Contoh
E-Commerce di Indonesia
Penikmat kegiatan
belanja online di Indonesia memang sangat tinggi.
Tidak mengherankan
kalau kemudian terus tumbuh e commerce baru, yang turut memeriahkan jagad
jualan di dunia maya.
Meskipun begitu, hanya
ada beberapa e commerce saja yang dapat bertahan dan maju di tengah ketatnya
persaingan.
Di bawah ini adalah
contoh e commerce yang berkembang pesat di Indonesia.
- Bukalapak
Startup e commerce
yang diluncurkan sejak 2010 silam ini, merupakan salah satu Unicorn yang ada di
Indonesia.
Mewadahi jutaan
pelapak dalam platformnya, Bukalapak memang cukup sukses dan diminati.
- Shopee
Meskipun bisa
dikatakan masih bau kencur apabila dibandingkan, dengan e commerce yang ada
sebelumnya, namun platform satu ini tidak bisa disepelekan.
Dengan beragam promosi
menarik mulai dari gratis ongkir, flash sale, cashback, hingga undian.
Shopee berhasil
menjadi salah satu e commerce dengan tingkat transaksi paling tinggi di
Indonesia.
- Lazada
E commerce ini
merupakan salah satu yang paling terkenal di tanah air. Sebagai salah satu
start up yang sudah berdiri sejak lama, Lazada memang berhasil mempertahankan
eksistensinya.
- Gojek
E business jenis
online to offline ini juga berkembang dengan cepat setelah diluncurkan. Bahkan
saat ini Gojek sudah masuk dalam daftar start up Unicorn di Indonesia.
Memiliki ribuan driver
yang tersebar di seluruh tanah air. Gojek memang menawarkan kemudahan
transportasi.
Perkembangan E Commerce di Indonesia
Jika disuruh
menjelaskan, perkembangan e commerce di Indonesia bisa dikatakan sangat pesat.
Apabila dibandingkan dengan negara lain yang ada di sekitar kita.
Seperti yang dapat
Anda lihat sendiri, kalau e commerce semakin menjamur seiring
dengan berjalannya waktu.
Tentunya hal ini juga
menyesuaikan dengan permintaan pasar yang semakin menggandrungi kegiatan
perbelanjaan online.
Secara umum, ada
beberapa jenis e commerce yang berkembang di tanah air.
Bagi Anda yang
tertarik untuk terjun ke dunia bisnis elektronik dengan membangun sebuah
e-komersial.
Di bawah ini akan
dibahas secara tuntas jenis-jenis e commerce yang ada di Indonesia.
- Business to
Business
Jenis e commerce satu
ini memiliki skala paling besar. Karena transaksi yang dilakukan adalah antar
perusahaan. Pada business to business, kegiatan transaksi di aplikasikan secara
fisik dan elektronik.
Dan konsumennya adalah
suatu kelompok yang juga menjalankan bisnis. Contohnya adalah distributor,
reseller, dan sebagainya.
- Business to
Consumers
Ini adalah jenis e
commerce yang paling terkenal, khususnya di Indonesia. Dimana produsen atau
perusahaan (pihak penjual), memasarkan produk secara langsung.
Dengan customer
(pengguna) sebagai mangsa pasar. Jadi, di ibaratkan seperti toko ritel berbasis
online. Dimana pembeli bisa membeli produk secara eceran, tanpa jumlah minimal
tertentu.
- Consumer to
Business
Dalam jenis consumer
to business, transaksi penjualan dilakukan oleh pihak konsumen. Sedangkan
perusahaan adalah target pasarnya.
Jadi, individu
memberikan penawaran mengenai sebuah produk berupa barang atau jasa.
Kepada
perusahaan-perusahaan yang memang membutuhkan. Misalnya saja desainer grafis
yang menawarkan skill-nya.
- Consumer to
Consumer
Jenis e commerce ini
dilakukan dari konsumen ke konsumen. Klasifikasinya terdiri dari 2 model, yaitu
classifed dan marketplace.
Kalau dalam
classified, buyer dan seller melakukan transaksi secara langsung.
Sedangkan dalam
marketplace, konsumen (penjual) memerlukan platform untuk tempat melakukan
transaksi. Contoh marketplace, adalah Shopee.
- Business to
Administration
Pada jenis e commerce ini,
pelaku bisnis menjual produk barang atau pun jasa dengan menjadikan lembaga
pemerintahan sebagai pasar.
Transaksi yang
dilakukan juga dalam bentuk tender.
- Online
to Offline
Di zaman modern
sekarang ini, jenis e commerce satu ini sangat populer.
Dimana pihak seller
melakukan kegiatan promosi, mencari pembeli, dan menyediakan produk dengan
memanfaatkan jaringan online sebagai media.
