Selasa, 29 Maret 2022

 Aspek-Aspek dan Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Sebelum kita memulai/ merealisasikan suatu bisnis, kita harus menyusun studi kelayakan bisnis terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan bahwa studi kelayakan bisnis ini nantinya bisa digunakan sebagai acuan/ pedoman dalam menjalankan suatu bisnis, apakah layak atau tidak untuk dijalankan. Dalam studi kelayakan bisnis, kita bisa menganalisis bisnis yang kita rencanakan dari berbagai aspek. Nah, dengan adanya analisis aspek tersebut, kita bisa mengetahui apakah bisnis yang kita rencanakan layak atau tidak untuk direalisasikan.

Agar kamu tidak bingung terkait dengan aspek-aspek yang ada dalam penyusunan studi kelayakan bisnis, berikut merupakan penjelasannya:

1. Aspek hukum atau legalitas

Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan usaha dari sisi aspek hukum? Jadi, aspek hukum atau legalitas berkaitan dengan ketentuan dalam mendirikan perusahaan.


Dalam hal ini, poin-poin yang menjadi analisis ialah seperti NPWP, izin lokasi, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat tanda daftar perusahaan, hingga surat izin usaha perdagangan (SIUP).

2. Aspek ekonomi dan budaya

Dalam aspek ekonomi dan budaya, analisis kelayakan usaha berfokus pada kajian terhadap dampak-dampak perusahaan yang timbul kepada kondisi sekitar. Misalkan, dari segi budaya, studi ini melihat pengaruh perusahaan pada adat istiadat di wilayah sekelilingnya.


Sementara dari segi ekonomi, analisis menitikberatkan pada dampak perusahaan terhadap tingkat pendapatan per kapita di daerah tempat perusahaan tersebut dibangun.

3. Aspek pasar dan pemasaran

Aspek lainnya yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis adalah pasar dan pemasaran. Ini berguna untuk mengetahui apakah produk perusahaan mempunyai peluang pasar yang cukup menjanjikan atau tidak. Biasanya, hal ini dianalisis melalui jumlah konsumen, segmentasi, daya beli masyarakat, potensi pasar, serta situasi persaingan di industri tersebut.

4. Aspek manajemen

Analisis aspek manajemen juga tak kalah penting dalam melakukan studi kelayakan. Aspek ini erat hubungannya dengan operasional perusahaan, entah itu pengembangan maupun pembangunan. Cakupannya pun cukup luas, karena segala hal terkait operasional tergolong dalam aspek manajemen, mulai dari pengelolaan sumber daya hingga finansial.

5. Aspek keuangan

Terakhir, analisis kelayakan usaha juga sangat wajib menganalisis aspek keuangan. Bagaimana tidak, modal merupakan pondasi utama yang harus dimiliki sebelum menjalankan sebuah bisnis. Selain itu, perencanaan keuangan serta proses penganggaran yang tepat dan matang juga akan memengaruhi kelancaran bisnis Anda kedepannya.

Tahapan sekaligus contoh studi kelayakan bisnis

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam melakukan studi kelayakan. Yuk, simak langkah-langkah serta contoh studi kelayakan bisnis berikut.

1. Penemuan Ide

Inisiatif ide yang dimiliki merupakan tahap awal dari analisis kelayakan usaha untuk melihat peluang bisnis. Dalam hal ini, mulailah dengan menguraikan rencana Anda, apakah hal tersebut dapat bersaing di pasar atau tidak. Contoh studi kelayakan bisnis ini misalnya ide menjual sambal goreng cumi dengan resep keluarga.

2. Penelitian

Ide bisnis yang ditemukan tak serta bisa dijalankan begitu saja. Tentunya, masih diperlukan proses penelitian agar ide tersebut dapat direalisasikan menjadi sebuah usaha. Dalam tahap ini, Anda perlu melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap aspek-aspek studi kelayakan yang telah dijelaskan.


Mulai dari mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan hasil, hingga menyimpulkan serta menjadikannya sebuah laporan akhir.

3. Evaluasi

Tahapan berikutnya adalah mengulas perbandingan ide bisnis terhadap standar aspek-aspek lainnya. Contoh studi kelayakan bisnis tahap ini misalnya Anda membandingkan total biaya yang diperlukan dengan hasil atau benefit dari bisnis. Dari situ, Anda bisa mengevaluasi kelayakan dan potensi usaha ke depannya.

4. Penentuan

Tahap ini ialah menentukan layak atau tidaknya ide rencana bisnis yang dirancang. Bila terdapat lebih dari satu ide, cobalah urutkan berdasar kriteria penilaian tertinggi sampai terendah. Jika memang rencana tersebut dianggap belum layak, maka Anda boleh melakukan penelitian ulang, menjalankan alternatif baru, maupun mengambil risiko.

5. Rencana pelaksanaan

Bila ide bisnis telah ditentukan, maka selanjutnya Anda membutuhkan rancangan pelaksanaan kerja dan pembangunan usaha. Hal ini mencakup jumlah dan kualifikasi karyawan, ketersediaan anggaran, sumber daya, hingga persiapan manajemen.

6. Pelaksanaan

Setelah melalui berbagai proses di atas, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yakni:


a. Pelaksanaan usaha

Dalam melaksanakan operasional bisnis secara rutin, risiko serta hambatan sangat wajar terjadi, termasuk perubahan kondisi lingkungan. Maka dari itu, diperlukan adanya penyesuaian, perbaikan rencana awal, serta tata ulang.


b. Evaluasi perencanaan terhadap kenyataan

Agar bisnis selalu dapat berjalan efektif, efisien, dan mampu meningkatkan laba, perlu dilakukan evaluasi secara berkala. Mulai dari fungsi operasi, produksi, pemasaran, bahkan keuangan.

Senin, 28 Maret 2022

Pengertian, Contoh dan Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Bisnis adalah salah satu pilihan yang biasa dan umum dilakukan oleh seseorang dalam mencapai impian kesuksesan finansial. 

Ketika berniat membuka bisnis baru, ide saja belum cukup untuk membuat sebuah bisnis menjadi sukses. Ada beberapa faktor penentu yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum memulainya. 

Walaupun cukup penting untuk dilakukan di awal perjalanan bisnis, ternyata banyak pengusaha yang kerap abai terhadap studi kelayakan ini. Tentu saja berakibat fatal. Sebagian dari usaha yang dilakukan tanpa perencanaan matang itu menemui jalan buntu dan mungkin saja gulung tikar.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Secara umum, pengertian studi kelayakan bisnis adalah kegiatan menguji kelayakan suatu usaha maupun proyek dengan mengidentifikasi masalah, peluang, tujuan, dan lain-lain. Hal ini sebetulnya dilakukan untuk membantu pengusaha mengambil keputusan tepat serta menghindari kerugian yang besar saat menjalankan bisnis. Dalam kata lain, pengertian studi kelayakan bisnis adalah riset yang dilakukan guna menggambarkan situasi, operasional, hingga menilai hasil manfaat dari suatu proyek. Dengan begitu, Anda dapat menentukan keberhasilan bisnis yang ingin dijalankan.

Adapun hal-hal yang akan diteliti dan dianalisis dalam studi ini, di antaranya:

  • Deskripsi pasar
  • Deskripsi bisnis
  • Teknologi yang diperlukan
  • Rincian finansial dan struktur organisasi bisnis Kesimpulan bagaimana usaha yang dirintis dapat berhasil

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Mengurangi Risiko Kerugian

Tentu saja meminimalkan risiko menjadi salah satu perhatian dan harapan dalam membangun sebuah bisnis. Alasannya adalah karena segala hal yang akan terjadi di masa mendatang tidak dapat diprediksi, hingga perlu melakukan analisis studi kelayakan agar segala risikonya bisa diperkecil. 

Memudahkan Perencanaan Usaha

Studi kelayakan bisnis memudahkan kamu dalam merencanakan bisnis. Perencanaan yang dimaksud adalah lokasi, cara pelaksanaan, jumlah modal, waktu pelaksanaan, besarnya keuntungan, serta bagaimana melakukan pengawasan bila terjadi penyimpangan.

Memudahkan Pengawasan

Dengan pelaksanaan sesuai rencana yang telah disusun berdasarkan studi kelayakan bisnis, makan pengawasan dalam proses operasional bisnis akan lebih mudah.

Pengawasan dilakukan agar bisnis berjalan tetap pada jalurnya dan sesuai dengan semua rencana awal. 

Memudahkan Pengendalian

Bila terjadi penyimpangan dalam bisnis yang sedang berjalan, kamu bisa lebih mudah memperbaikinya dan dapat langsung mengendalikannya hingga penyimpangan tidak semakin jauh melebar. 

Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan

Perencanaan yang sudah disusun dapat lebih mudah diterapkan, sehingga proses bisnis yang dilakukan bisa berjalan lancar karena semua orang yang terlibat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan. 

Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan Bisnis Minuman Kekinian

Bisnis minuman instan sudah menjamur di mana pun, mulai dari kafe terkenal hingga gang sempit di pinggir kota. Dari sekian banyak penjual minuman kekinian tersebut, satu yang paling sering dijumpai adalah kopi. 

Sebelum kamu menjadi pebisnis minuman kopi, pastikan terlebih dahulu aspek lingkungannya. Apakah produk yang akan kamu jual sudah sesuai dengan targetnya? Strategi apa yang akan kamu lakukan karena sudah banyak bisnis sejenis di sekitar kamu.

Studi Kelayakan Bisnis Properti

Beda sektor bisnis sudah pasti beda pula tantangannya. Termasuk bisnis properti dengan target market sangat luas karena properti, terutama tempat tinggal, adalah salah satu kebutuhan primer. 

Kamu harus mengecek semua aspek dalam studi kelayakan bisnis properti ini. Lokasi yang tepat dan pasti dicari calon konsumen itu seperti apa? Pada kisaran harga berapa properti yang dicari oleh target market kamu?

Mustahil bagi kamu membangun properti untuk target market pekerja kantoran jika lokasinya berada di lingkungan kebanyakan dihuni oleh petani.

Dari aspek legalitas, kamu wajib mengecek status tanah yang diincar untuk membangun properti. Apakah aman dan tidak bermasalah dengan dokumen-dokumennya?

Studi Kelayakan Bisnis Pakaian

Sebelum kamu memutuskan memilih bisnis pakaian/apparel, tentukan jenis pakaian seperti apa yang ingin kamu jual? Catat semua ide yang muncul di kepala. Target pasarnya siapa? Pelajari jenis, warna, dan bahan pakaian yang ingin kamu jual. 

Pastikan kamu menguasai material pakaian tersebut, agar kamu tidak salah saat mendeskripsikan produk kepada konsumen. 

Jumat, 25 Maret 2022

 Mengenal Macam-Macam Bukti Transaksi

Bukti transaksi merupakan sebuah dokumen penting bagi setiap orang, organisasi maupun perusahaan yang melakukan sebuah transaksi. Fungsi utama bukti transaksi sendiri ialah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan oleh setiap orang, sebuah organisasi maupun perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, setiap kegiatan yang dilakukan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara akuntansi.

Adapun melalui data transaksi kamu bisa memperoleh informasi mengenai siapa yang melakukan sebuah transaksi, rekening apa saja yang terpengaruh pada transaksi tersebut, dan penetapan pencatatan rekening ke dalam pencatatan selanjutnya.

Berikut adalah macam-macam bukti transaksi yang harus kalian ketahui:

1. Nota Kontan: Bukti pembayaran atau dokumen pembayaran yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli sebagai bukti transaksi atas penjualan barang secara tunai.

2. Nota Kredit: Bukti transaksi penerimaan barang yang telah dijual atau pengambilan barang. Nota kredit yang dikeluarkan oleh penjual ini berfungsi sebagai alat persetujuan dari penjual atas permohonan pengurangan harga yang diminta oleh pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan apa yang dipesan oleh pembeli.

3. Nota Debet: Dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).

4. Faktur: Pernyataan tertulis mengenai barang yang telah dijual, baik dalam jumlah dan harganya. Faktur dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Salah satu fungsi dari faktur adalah sebagai bahan pertimbangan pembeli dalam meneliti kembali akan barang-barang yang telah dibelinya.

5. Kwitansi: Bukti dari transaksi pada saat penerimaan sejumlah uang. Kwitansi ini dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang lalu kemudian diserahkan kepada yang melakukan pembayaran.

6. Cek: Perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di suatu bank, dengan tujuan agar bank tersebut membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis di surat cek tersebut.

7. Bukti Memorandum: Bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan atau orang yang diberikan wewenang untuk suatu kejadian-kejadian yang berlangsung di dalam internal perusahaan. Misalnya, seperti memo seperti untuk mencatat gaji pegawai yang masih harus dibayar pada akhir periode.

8. Bilyet Giro: Surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain.

9. Rekening Koran: Bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank untuk para nasabahnya.

10. Bukti Setoran Bank: Catatan transaksi (slip setoran) yang disediakan oleh pihak bank untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan setoran uang ke bank, seperti untuk investasi.

11. Bukti Kas Masuk: bukti transaksi tertulis terkait penerimaan uang (kas) yang disertai oleh buktinya. Bukti tersebut biasanya hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan sekaligus sebagai data pengarsipan. Kas dapat berasal dari uang tunai yang dibayarkan oleh customer bisa dalam bentuk cicilan, bunga, jenis investasi, ataupun sebagainya. Contoh bukti kas masuk adalah kwitansi dan nota.

12. Bukti Kas Keluar: adalah bukti transaksi terkait pengeluaran kas maupun pembayaran. Kas biasanya dikeluarkan untuk membayar biaya perlengkapan, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan oleh kantor. Bukti transaksi kas ini harus memiliki keterangan lengkap, mulai dari tanggal, nama, keterangan kegiatan, dan ditandatangani oleh pihak yang memiliki otoritas keuangan di perusahaan. Bukti ini nantinya dapat digunakan akuntan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan dalam jumlah kecil. Contoh bukti kas keluar adalah nota kontan asli atau kwitansi dari kreditur.

Kamis, 24 Maret 2022

 Hal-Hal Yang Harus Ada di Desain Kemasan


Ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan terkait desain kemasan. Hal-hal ini bisa kamu jadikan referensi untuk mempertimbangkan bagaimana desain kemasan yang akan kamu buat atau untuk re-branding kemasan mu.

1. Nama produk yang eye catching

Nama produk harus ditulis dengan tipografi dan warna yang menarik. Bukan berarti harus mencolok dan mengganggu penglihatan tapi perlu untuk memperhatikan nama produk tersebut supaya bisa menarik perhatian.

Yang harus diperhatikan adalah nama produk berbeda dari nama perusahaan. Contohnya adalah nama perusahaan PT. Sejahtera Bahagia, sedangkan nama produknya adalah Roti Enak. Hal tersebut sangatlah berbeda dari nama perusahaan. Yang harus diperhatikan adalah nama produk Roti Enak tersebut. Penempatan produk juga perlu diperhatikan.

2. Punya keunikan tersendiri

Kemasan produk perlu untuk memiliki sesuatu yang membuat produk tersebut standing out. Keunikan pada sebuah kemasan bisa diwujudkan dalam berbagai macam cara. Misalnya seperti dari sisi bentuk kemasan, ukurannya, warnanya, atau hingga adanya mascot di kemasan tersebut.

Keberadaan mascot memang jadi sesuatu yang sangat diperhatikan akhir-akhir ini. Hal ini karena mascot mampu menarik perhatian banyak orang. Sudah ada banyak produk yang diketahui menggunakan mascot untuk produk-produknya. Baik dari brand local maupun internasional, mascot banyak digunakan untuk menarik perhatian orang-orang.

3. Informasi yang lengkap

Tidak hanya menyertakan nama produk, sebuah kemasan juga wajib menyertakan informasi yang lengkap. Bagaimana contoh dari informasi yang lengkap pada sebuah label kemasan tersebut?

Setidaknya ada 8 hal yang harus disertakan pada sebuah label kemasan yang menjadikan kemasan tersebut berisi informasi yang lengkap. Hal-hal seperti informasi soal komposisi, tanggal produksi dan kedaluwarsa, hingga legalitas, dan logo halal dari MUI. Informasi yang lengkap tersebut sangat menunjang untuk konsumen dan menjadi hal yang perlu untuk diketahui oleh konsumen.

4. Unsur estetika

Selain kelengkapan informasi, kemasan juga perlu untuk menyertakan unsur estetika. Unsur estetika sangatlah penting dan menunjang rasa penasaran konsumen. Tidak jarang ada banyak konsumen yang jatuh cinta dengan bentuk kemasan yang ada.

Unsur estetika sangat berkaitan dengan rasa psikologis seseorang untuk mengetahui lebih jauh soal produk yang dijual. Jika kamu tidak begitu mengerti unsur estetika yang ada pada sebuah kemasan, sebaiknya diskusikan hal tersebut dengan jasa cetak kemasan yang membuat kemasan mu.

5. Memperhatikan tingkat efisiensi

Estetika tentu sangat penting, tapi juga tidak lupa dengan tingkt efisiensi yang ada pada sebuah kemasan. Artinya adalah sebuah kemasan perlu untuk berfungsi secara maksimal. Mulai dari mengamankan produk hingga nyaman dan mudah digunakan untuk pengemasan.

Kamu juga bisa menggabungkan unsur estetika dengan tingkat efisiensi yang ada. Misalnya dengan membuat tali yang punya unsur seni namun juga bisa bermanfaat untuk menjadi alat untuk membawa kemasan dengan mudah.

Rabu, 23 Maret 2022

 Rekomendasi Aplikasi Belanja Online Yang Harus Kalian Ketahui

Dengan berkembangnya dunia internet, khususnya di Indonesia, ternyata juga berimbas dengan semakin banyaknya e-commerce yang bermunculan. Sebagian masyarakat Indonesia kini secara otomatis akan langsung mengakses e-commerce ketika membutuhkan suatu barang, dibandingkan harus mendatangi sebuah toko konvensional.

Sebagai contoh, jika Anda memilih salah satu e-commerce yang terpercaya dan terbesar di Indonesia, namun ternyata mendapatkan barang yang tak berkualitas. Ini sepenuhnya bukan atas kemudian dari pihak pemilik e-commerce, namun dari pemilik tokonya sendiri.

Terlepas dari hal tersebut, beberapa aplikasi belanja online yang harus kalian ketahui:

1. Shopee

Pada awalnya, Shopee dikhususkan untuk menjual berbagai keperluan wanita, seperti kosmetik, skincare, hingga keperluan fashion. Namun saat ini, Sobat Pintar bisa menemukan berbagai keperluan di dalam aplikasi ini. Aplikasi ini bahkan memiliki layanan ShopeeFood sebagai layanan pesan-antar makanan.

Di aplikasi ini juga tersedia fitur chat untuk memudahkan komunikasi antara penjual dan pembeli secara real time. Karena merupakan salah satu aplikasi belanja online terbesar, keperluan apapun bisa Sobat Pintar cari di sini.

2. Tokopedia

Tokopedia dikenal sebagai salah satu aplikasi belanja online yang sangat sering memberikan cashback. Selain pembayaran aman, Sobat Pintar bisa dengan mudah menemukan barang yang Sobat Pintar cari di sini. Melacak pesanan pun tidak sulit untuk dilakukan. Untuk pembelian barang-barang cukup mahal, seperti elektronik, pilihan ini sangat bisa diandalkan.

3. Lazada

Lazada terbilang lebih selektif dalam memilih penjual yang bisa berjualan di sana. Aplikasi ini bahkan pernah memperoleh penghargaan dalam kategori Best Online Shop App di Indonesia Cellular Award 2015. Selain metode pembayaran yang aman, ada garansi uang kembali jika Sobat Pintar tidak puas dengan produk yang Sobat Pintar beli.

4. JD.id

Ada beragam barang-barang yang dijual di toko online JD.id. Salah satu yang terlengkap adalah barang elektronik, seperti Smartphone, Tablet, Laptop dan Komputer, Smart Device, TV, hingga Audio. Harga yang ditawarkan juga terjangkau dengan berbagai metode pembayaran, seperti COD, CSOD, Online Payment, dan Bank Transfer. Kalau Sobat Pintar butuh uang cukup banyak sebelum membeli barang elektronik itu, ajukan saja pinjaman online di Kredit Pintar.

