Senin, 25 April 2022

Contoh Content Marketing di Instagram

Content marketing yang baik berisi konten pengenalan, konten branding, dan konten penjualan. Konten pengenalan berisi konten yang bisa menjawab pertanyaan apa, siapa, dan bagaimana bisnis tersebut bisa menjadi solusi untuk masalah target market. Selanjutnya konten branding adalah sarana untuk mengenalkan dan membangun citra brand di mata audiens. Lalu terakhir konten penjualan berisi konten yang mendorong pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian.

Dengan ketiga konten ini kamu bisa mendorong calon pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian. Berikut contoh content marketing di Instagram yang berisi ketiga konten tersebut.

1. Konten informatif yang bisa menjawab pertanyaan audiens

Salah satu konten yang paling umum dibuat untuk content marketing Instagram adalah konten informatif. Konten jenis ini membuat calon pelanggan bisa mendapatkan informasi tentang berbagai hal, termasuk apa, siapa, dan bagaimana bisnismu bisa menjadi solusi bagi target market.

Kamu bisa membuat berbagai macam konten informatif, namun yang paling sering digunakan adalah jenis infografik. Dengan infografik kamu bisa memasukkan berbagai informasi yang penting. Buat infografik yang menarik dan tidak membuat audiens bosan.

Infografik tidak hanya bisa dibuat dalam bentuk gambar, tapi juga berupa video. Kamu bisa membuat video berisi beberapa infografik dan ditambahkan dengan voice over berisi penjelasan terkait informasi tersebut. Beberapa konten informatif yang bisa dibuat adalah tips sehari-hari, informasi terupdate, dan profil bisnis.

Meski fokusnya ke pengenalan, tapi tetap bisa menyisipkan CTA (call to action) di dalamnya. Kamu bisa memasukkan informasi tentang link pembelian atau kontak yang bisa dihubungi pada bagian akhir konten. Misalnya saat mengunggah gambar infografik di Feed kamu bisa menulis informasi kontak di bagian akhir caption.

2. Review produk berupa foto atau video

Konten pengenalan lainnya adalah review produk. Tujuan membuat konten adalah agar audiens mengetahui tentang produk yang dijual. Maka dari itu review produk menjadi konten yang sangat penting dan tidak boleh dilewatkan. Dengan review produk audiens jadi bisa lebih mengenal produk yang dijual sehingga mereka lebih yakin untuk melakukan transaksi.

Kamu bisa membuat konten review produk berupa foto atau video. Ambil gambar dalam berbagai sudut untuk memperlihatkan produk dengan detail. Tujuannya agar calon pelanggan bisa melihat dengan jelas produk tersebut. Karena calon pelanggan tidak bisa melihat secara langsung jadi harus di perlihatkan dengan jelas dan detail.

3. Foto dan video tutorial

Tutorial adalah konten yang menunjukkan cara penggunaan atau melakukan sesuatu secara step by step. Konten jenis ini cukup populer di Instagram baik berupa foto kolase atau video. Banyak orang yang menyukai konten tutorial karena sangat membantu audiens memahami suatu hal.

Selain itu konten tutorial juga bisa menarik perhatian calon pelanggan dan membuatnya ingin melakukan transaksi pembelian. Mereka biasanya tertarik setelah melihat cara penggunaan suatu produk dan ingin segera membelinya.

Konten tutorial sering digunakan oleh pemilik bisnis yang bergerak di bidang kecantikan atau home decor. Misalnya berupa tutorial makeup atau tutorial merakit rak. Dengan fitur terbaru Instagram Reels, kamu bisa membuat video tutorial yang lebih banyak. Peluang konten trending sangat besar jadi jangan sia-siakan kesempatan ini.

4. Foto atau video Behind the Scenes

Konten Behind the Scenes juga jadi favorit di Instagram. Banyak orang tertarik dengan apa yang terjadi di balik layar. Dengan memperlihatkan sedikit aktivitas di balik layar atau behind the scenes akan membuat mereka merasa dekat seolah melihat secara langsung.

Kamu bisa mengunggah aktivitas tim saat bekerja atau proses produksi barang. Bisa juga memperlihatkan proses saat pengambilan foto produk. Hal ini membuat audiens bisa memahami perjuangan yang dilakukan oleh pemilik bisnis.

Konten behind the scenes bisa dibuat dalam bentuk foto atau video. Belakangan pemilik bisnis sering membuat konten behind the scenes dengan fitur live. Dengan fitur ini banyak orang jadi lebih percaya kepada brand karena bisa melihatnya secara live.

5. Repost foto pelanggan atau testimoni saat menggunakan produk

Banyak ahli menyarankan konten berupa UGC atau User Generated Content. Konten jenis ini dipercaya bisa meningkatkan penjualan sekaligus memperkuat branding. Salah satu jenis konten ini adalah membuat audiens ikut dalam promosi. Menurut data, calon pelanggan 55 persen lebih percaya konten UGC daripada bentuk konten pemasaran lainnya.

Konten UGC yang paling umum adalah repost foto atau video pelanggan yang menggunakan produk atau jasa. Caranya dengan meminta mereka membuat testimoni berupa foto atau gambar setelah menggunakan produk tersebut. Kamu bisa mengiming-imingi diskon tambahan jika mereka melakukan hal ini.

Dengan konten jenis ini bisa membantu meningkatkan citra brand dengan sedikit biaya atau bahkan ada beberapa yang tanpa mengeluarkan biaya branding. Tentu ini sangat menguntungkan karena bisa mencapai tujuan dengan cara yang mudah.

6. Give away akan menarik calon audiens baru

Untuk menarik calon pelanggan baru kamu bisa membuat give away. Konten ini sangat efektif untuk membuat audiens tertarik untuk follow dan melakukan interaksi di akun Instagram milikmu. Tak heran kalau banyak bisnis yang melakukan strategi ini.

Give away adalah membuat sayembara dengan memberikan syarat tertentu untuk berkesempatan mendapatkan hadiah. Pemenang akan dipilih berdasarkan syarat yang diberikan. Misalnya syarat give away adalah follow dan like sebanyak-banyaknya, maka pemenangnya adalah yang like postingan paling banyak.

Dengan giveaway tak hanya bisa dapat calon pelanggan baru tapi juga meningkatkan engagement rate. Jumlah like dan komentar yang banyak akan membuat nilai engagement rate bagus. Tentu hal ini sangat menguntungkan. Sekali jalan dua hal bisa didapatkan.

7. Konten pertanyaan untuk memancing interaksi audiens

Cara lainnya untuk meningkatkan interaksi dengan followers adalah dengan membuat konten pertanyaan. Kamu bisa berinteraksi dengan mereka melalui kolom pertanyaan di Instagram Stories. Gunakan fitur pertanyaan untuk mendapatkan interaksi dengan followers.

Kamu juga bisa melontarkan pertanyaan di Feed. Caranya dengan membuka pertanyaan melalui kolom komentar. Semakin banyak yang membalas komentar maka semakin baik karena kamu bisa dapat insight dan engagement rate yang baik.

Pertanyaan juga bisa jadi sarana survei kecil-kecilan untuk mengembangkan produk. Kamu jadi tahu selera pasar dan melakukan inovasi dengan produk. Dengan begitu kamu bisa terus mendapatkan kepercayaan pasar dan selalu bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?

  Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...