Namun pembeli memiliki option untuk dapat belanja langsung di toko offline.
Manfaat Website Sebagai
Platform E Commerce
Setelah Grameds sudah memahami bahwa
e-commerce adalah hal yang menguntungkan dan dapat dengan mudah memulai bisnis,
maka saatnya untuk melakukannya. Setidaknya ada tiga alat yang tersedia untuk
penjualan online.
Yakni, online marketplace (seperti
Tokopedia dan Bukalapak), website berpemilik, dan media sosial. Marketplace dan
media sosial tentu saja merupakan cara yang mudah. Untuk memulai, cukup buat
akun dan siapkan stan bisnis tersebut. Bahkan, tidak ada biaya operasional yang
harus dikeluarkan terlebih dahulu.
Ini bukan kesalahan, tetapi tetap penting
untuk memiliki situs web yang mewakili toko atau bisnis Grameds. Berikut ini
manfaat website yang lebih signifikan untuk e commerce yang sedang Grameds
jalani:
1. Membangun Kredibilitas
Media sosial, atau marketplace tentu
menjadi etalase online yang mudah digunakan. Namun, tidak banyak cara untuk
memperkenalkan diri di kedua platform. Dalam kebanyakan kasus, Grameds hanya
dapat menjelaskan secara singkat produk atau layanan yang ditawarkan.
Situasinya berbeda jika perusahaan
Grameds memiliki situs web sendiri. Situs web memberi Grameds kebebasan untuk
memutuskan desain dan fungsionalitas toko online tersebut. Misalnya, Grameds
dapat membuat iklan booth pameran dagang yang lebih sederhana dan mudah
dipahami pembeli.
Selain itu, menurut survei Verisign, 84%
konsumen percaya bahwa pengecer online yang menggunakan situs web lebih dapat
diandalkan daripada pengecer yang hanya menjual di media sosial. Oleh karena
itu, Grameds membutuhkan website untuk memasarkan brand Anda. Selain itu, 77%
pembeli potensial membaca ulasan produk secara online, dan situs web tersebut
adalah tempat yang tepat untuk menghubungi mereka.
2. Berfungsi Sebagai Katalog
Saat menjual barang di media sosial atau
marketplace, tidak ada pilihan untuk mendeskripsikan barang tersebut. Di sisi
lain, tampilan website bisa diatur sesuai kebutuhan. Misalnya, Grameds dapat
menampilkan produk yang berbeda dengan font untuk membantu calon pembeli
mengetahuinya.
3. Meningkatkan Pelayanan Kepada Pembeli
Marketplace dan media sosial memiliki
kemampuan chat atau messaging yang dapat Grameds akses kapan saja. Namun,
mengelola pesan masuk bisa jadi membosankan jika banyak orang sudah menunggu
untuk berkomunikasi dengan toko. Tentu saja, jangan sampai lupa menjawab
pertanyaan dari calon pembeli. Untuk mengatasi masalah ini, Grameds memerlukan
situs web dengan kemampuan obrolan atau tiket yang lebih berkualitas dan
terorganisir.
4. Lebih Mudah Menemukan Brand Di Mesin Pencarian
Menurut survei oleh GE Capital Retail
Bank, 81% orang menggunakan mesin pencari untuk mensurvei produk mereka sebelum
melakukan pembelian. Selain itu, 60% pembeli mengunjungi situs e-commerce yang
mereka temukan di mesin pencari sebelum membuat keputusan pembelian akhir.
Tentu
saja, dilihat dari fakta-fakta ini, menjual di pasar atau di media sosial tidak
menjamin eksposur merek yang cukup. Pertimbangkan untuk berdagang secara
independen dari situs web e-commerce daripada menggunakan platform perantara.
5.
Banyak Kompetitor Yang Menggunakan Website
Persaingan bisnis di Internet sangat
ketat, apalagi jika produk dan jasa yang Grameds jual ditawarkan oleh banyak
vendor lain. Saat Grameds masih berdagang di marketplace, banyak pesaing telah
mencap merek mereka di situs toko online, dan calon pembeli juga menggunakan
mesin pencari untuk menemukan merek yang dapat mereka percaya. Harap diingat
bahwa ada baiknya Grameds menggunakan situs web untuk memasarkan bisnis sebelum
persaingan menjadi sengit.
6.
Membuat Website Itu Mudah Dan Murah
Sebenarnya tidak mudah bagi banyak orang untuk memulai sebuah situs web. Nyatanya, prosesnya tidak serumit yang Grameds bayangkan. Sebelum membuat situs toko online pertama, Grameds hanya perlu membeli layanan hosting dan domain. Keduanya tidak membutuhkan banyak sumber dana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar