Kamis, 31 Maret 2022

Fungsi dan Prinsip Manajamen Keuangan

Fungsi manajemen keuangan adalah untuk menjaga pengelolaan dana perusahaan dengan baik. Berhubungan dengan fungsi tersebut, ada lima fungsi lain yang perlu Anda ketahui.

1. Perencanaan (Planning)

Fungsi planning ini meliputi perencanaan arus keluar masuk kas perusahaan. Selain itu bahasan mengenai laba rugi juga bisa menjadi salah satu aspek dalam fungsi ini.


2. Alokasi dana (Budgeting)

Budgeting adalah fungsi yang berhubungan dengan proses alokasi dana untuk kebutuhan perusahaan. Dengan begitu, perusahaaan akan bisa memperoleh hasil yang maksimal dengan alokasi dana seefisien mungkin.


3. Kontrol (Controlling)

Controlling dalam fungsi manajemen keuangan adalah proses kontrol dan evaluasi dari alur dana yang berjalan dalam perusahaan. Sehingga seorang manajer keuangan bisa memperbaiki dan meningkatkan keuangan perusahaan.


4. Pemeriksaan (Auditing)

Dalam fungsi auditing terjadi proses pemeriksaan keuangan perusahaan. Manajer keuangan bisa melihat apakah ada penyimpangan yang terjadi atau tidak.


5. Laporan (Reporting)

Reporting adalah fungsi yang berhubungan dengan laporan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan.


Prinsip Manajemen Keuangan

Saat menerapkan proses pengelolaan dana, ada beberapa prinsip manajemen keuangan yang perlu dipatuhi.


1. Transparansi

Sebisa mungkin perusahaan harus terbuka kepada pihak yang berwenang dalam proses pengelolaan uang. Prinsip manajemen keuangan transparansi bisa ditunjukkan dengan menyediakan informasi keuangan yang lengkap dan akurat tanpa ada manipulasi apapun.


2. Akuntabilitas

Berhubungan dengan transparansi, prinsip akuntabilitas juga harus diterapkan. Dengan akuntabilitas maka seluruh informasi yang disediakan harus bisa dipertanggungjawabkan. Ini akan berpengaruh pada ada atau tidaknya penyimpangan keuangan dalam perusahaan.


3. Konsistensi

Sistem pengelolaan dana perusahaan sebaiknya dilakukan secara konsisten. Ini juga mempengaruhi munculnya risiko operasional akibat perubahan sistem pada pengelolaan finansial.

Rabu, 30 Maret 2022

 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Studi Kelayakan Bisnis

Berikut merupakan langkah Dalam Melakukan Studi Bisnis;

Lakukan Analisis Awal

Mulailah dengan menguraikan rencana Anda. Anda harus fokus pada kebutuhan yang tidak terlayani, pasar di mana permintaan lebih besar dari penawaran, dan apakah produk atau jasa memiliki keunggulan tersendiri. Kemudian Anda tidak dapat menentukan apakah rintangannya terlalu tinggi untuk membatasi (yaitu terlalu mahal, tidak dapat memasarkan secara efektif, dll.).

Siapkan Proyeksi Laporan Laba Rugi

Langkah ini mengharuskan Anda untuk bekerja mundur. Ini adalah dasar dari laporan laba rugi. Hal-hal yang perlu dicoba di sini termasuk layanan apa yang dibutuhkan dan berapa biayanya, perhatikan, apapun pada pendapatan, seperti penggantian alat atau yang lainnya

Lakukan Survei Pasar atau Lakukan Riset Pasar

Langkah ini adalah percaya diri studi kelayakan Anda, jadi buatlah selengkap mungkin. Jika organisasi bisnis Anda memiliki sumber daya untuk melakukan hal yang tepat, maka akan lebih baik untuk menyewa perusahaan luar untuk melakukan.

Beberapa hal yang perlu dianggap adalah pengaruh geografis di pasar, demografi, menganalisis, menganalisis, menilai pasar dan apa yang akan menjadi bagian Anda dan apakah pasar itu terbuka untuk ekspansi (yaitu, respons terhadap penawaran Anda).

Siapkan Neraca

Kewajiban yang perlu dicurigai adalah hal-hal seperti sewa atau pembelian tanah, bangunan dan peralatan, pembiayaan untuk aset dan piutang.

Tinjau dan Analisis Semua Data

Semua langkah ini penting, tetapi tinjauan dan analisis sangat penting untuk memastikan bahwa semuanya sudah baik-baik mestinya dan tidak ada yang perlu diubah. Apakah masih realistis? Ini juga waktu untuk menilai risiko, menganalisis dan mengelola, dan membuat rencana darurat apa pun.

Buat Keputusan untuk Melanjutkan atau Tidak Melanjutkan

Kedengarannya sederhana, tetapi semua langkah sebelumnya kami mengawasi pengambilan keputusan. Beberapa hal lain yang perlu dicoba sebelum membuat pilihan biner adalah apakah komitmen tersebut sepadan dengan waktu, tenaga, dan uang, serta apakah itu sejalan dengan tujuan strategis dan aspirasi jangka panjang organisasi.

Apa Keuntungan Utama Studi Kelayakan Bisnis?

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan yang efektif dapat melakukan lebih dari perlindungan membantu para eksekutif memilih proyek atau bisnis mana yang mendapat lampu hijau. Membantu dalam Memahami Permintaan Ini tepat untuk proyek internal serta untuk penawaran konsumen potensial.  Membantu dalam Menilai Sumber Daya

Membantu dalam Memastikan Kelayakan Pemasaran

Bahkan untuk produk dan layanan dengan permintaan yang terukur, perusahaan harus menguji kemampuan mereka untuk berita tentang penawaran baru. Pimpinan perusahaan juga dapat menemukan potensi hambatan hukum yang melibatkan merek dagang, paten, atau hak kekayaan intelektual lainnya.

Membantu dalam Garis Waktu Menandai

Saat beralih ke fase perencanaan proyek formal, manajer proyek dapat menggunakan data yang dihasilkan oleh studi untuk membantu menentukan dan tenggat waktu. Studi kelayakan bisnis yang baik dapat memeriksa jadwal yang disarankan oleh sponsor proyek untuk membatalkan atau kerusakan. Template Laporan Kelayakan Terakhir, berikut adalah garis besar dari sembilan bagian laporan kelayakan:

  1. Ringkasan rencana bisnis
  2. Deskripsi produk atau  layanan
  3. Pertimbangan teknologi
  4. Pasar produk atau layanan
  5. Strategi pemasaran
  6. Organisasi atau kepegawaian
  7. Susunan acara
  8. Proyeksi keuangan

Temuan dan rekomendasi

Item terakhir itu dipecah menjadi subset teknologi, pemasaran, organisasi dan temuan dan rekomendasi keuangan.


Selasa, 29 Maret 2022

 Aspek-Aspek dan Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Sebelum kita memulai/ merealisasikan suatu bisnis, kita harus menyusun studi kelayakan bisnis terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan bahwa studi kelayakan bisnis ini nantinya bisa digunakan sebagai acuan/ pedoman dalam menjalankan suatu bisnis, apakah layak atau tidak untuk dijalankan. Dalam studi kelayakan bisnis, kita bisa menganalisis bisnis yang kita rencanakan dari berbagai aspek. Nah, dengan adanya analisis aspek tersebut, kita bisa mengetahui apakah bisnis yang kita rencanakan layak atau tidak untuk direalisasikan.

Agar kamu tidak bingung terkait dengan aspek-aspek yang ada dalam penyusunan studi kelayakan bisnis, berikut merupakan penjelasannya:

1. Aspek hukum atau legalitas

Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan usaha dari sisi aspek hukum? Jadi, aspek hukum atau legalitas berkaitan dengan ketentuan dalam mendirikan perusahaan.


Dalam hal ini, poin-poin yang menjadi analisis ialah seperti NPWP, izin lokasi, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat tanda daftar perusahaan, hingga surat izin usaha perdagangan (SIUP).

2. Aspek ekonomi dan budaya

Dalam aspek ekonomi dan budaya, analisis kelayakan usaha berfokus pada kajian terhadap dampak-dampak perusahaan yang timbul kepada kondisi sekitar. Misalkan, dari segi budaya, studi ini melihat pengaruh perusahaan pada adat istiadat di wilayah sekelilingnya.


Sementara dari segi ekonomi, analisis menitikberatkan pada dampak perusahaan terhadap tingkat pendapatan per kapita di daerah tempat perusahaan tersebut dibangun.

3. Aspek pasar dan pemasaran

Aspek lainnya yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis adalah pasar dan pemasaran. Ini berguna untuk mengetahui apakah produk perusahaan mempunyai peluang pasar yang cukup menjanjikan atau tidak. Biasanya, hal ini dianalisis melalui jumlah konsumen, segmentasi, daya beli masyarakat, potensi pasar, serta situasi persaingan di industri tersebut.

4. Aspek manajemen

Analisis aspek manajemen juga tak kalah penting dalam melakukan studi kelayakan. Aspek ini erat hubungannya dengan operasional perusahaan, entah itu pengembangan maupun pembangunan. Cakupannya pun cukup luas, karena segala hal terkait operasional tergolong dalam aspek manajemen, mulai dari pengelolaan sumber daya hingga finansial.

5. Aspek keuangan

Terakhir, analisis kelayakan usaha juga sangat wajib menganalisis aspek keuangan. Bagaimana tidak, modal merupakan pondasi utama yang harus dimiliki sebelum menjalankan sebuah bisnis. Selain itu, perencanaan keuangan serta proses penganggaran yang tepat dan matang juga akan memengaruhi kelancaran bisnis Anda kedepannya.

Tahapan sekaligus contoh studi kelayakan bisnis

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam melakukan studi kelayakan. Yuk, simak langkah-langkah serta contoh studi kelayakan bisnis berikut.

1. Penemuan Ide

Inisiatif ide yang dimiliki merupakan tahap awal dari analisis kelayakan usaha untuk melihat peluang bisnis. Dalam hal ini, mulailah dengan menguraikan rencana Anda, apakah hal tersebut dapat bersaing di pasar atau tidak. Contoh studi kelayakan bisnis ini misalnya ide menjual sambal goreng cumi dengan resep keluarga.

2. Penelitian

Ide bisnis yang ditemukan tak serta bisa dijalankan begitu saja. Tentunya, masih diperlukan proses penelitian agar ide tersebut dapat direalisasikan menjadi sebuah usaha. Dalam tahap ini, Anda perlu melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap aspek-aspek studi kelayakan yang telah dijelaskan.


Mulai dari mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan hasil, hingga menyimpulkan serta menjadikannya sebuah laporan akhir.

3. Evaluasi

Tahapan berikutnya adalah mengulas perbandingan ide bisnis terhadap standar aspek-aspek lainnya. Contoh studi kelayakan bisnis tahap ini misalnya Anda membandingkan total biaya yang diperlukan dengan hasil atau benefit dari bisnis. Dari situ, Anda bisa mengevaluasi kelayakan dan potensi usaha ke depannya.

4. Penentuan

Tahap ini ialah menentukan layak atau tidaknya ide rencana bisnis yang dirancang. Bila terdapat lebih dari satu ide, cobalah urutkan berdasar kriteria penilaian tertinggi sampai terendah. Jika memang rencana tersebut dianggap belum layak, maka Anda boleh melakukan penelitian ulang, menjalankan alternatif baru, maupun mengambil risiko.

5. Rencana pelaksanaan

Bila ide bisnis telah ditentukan, maka selanjutnya Anda membutuhkan rancangan pelaksanaan kerja dan pembangunan usaha. Hal ini mencakup jumlah dan kualifikasi karyawan, ketersediaan anggaran, sumber daya, hingga persiapan manajemen.

6. Pelaksanaan

Setelah melalui berbagai proses di atas, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yakni:


a. Pelaksanaan usaha

Dalam melaksanakan operasional bisnis secara rutin, risiko serta hambatan sangat wajar terjadi, termasuk perubahan kondisi lingkungan. Maka dari itu, diperlukan adanya penyesuaian, perbaikan rencana awal, serta tata ulang.


b. Evaluasi perencanaan terhadap kenyataan

Agar bisnis selalu dapat berjalan efektif, efisien, dan mampu meningkatkan laba, perlu dilakukan evaluasi secara berkala. Mulai dari fungsi operasi, produksi, pemasaran, bahkan keuangan.

Senin, 28 Maret 2022

Pengertian, Contoh dan Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Bisnis adalah salah satu pilihan yang biasa dan umum dilakukan oleh seseorang dalam mencapai impian kesuksesan finansial. 

Ketika berniat membuka bisnis baru, ide saja belum cukup untuk membuat sebuah bisnis menjadi sukses. Ada beberapa faktor penentu yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum memulainya. 

Walaupun cukup penting untuk dilakukan di awal perjalanan bisnis, ternyata banyak pengusaha yang kerap abai terhadap studi kelayakan ini. Tentu saja berakibat fatal. Sebagian dari usaha yang dilakukan tanpa perencanaan matang itu menemui jalan buntu dan mungkin saja gulung tikar.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Secara umum, pengertian studi kelayakan bisnis adalah kegiatan menguji kelayakan suatu usaha maupun proyek dengan mengidentifikasi masalah, peluang, tujuan, dan lain-lain. Hal ini sebetulnya dilakukan untuk membantu pengusaha mengambil keputusan tepat serta menghindari kerugian yang besar saat menjalankan bisnis. Dalam kata lain, pengertian studi kelayakan bisnis adalah riset yang dilakukan guna menggambarkan situasi, operasional, hingga menilai hasil manfaat dari suatu proyek. Dengan begitu, Anda dapat menentukan keberhasilan bisnis yang ingin dijalankan.

Adapun hal-hal yang akan diteliti dan dianalisis dalam studi ini, di antaranya:

  • Deskripsi pasar
  • Deskripsi bisnis
  • Teknologi yang diperlukan
  • Rincian finansial dan struktur organisasi bisnis Kesimpulan bagaimana usaha yang dirintis dapat berhasil

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Mengurangi Risiko Kerugian

Tentu saja meminimalkan risiko menjadi salah satu perhatian dan harapan dalam membangun sebuah bisnis. Alasannya adalah karena segala hal yang akan terjadi di masa mendatang tidak dapat diprediksi, hingga perlu melakukan analisis studi kelayakan agar segala risikonya bisa diperkecil. 

Memudahkan Perencanaan Usaha

Studi kelayakan bisnis memudahkan kamu dalam merencanakan bisnis. Perencanaan yang dimaksud adalah lokasi, cara pelaksanaan, jumlah modal, waktu pelaksanaan, besarnya keuntungan, serta bagaimana melakukan pengawasan bila terjadi penyimpangan.

Memudahkan Pengawasan

Dengan pelaksanaan sesuai rencana yang telah disusun berdasarkan studi kelayakan bisnis, makan pengawasan dalam proses operasional bisnis akan lebih mudah.

Pengawasan dilakukan agar bisnis berjalan tetap pada jalurnya dan sesuai dengan semua rencana awal. 

Memudahkan Pengendalian

Bila terjadi penyimpangan dalam bisnis yang sedang berjalan, kamu bisa lebih mudah memperbaikinya dan dapat langsung mengendalikannya hingga penyimpangan tidak semakin jauh melebar. 

Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan

Perencanaan yang sudah disusun dapat lebih mudah diterapkan, sehingga proses bisnis yang dilakukan bisa berjalan lancar karena semua orang yang terlibat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan. 

Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan Bisnis Minuman Kekinian

Bisnis minuman instan sudah menjamur di mana pun, mulai dari kafe terkenal hingga gang sempit di pinggir kota. Dari sekian banyak penjual minuman kekinian tersebut, satu yang paling sering dijumpai adalah kopi. 

Sebelum kamu menjadi pebisnis minuman kopi, pastikan terlebih dahulu aspek lingkungannya. Apakah produk yang akan kamu jual sudah sesuai dengan targetnya? Strategi apa yang akan kamu lakukan karena sudah banyak bisnis sejenis di sekitar kamu.

Studi Kelayakan Bisnis Properti

Beda sektor bisnis sudah pasti beda pula tantangannya. Termasuk bisnis properti dengan target market sangat luas karena properti, terutama tempat tinggal, adalah salah satu kebutuhan primer. 

Kamu harus mengecek semua aspek dalam studi kelayakan bisnis properti ini. Lokasi yang tepat dan pasti dicari calon konsumen itu seperti apa? Pada kisaran harga berapa properti yang dicari oleh target market kamu?

