Jumat, 25 Maret 2022

 Mengenal Macam-Macam Bukti Transaksi

Bukti transaksi merupakan sebuah dokumen penting bagi setiap orang, organisasi maupun perusahaan yang melakukan sebuah transaksi. Fungsi utama bukti transaksi sendiri ialah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan oleh setiap orang, sebuah organisasi maupun perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, setiap kegiatan yang dilakukan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara akuntansi.

Adapun melalui data transaksi kamu bisa memperoleh informasi mengenai siapa yang melakukan sebuah transaksi, rekening apa saja yang terpengaruh pada transaksi tersebut, dan penetapan pencatatan rekening ke dalam pencatatan selanjutnya.

Berikut adalah macam-macam bukti transaksi yang harus kalian ketahui:

1. Nota Kontan: Bukti pembayaran atau dokumen pembayaran yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli sebagai bukti transaksi atas penjualan barang secara tunai.

2. Nota Kredit: Bukti transaksi penerimaan barang yang telah dijual atau pengambilan barang. Nota kredit yang dikeluarkan oleh penjual ini berfungsi sebagai alat persetujuan dari penjual atas permohonan pengurangan harga yang diminta oleh pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan apa yang dipesan oleh pembeli.

3. Nota Debet: Dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).

4. Faktur: Pernyataan tertulis mengenai barang yang telah dijual, baik dalam jumlah dan harganya. Faktur dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Salah satu fungsi dari faktur adalah sebagai bahan pertimbangan pembeli dalam meneliti kembali akan barang-barang yang telah dibelinya.

5. Kwitansi: Bukti dari transaksi pada saat penerimaan sejumlah uang. Kwitansi ini dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang lalu kemudian diserahkan kepada yang melakukan pembayaran.

6. Cek: Perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di suatu bank, dengan tujuan agar bank tersebut membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis di surat cek tersebut.

7. Bukti Memorandum: Bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan atau orang yang diberikan wewenang untuk suatu kejadian-kejadian yang berlangsung di dalam internal perusahaan. Misalnya, seperti memo seperti untuk mencatat gaji pegawai yang masih harus dibayar pada akhir periode.

8. Bilyet Giro: Surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain.

9. Rekening Koran: Bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank untuk para nasabahnya.

10. Bukti Setoran Bank: Catatan transaksi (slip setoran) yang disediakan oleh pihak bank untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan setoran uang ke bank, seperti untuk investasi.

11. Bukti Kas Masuk: bukti transaksi tertulis terkait penerimaan uang (kas) yang disertai oleh buktinya. Bukti tersebut biasanya hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan sekaligus sebagai data pengarsipan. Kas dapat berasal dari uang tunai yang dibayarkan oleh customer bisa dalam bentuk cicilan, bunga, jenis investasi, ataupun sebagainya. Contoh bukti kas masuk adalah kwitansi dan nota.

12. Bukti Kas Keluar: adalah bukti transaksi terkait pengeluaran kas maupun pembayaran. Kas biasanya dikeluarkan untuk membayar biaya perlengkapan, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan oleh kantor. Bukti transaksi kas ini harus memiliki keterangan lengkap, mulai dari tanggal, nama, keterangan kegiatan, dan ditandatangani oleh pihak yang memiliki otoritas keuangan di perusahaan. Bukti ini nantinya dapat digunakan akuntan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan dalam jumlah kecil. Contoh bukti kas keluar adalah nota kontan asli atau kwitansi dari kreditur.

Kamis, 24 Maret 2022

 Hal-Hal Yang Harus Ada di Desain Kemasan


Ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan terkait desain kemasan. Hal-hal ini bisa kamu jadikan referensi untuk mempertimbangkan bagaimana desain kemasan yang akan kamu buat atau untuk re-branding kemasan mu.

1. Nama produk yang eye catching

Nama produk harus ditulis dengan tipografi dan warna yang menarik. Bukan berarti harus mencolok dan mengganggu penglihatan tapi perlu untuk memperhatikan nama produk tersebut supaya bisa menarik perhatian.

Yang harus diperhatikan adalah nama produk berbeda dari nama perusahaan. Contohnya adalah nama perusahaan PT. Sejahtera Bahagia, sedangkan nama produknya adalah Roti Enak. Hal tersebut sangatlah berbeda dari nama perusahaan. Yang harus diperhatikan adalah nama produk Roti Enak tersebut. Penempatan produk juga perlu diperhatikan.

2. Punya keunikan tersendiri

Kemasan produk perlu untuk memiliki sesuatu yang membuat produk tersebut standing out. Keunikan pada sebuah kemasan bisa diwujudkan dalam berbagai macam cara. Misalnya seperti dari sisi bentuk kemasan, ukurannya, warnanya, atau hingga adanya mascot di kemasan tersebut.

Keberadaan mascot memang jadi sesuatu yang sangat diperhatikan akhir-akhir ini. Hal ini karena mascot mampu menarik perhatian banyak orang. Sudah ada banyak produk yang diketahui menggunakan mascot untuk produk-produknya. Baik dari brand local maupun internasional, mascot banyak digunakan untuk menarik perhatian orang-orang.

3. Informasi yang lengkap

Tidak hanya menyertakan nama produk, sebuah kemasan juga wajib menyertakan informasi yang lengkap. Bagaimana contoh dari informasi yang lengkap pada sebuah label kemasan tersebut?

Setidaknya ada 8 hal yang harus disertakan pada sebuah label kemasan yang menjadikan kemasan tersebut berisi informasi yang lengkap. Hal-hal seperti informasi soal komposisi, tanggal produksi dan kedaluwarsa, hingga legalitas, dan logo halal dari MUI. Informasi yang lengkap tersebut sangat menunjang untuk konsumen dan menjadi hal yang perlu untuk diketahui oleh konsumen.

4. Unsur estetika

Selain kelengkapan informasi, kemasan juga perlu untuk menyertakan unsur estetika. Unsur estetika sangatlah penting dan menunjang rasa penasaran konsumen. Tidak jarang ada banyak konsumen yang jatuh cinta dengan bentuk kemasan yang ada.

Unsur estetika sangat berkaitan dengan rasa psikologis seseorang untuk mengetahui lebih jauh soal produk yang dijual. Jika kamu tidak begitu mengerti unsur estetika yang ada pada sebuah kemasan, sebaiknya diskusikan hal tersebut dengan jasa cetak kemasan yang membuat kemasan mu.

5. Memperhatikan tingkat efisiensi

Estetika tentu sangat penting, tapi juga tidak lupa dengan tingkt efisiensi yang ada pada sebuah kemasan. Artinya adalah sebuah kemasan perlu untuk berfungsi secara maksimal. Mulai dari mengamankan produk hingga nyaman dan mudah digunakan untuk pengemasan.

Kamu juga bisa menggabungkan unsur estetika dengan tingkat efisiensi yang ada. Misalnya dengan membuat tali yang punya unsur seni namun juga bisa bermanfaat untuk menjadi alat untuk membawa kemasan dengan mudah.

Rabu, 23 Maret 2022

 Rekomendasi Aplikasi Belanja Online Yang Harus Kalian Ketahui

Dengan berkembangnya dunia internet, khususnya di Indonesia, ternyata juga berimbas dengan semakin banyaknya e-commerce yang bermunculan. Sebagian masyarakat Indonesia kini secara otomatis akan langsung mengakses e-commerce ketika membutuhkan suatu barang, dibandingkan harus mendatangi sebuah toko konvensional.

Sebagai contoh, jika Anda memilih salah satu e-commerce yang terpercaya dan terbesar di Indonesia, namun ternyata mendapatkan barang yang tak berkualitas. Ini sepenuhnya bukan atas kemudian dari pihak pemilik e-commerce, namun dari pemilik tokonya sendiri.

Terlepas dari hal tersebut, beberapa aplikasi belanja online yang harus kalian ketahui:

1. Shopee

Pada awalnya, Shopee dikhususkan untuk menjual berbagai keperluan wanita, seperti kosmetik, skincare, hingga keperluan fashion. Namun saat ini, Sobat Pintar bisa menemukan berbagai keperluan di dalam aplikasi ini. Aplikasi ini bahkan memiliki layanan ShopeeFood sebagai layanan pesan-antar makanan.

Di aplikasi ini juga tersedia fitur chat untuk memudahkan komunikasi antara penjual dan pembeli secara real time. Karena merupakan salah satu aplikasi belanja online terbesar, keperluan apapun bisa Sobat Pintar cari di sini.

2. Tokopedia

Tokopedia dikenal sebagai salah satu aplikasi belanja online yang sangat sering memberikan cashback. Selain pembayaran aman, Sobat Pintar bisa dengan mudah menemukan barang yang Sobat Pintar cari di sini. Melacak pesanan pun tidak sulit untuk dilakukan. Untuk pembelian barang-barang cukup mahal, seperti elektronik, pilihan ini sangat bisa diandalkan.

3. Lazada

Lazada terbilang lebih selektif dalam memilih penjual yang bisa berjualan di sana. Aplikasi ini bahkan pernah memperoleh penghargaan dalam kategori Best Online Shop App di Indonesia Cellular Award 2015. Selain metode pembayaran yang aman, ada garansi uang kembali jika Sobat Pintar tidak puas dengan produk yang Sobat Pintar beli.

4. JD.id

Ada beragam barang-barang yang dijual di toko online JD.id. Salah satu yang terlengkap adalah barang elektronik, seperti Smartphone, Tablet, Laptop dan Komputer, Smart Device, TV, hingga Audio. Harga yang ditawarkan juga terjangkau dengan berbagai metode pembayaran, seperti COD, CSOD, Online Payment, dan Bank Transfer. Kalau Sobat Pintar butuh uang cukup banyak sebelum membeli barang elektronik itu, ajukan saja pinjaman online di Kredit Pintar.

5. Blibli.com

Blibli.com awalnya merupakan sebuah situs jual beli online, namun sekarang sudah tersedia juga aplikasinya di iOS dan Android. Berbagai promo menarik untuk kategori produk yang berbeda-beda ditawarkan setiap harinya. Blibli.com juga ada garansi untuk pelanggan yang kurang puas terhadap barang yang dibeli.

6. Bukalapak

Aplikasi Bukalapak memiliki menawarkan interface yang sangat sederhana. Seperti beberapa aplikasi belanja online terbaik sebelumnya, ada banyak metode pembayaran yang disediakan oleh Bukalapak. Tentu semua metode itu aman untuk digunakan. Kalau Sobat Pintar tidak terlalu suka UI yang ribet, Sobat Pintar mungkin akan cocok dengan aplikasi ini.

Selasa, 22 Maret 2022

 Jenis dan Tahapan Perkembangan Merek/Brand


Jenis-jenis Merek 

Menurut Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, secara umum merek terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Merek Dagang, yaitu merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. 
  2. Merek Jasa, yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. 
  3. Merek Kolektif, yaitu merek yang digunakan pada barang dan atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan atau jasa sejenis lainnya.

Berdasarkan wujudnya, merek dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

  1. Merek lukisan. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud lukisan atau gambar antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: merek cat Kuda Terbang, yaitu lukisan atau gambar kuda bersayap yang terbang. 
  2. Merek kata. Merek ini mempunyai daya pembeda dalam bunyi kata antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: Pepsodent untuk pasta gigi, Ultraflu untuk obat flu, Toyota untuk mobil.
  3. Merek huruf atau angka. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud huruf atau angka antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: ABC untuk kecap dan sirup, 555 untuk buku tulis.
  4. Merek nama. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud nama antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: Louis Vuiton untuk tas, Vinesia untuk dompet. 
  5. Merek kombinasi. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud lukisan/gambar dan kata antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: jamu Nyonya Meneer yang merupakan kombinasi gambar seorang nyonya dan kata-kata nyonya Meneer.

Menurut Harahap (1996), berdasarkan tingkatannya merek dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

a. Merek biasa (normal marks) 

Merek biasa adalah merk yang tidak memiliki reputasi tinggi. Merek yang berderajat biasa ini dianggap kurang memberi pancaran simbolis gaya hidup, baik dari segi pemakaian dan teknologi. Masyarakat atau konsumen melihat merk tersebut kualitasnya rendah. Merk ini dianggap tidak memiliki drawing power yang mampu memberi sentuhan keakraban dan kekuatan mitos (mysical power) yang sugesif kepada masyarakat dan konsumen dan tidak mampu membentuk lapisan pasar dan pemakai.

b. Merek terkenal (well known mark) 

Merek terkenal biasa disebut sebagai well known mark. Merek jenis ini memiliki reputasi tinggi karena lambangnya memiliki kekuatan untuk menarik perhatian. Merek yang demikian itu memiliki kekuatan pancaran yang memukau dan menarik, sehingga jenis barang apa saja yang berada dibawah merek ini langsung menimbulkan sentuhan keakraban (familiar attachment) dan ikatan mitos (famous mark).

c. Merek termashyur (famous mark) 

Tingkat derajat merek yang tertinggi adalah merek termasyur. Derajat merek termahsyurpun lebih tinggi daripada merek biasa, sehingga jenis barang apa saja yang berada dibawah merek ini langsung menimbulkan sentuhan mitos. Oleh karena definisi tersebut bagi yang mencoba, besar sekali kemungkinannya akan terjebak dengan perumusan tumpang tindih merek terkenal.


Tahapan Perkembangan Merek 

Menurut Rangkuti (2008), sebuah merek biasanya mengalami beberapa fase atau tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut:

a. Produk yang tidak memiliki merek (unbranded goods) 

Pada tahap ini, produk dikelola sebagai komoditi sehingga merek hampir tidak diperlukan. Kondisi ini sangat mendukung apabila permintaan (demand) lebih banyak dibandingkan dengan dengan pasokan (supply) yang biasanya sering terjadi dalam situasi perekonomian yang bersifat monopolistic. Contoh: beras murah, BBM, obat generik dll.

b. Merek yang dipakai sebagai referensi (brand as reference) 

Pada tahap ini sudah terjadi persaingan sedikit-sedikit, meskipun tingkatnya belum begitu ketat. Persaingan ini merangsang produsen untuk membuat diferensiasi produk yang dihasilkan. Tujuannya adalah agar produk yang ia hasilkan memiliki perbedaan dari produk perusahaan lain. Contoh: sepatu olahraga, sepatu ke kantor, buku tulis, buku gambar dll.

c. Merek sebagai personality 

Pada tahap ini, diferensiasi antar merek berdasarkan atribut fungsi menjadi semakin sulit menjadi semakin sulit dilakukan. Karena hampir sebagian perusahaan melakukan kegiatan yang sama. Untuk membedakan produk yang dihasilkan dari produk pesaing, perusahaan melakukan tambahan nilai-nilai personality pada masing-masing merek. Contoh: sabun mandi kesehatan, sabun mandi untuk bayi dll.

d. Merek sebagai simbol (icon) 

Pada tahap ini, Merek menjadi milik pelanggan. Pelanggan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai merek yang ia gunakan. Pada umumnya merk yang masuk pada tahap ini sudah bersifat internasional dan pelanggan yang menggunakan merk ini dapat mengekspresikan dirinya atau dapat menunjukkan jati dirinya. Contoh: rokok Marlboro.

e. Merek sebagai sebuah perusahaan 

Iklan pada tahap ini memiliki identitas yang sangat kompleks dan lebih bersifat interaktif, sehingga pelanggan dapat dengan mudah menghubungi merek. Karena merek perusahaan tersebut merupakan wakil perusahaan sehingga merek=perusahaan, semua direksi dan karyawan memiliki persepsi yang sama tentang merek yang dimilikinya. Komunikasi yang keluar dari perusahaan telah terintegrasi ke semua lini kegiatan operasional, sehingga informasi mengalir secara lancar baik dari manajemen ke pelanggan maupun sebaliknya, dari pelanggan ke manajemen. Contohnya, Microsoft Software dimana pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung setiap saat melalui internet dengan perusahaan, begitu juga sebaliknya perusahaan dapat menginformasikan produknya kepada pelanggan kapan saja.

f. Merek sebagai kebijakan moral 

Saat ini hanya ada beberapa perusahaan yang telah berada pada tahap ini, yaitu perusahaan yang telah mengoperasikan kegiatannya secara transparan baik mulai dari bahan baku yang digunakan, proses produksi, dan operasionalnya sampai produk maupun jasa dan pelayanan purna jualnya kepada pelanggan. Informasi disampaikan secara transparan, jelas dan tidak ada yang ditutup-tutupi secara etika bisnis, sosial maupun politisnya. Contohnya adalah iklan Body Shop dan Benetton.


Senin, 21 Maret 2022

 Pengertian Merek atau Brand

Brand (merek) dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional serta berpengalaman adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek yang akan dipasarkan maupun yang telah dipasarkan. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Merek (Brand) serta bagian dan jenisnya.

Definisi merek

Berikut definisi dan pengertian merek dari beberapa sumber buku:

  • Menurut Kotler dan Armstrong (2008), merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing. 
  • Menurut Tjiptono (2008), merek adalah logo, instrument legal (hak kepemilikan), perusahaan, shorthand notation, risk reducer, positioning, kepribadian, rangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi dan evolving entity.
  • Menurut Simamora (2001), merek adalah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasinya yang ditunjukan untuk mengidentifikasi dan mendefenisi barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain. 
  • Menurut Rangkuti (2002), merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu.
  • Menurut Alma (2007), merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.

Bagian-bagian Merek 

Menurut Kotler dan Keller (2009), suatu merek umumnya terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  1. Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek dan yang diucapkan. 
  2. Tanda merek (brand merk), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal, tetapi tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf, atau warna khusus.
  3. Tanda merek dagang (trademark), adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan sesuatu yang istimewa. 
  4. Hak cipta (copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi undang-undang untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis, karya musik, atau karya seni.

Fungsi dan Manfaat Merek 

Merek berfungsi untuk memberi identitas pada barang atau jasa dan berfungsi menjamin kualitas suatu barang dan jas bagi konsumen. Merek juga berfungsi sebagai penbeda dari produk barang atau jas yang dibuat oleh seseorang atau badan hukum dengan produk barang atau jasa yang dibuat oleh seseorang atau badan hukum lain. Menurut Saidin (2004), fungsi merek antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Fungsi indikator sumber. Merek berfungsi untuk menunjukkan bahwa suatu produk bersumber secara sah pada suatu unit usaha dan karenanya juga berfungsi untuk memberikan indikasi bahwa produk itu dibuat secara profesional. 
  2. Fungsi indikator kualitas. Merek berfungsi sebagai jaminan kualitas khususnya dalam kaitan dengan produk-produk bergengsi. 
  3. Fungsi sugestif. Merek memberikan kesan akan menjadi kolektor produk tersebut.
Menurut Tjiptono (2005), manfaat merek adalah sebagai berikut:
  1. Sarana identifikasi untuk mempermudah proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi.
  2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa diproteksi melalui merek dagang terdaftar (registered trade marks), proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta (copyrights) dan desain. Hak-hak properti intelektual ini memberikan jaminan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek yang dikembangkannya dalam meraup manfaat dari riset bernilai tersebut. 
  3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. Loyalitas merek seperti ini menghasilkan predictability dan security permintaan bagi perusahaan dan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan perusahaan lain untuk memasuki pasar. 
  4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing. 
  5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik untuk yang terbentuk dalam benak konsumen. 
  6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.

Sabtu, 19 Maret 2022

 Mengenal Konsep 7P dalam Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Awalnya konsep bauran pemasaran dikenal dengan istilah 4P (Product, Price, Place, Promotion). Kemudian pakar marketing Boom dan Bitner menambahkan bauran pemasaran dalam bisnis jasa menjadi 7P. Hingga kini konsep marketing mix dianggap telah mengalami perkembangan menjadi 7P. Berikut ini adalah penjelasan dari ketujuh elemen pemasaran.

1. Product (Produk)

Product yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang dijual dalam bisnis atau perusahaan. Baik itu barang maupun jasa yang memiliki nilai guna serta yang sedang dibutuhkan oleh konsumen. Kunci keberhasilan pemasaran produk adalah barang dan jasa tersebut haruslah menjawab kebutuhan konsumen.

Tidak hanya itu saja sebetulnya. Suatu barang atau jasa dituntut harus memiliki nilai lebih dibanding produk lain. Hal itu supaya produk tersebut bisa menjadi pilihan konsumen. Apalagi saat ini persaingan sangat ketat. Ada banyak sekali produk serupa dan sejenis yang sengaja dilempar ke pasar dalam waktu bersamaan.

2. Price (Harga)

Price atau harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa yang dijual. Harga sudah menjadi aspek yang tidak kalah penting. Maka penentuannya perlu pertimbangan yang matang.

Hal ini karena seringkali konsumen menggunakan harga sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli suatu barang maupun jasa. Harga ini sifatnya sangat flexible. Oleh karena itu, ada baiknya perusahaan untuk mengikuti alur dinamika pasar dalam penentuan harga produk pada nilai yang tepat. Bagaimana menentukan harga yang tepat?

Harga dianggap sudah dalam level yang tepat adalah di mana suatu harga tetap diterima konsumen. Namun sekaligus perusahaan masih bisa mendapatkan keuntungan.

3. Place (Tempat)

Konsep 7P selanjutnya adalah place atau tempat. Tempat ini maksudnya adalah lokasi untuk melakukan proses jual beli produk baik barang maupun jasa. Konsep ini sangat penting terutama bagi usaha konvensional. Perusahaan dengan bisnis konvensional harus paham betul di mana lokasi yang strategis.

Setidaknya yang mudah dikunjungi oleh konsumen. Namun itu dikhususkan untuk bidang usaha konvensional saja. Sementara saat ini sudah marak yang namanya bisnis modern atau bisnis online. Oleh karena itu di jaman ini pengertian aspek tempat lebih beragam. Terutama disesuaikan dengan media yang digunakan.

4. Promotion (Promosi)

Tujuan utama dari promosi adalah supaya konsumen lebih mengenal serta merasa tertarik untuk mencoba membeli produk. Baik itu produk berupa barang maupun jasa. Dalam kegiatan promosi, perusahaan harus mampu mengubah persepsi konsumen menjadi positif terhadap produk yang dijual.

Promosi bisa dilakukan dengan beragam cara. Baik itu secara offline misalnya face to face, atau door to door. Hingga pemasaran secara online yaitu melalui media social, internet, dan masih banyak lagi.

5. Process (Proses)

Aspek proses merupakan gabungan dari keseluruhan aktivitas. Mulai dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas, mekanisme, serta hal-hal rutin lainnya. Seluruh aktivitas tersebut berhubungan dengan produk yang dihasilkan serta disampaikan kepada konsumen. Perusahaan atau bisnis harus mengutamakan aspek proses ini. Mengapa? Karena proses berhubungan langsung dengan pihak konsumen.

Sementara konsumen sendiri merupakan pihak yang menerima produk baik barang maupun jasa yang dibuat oleh perusahaan. Dalam aspek proses ini akan terdapat aktivitas pelayanan serta proses transaksi. Perusahaan harus terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan untuk konsumen dengan beragam teknik sampai mereka merasa puas.

6. People (Orang)

Termasuk juga dalam konsep 7P adalah people atau aspek orang. Yang dimaksud people disini tentu bukan hanya konsumen saja. Namun seluruh SDM yang terlibat, termasuk pekerja hingga tim bisnis. Khusus untuk aspek ini sangat penting untuk diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan setiap orang tentunya punya kecenderungan yang berbeda dalam mengelola bisnis.

Namun SDM yang berhubungan langsung dengan pelayanan dianggap sebagai bagian paling vital. Bagian SDM pelayanan akan langsung dapat mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi pelanggan, sekaligus pelanggan lain yang ada di lingkungan pelayanan tersebut. Pada intinya perusahaan perlu menaruh perhatian lebih pada SDM yang terlibat dalam kegiatan bisnis.

7. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Terakhir yang masuk dalam konsep 7P adalah bukti fisik/physical evidence yaitu semua perangkat yang digunakan sebagai pendukung berjalannya sebuah bisnis. Untuk bisnis skala besar, sudah pasti semakin banyak membutuhkan perangkat. Selain itu akan semakin kompleks pula fungsi serta penggunaannya.


Jumat, 18 Maret 2022

Tips Agar Barang Jualan Cepat Laku

Di tengah pandemi, kita dituntut untuk kian kreatif dalam mencari peluang untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Salah satu cara yang bisa kamu pilih adalah dengan memulai usaha atau berdagang. Punya pemasukan besar karena dagangan yang laris manis diserbu pembeli, pasti jadi keinginan semua pengusaha.

Nah, selain dibangun dengan perencanaan marketing yang matang, kamu juga harus mengetahui tips apa saja agar barangmu terjual dengan baik, berikut ini ada beberapa tips agar dagangan Anda laris:


1. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk merupakan poin penting sebelum menjual barang. Spesifikasi berisi informasi detail mengenai aspek dan bahan dalam pembuatan produk.

Spesifikasi produk wajib disertakan pada kolom informasi produk. Tujuannya agar calon pembeli bisa membayangkan seperti apa produk yang akan dibelinya. Pembeli juga dapat mempertimbangkan antara harga, kualitas, kelebihan dan kelemahan dari setiap produk.

2. Prioritaskan Kualitas Dagangan Anda

Kualitas dagangan yang bagus akan memberikan Anda kepercayaan diri untuk menawarkannya kepada calon pembeli. Selain itu meningkatkan daya jual dan daya saing, sehingga Anda biasa menjualnya dengan harga diatas rata-rata.

Jikalau Anda menjual barang dengan harga yang sama dengan produk lainnya, dijamin penjualan Anda lebih cepat. Artinya Anda punya kesempatan menjual produk lebih banyak meski dengan keuntungan yang sama dengan pedagang lainnya.


3. Segmentasi Pasar

Keadaan ekonomi sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Konsumen yang berpenghasilan tinggi cenderung bersikap konsumtif dan tidak terlalu memedulikan harga barang. Asalkan barang tersebut berkualitas dan unik, harga bukanlah masalah.

Berbeda dengan konsumen yang berpenghasilan rendah, harga menjadi patokan saat memutuskan apakah melakukan pembelian atau tidak.
 
Selain keadaan ekonomi, faktor selera dan kebutuhan juga menjadi poin yang membedakan konsumen satu dan konsumen lainnya. Adanya segmentasi pasar akan membantu Anda untuk menargetkan kepada siapa produk tersebut harus dijual dan bagaimana cara agar informasi mengenai produk tersebut sampai ke konsumen.

4. Menentukan Target Pemasaran

Target pemasaran berkaitan dengan kepada siapa produk tersebut akan dijual. Sebelum menjual produk, ada baiknya jika pelaku bisnis mengamati budaya masyarakat saat membeli barang.

5. Tempat Pemasaran

Tempat pemasaran haruslah sesuai dengan target pemasaran. Menjual produk dengan menyewa toko memakan biaya yang lumayan besar. Otomatis modal yang dibutuhkan juga besar. Untuk menghemat pengeluaran, Anda bisa membuka bisnis toko berjalan yang metode pemasarannya menggunakan kendaraan, misalnya mobil atau gerobak.

6. Berinovasi dan Berkreasi

Anda harus selalu kreatif agar pelanggan tetap setia membeli produk Anda. Lakukanlah beberapa inovasi maupun kreasi yang tidak sama dengan para pesaing agar Anda memiliki ciri khas tersendiri di mata pelanggan.

7. Kerja Keras

Tidak ada yang memungkiri bahwa sebuah kesuksesan tidak luput dari kerja keras pelaku usaha tersebut. Jika Anda ingin dagangan Anda menjadi laku dan menguntungkan, Anda harus lebih bekerja keras dan berusaha semaksimal mugkin.

8. Promosi

Ada banyak media yang dapat digunakan sebagai wadah untuk promosi. Misalnya, koran, majalah, televisi, radio, dan sosial media. Media promosi melalui media elektronik dianggap sangat ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Terutama saat ini, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya di depan gadget untuk mengakses informasi dibandingkan mengamati langsung.


9. Beri Perhatian dan Bonus pada Pembeli

Dalam berdagang, jika customer merasa puas, mereka akan menaruh kepercayaan besar pada Anda. Sehingga jika suatu saat Anda menaikkan harga, mereka tetap setia membeli produk atau memakai jasa Anda. Apalagi jika Anda mau memperhatikan mereka dan memberi bonus pembelian.


10. Berdagang dengan Jujur dan Amanah

Jujur justru akan menjadi magnet kuat seorang pedagang bagi pembelinya. Berdagang dengan jujur bukan berarti Anda mengatakan semuanya kepada pembeli. Yang terpenting Anda tidak membohonginya, dan tidak mengelabuhinya.

Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?

  Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...