Mustahil bagi kamu membangun properti untuk target market pekerja kantoran jika lokasinya berada di lingkungan kebanyakan dihuni oleh petani.

Dari aspek legalitas, kamu wajib mengecek status tanah yang diincar untuk membangun properti. Apakah aman dan tidak bermasalah dengan dokumen-dokumennya?

Studi Kelayakan Bisnis Pakaian

Sebelum kamu memutuskan memilih bisnis pakaian/apparel, tentukan jenis pakaian seperti apa yang ingin kamu jual? Catat semua ide yang muncul di kepala. Target pasarnya siapa? Pelajari jenis, warna, dan bahan pakaian yang ingin kamu jual. 

Pastikan kamu menguasai material pakaian tersebut, agar kamu tidak salah saat mendeskripsikan produk kepada konsumen. 

Jumat, 25 Maret 2022

 Mengenal Macam-Macam Bukti Transaksi

Bukti transaksi merupakan sebuah dokumen penting bagi setiap orang, organisasi maupun perusahaan yang melakukan sebuah transaksi. Fungsi utama bukti transaksi sendiri ialah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan oleh setiap orang, sebuah organisasi maupun perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, setiap kegiatan yang dilakukan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara akuntansi.

Adapun melalui data transaksi kamu bisa memperoleh informasi mengenai siapa yang melakukan sebuah transaksi, rekening apa saja yang terpengaruh pada transaksi tersebut, dan penetapan pencatatan rekening ke dalam pencatatan selanjutnya.

Berikut adalah macam-macam bukti transaksi yang harus kalian ketahui:

1. Nota Kontan: Bukti pembayaran atau dokumen pembayaran yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli sebagai bukti transaksi atas penjualan barang secara tunai.

2. Nota Kredit: Bukti transaksi penerimaan barang yang telah dijual atau pengambilan barang. Nota kredit yang dikeluarkan oleh penjual ini berfungsi sebagai alat persetujuan dari penjual atas permohonan pengurangan harga yang diminta oleh pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan apa yang dipesan oleh pembeli.

3. Nota Debet: Dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).

4. Faktur: Pernyataan tertulis mengenai barang yang telah dijual, baik dalam jumlah dan harganya. Faktur dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Salah satu fungsi dari faktur adalah sebagai bahan pertimbangan pembeli dalam meneliti kembali akan barang-barang yang telah dibelinya.

5. Kwitansi: Bukti dari transaksi pada saat penerimaan sejumlah uang. Kwitansi ini dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang lalu kemudian diserahkan kepada yang melakukan pembayaran.

6. Cek: Perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di suatu bank, dengan tujuan agar bank tersebut membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis di surat cek tersebut.

7. Bukti Memorandum: Bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan atau orang yang diberikan wewenang untuk suatu kejadian-kejadian yang berlangsung di dalam internal perusahaan. Misalnya, seperti memo seperti untuk mencatat gaji pegawai yang masih harus dibayar pada akhir periode.

8. Bilyet Giro: Surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain.

9. Rekening Koran: Bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank untuk para nasabahnya.

10. Bukti Setoran Bank: Catatan transaksi (slip setoran) yang disediakan oleh pihak bank untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan setoran uang ke bank, seperti untuk investasi.

11. Bukti Kas Masuk: bukti transaksi tertulis terkait penerimaan uang (kas) yang disertai oleh buktinya. Bukti tersebut biasanya hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan sekaligus sebagai data pengarsipan. Kas dapat berasal dari uang tunai yang dibayarkan oleh customer bisa dalam bentuk cicilan, bunga, jenis investasi, ataupun sebagainya. Contoh bukti kas masuk adalah kwitansi dan nota.

12. Bukti Kas Keluar: adalah bukti transaksi terkait pengeluaran kas maupun pembayaran. Kas biasanya dikeluarkan untuk membayar biaya perlengkapan, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan oleh kantor. Bukti transaksi kas ini harus memiliki keterangan lengkap, mulai dari tanggal, nama, keterangan kegiatan, dan ditandatangani oleh pihak yang memiliki otoritas keuangan di perusahaan. Bukti ini nantinya dapat digunakan akuntan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan dalam jumlah kecil. Contoh bukti kas keluar adalah nota kontan asli atau kwitansi dari kreditur.

Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?

  Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...