5. Blibli.com

Blibli.com awalnya merupakan sebuah situs jual beli online, namun sekarang sudah tersedia juga aplikasinya di iOS dan Android. Berbagai promo menarik untuk kategori produk yang berbeda-beda ditawarkan setiap harinya. Blibli.com juga ada garansi untuk pelanggan yang kurang puas terhadap barang yang dibeli.

6. Bukalapak

Aplikasi Bukalapak memiliki menawarkan interface yang sangat sederhana. Seperti beberapa aplikasi belanja online terbaik sebelumnya, ada banyak metode pembayaran yang disediakan oleh Bukalapak. Tentu semua metode itu aman untuk digunakan. Kalau Sobat Pintar tidak terlalu suka UI yang ribet, Sobat Pintar mungkin akan cocok dengan aplikasi ini.

Selasa, 22 Maret 2022

 Jenis dan Tahapan Perkembangan Merek/Brand


Jenis-jenis Merek 

Menurut Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, secara umum merek terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Merek Dagang, yaitu merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. 
  2. Merek Jasa, yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. 
  3. Merek Kolektif, yaitu merek yang digunakan pada barang dan atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan atau jasa sejenis lainnya.

Berdasarkan wujudnya, merek dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

  1. Merek lukisan. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud lukisan atau gambar antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: merek cat Kuda Terbang, yaitu lukisan atau gambar kuda bersayap yang terbang. 
  2. Merek kata. Merek ini mempunyai daya pembeda dalam bunyi kata antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: Pepsodent untuk pasta gigi, Ultraflu untuk obat flu, Toyota untuk mobil.
  3. Merek huruf atau angka. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud huruf atau angka antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: ABC untuk kecap dan sirup, 555 untuk buku tulis.
  4. Merek nama. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud nama antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: Louis Vuiton untuk tas, Vinesia untuk dompet. 
  5. Merek kombinasi. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud lukisan/gambar dan kata antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: jamu Nyonya Meneer yang merupakan kombinasi gambar seorang nyonya dan kata-kata nyonya Meneer.

Menurut Harahap (1996), berdasarkan tingkatannya merek dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

a. Merek biasa (normal marks) 

Merek biasa adalah merk yang tidak memiliki reputasi tinggi. Merek yang berderajat biasa ini dianggap kurang memberi pancaran simbolis gaya hidup, baik dari segi pemakaian dan teknologi. Masyarakat atau konsumen melihat merk tersebut kualitasnya rendah. Merk ini dianggap tidak memiliki drawing power yang mampu memberi sentuhan keakraban dan kekuatan mitos (mysical power) yang sugesif kepada masyarakat dan konsumen dan tidak mampu membentuk lapisan pasar dan pemakai.

b. Merek terkenal (well known mark) 

Merek terkenal biasa disebut sebagai well known mark. Merek jenis ini memiliki reputasi tinggi karena lambangnya memiliki kekuatan untuk menarik perhatian. Merek yang demikian itu memiliki kekuatan pancaran yang memukau dan menarik, sehingga jenis barang apa saja yang berada dibawah merek ini langsung menimbulkan sentuhan keakraban (familiar attachment) dan ikatan mitos (famous mark).

c. Merek termashyur (famous mark) 

Tingkat derajat merek yang tertinggi adalah merek termasyur. Derajat merek termahsyurpun lebih tinggi daripada merek biasa, sehingga jenis barang apa saja yang berada dibawah merek ini langsung menimbulkan sentuhan mitos. Oleh karena definisi tersebut bagi yang mencoba, besar sekali kemungkinannya akan terjebak dengan perumusan tumpang tindih merek terkenal.


Tahapan Perkembangan Merek 

Menurut Rangkuti (2008), sebuah merek biasanya mengalami beberapa fase atau tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut:

a. Produk yang tidak memiliki merek (unbranded goods) 

Pada tahap ini, produk dikelola sebagai komoditi sehingga merek hampir tidak diperlukan. Kondisi ini sangat mendukung apabila permintaan (demand) lebih banyak dibandingkan dengan dengan pasokan (supply) yang biasanya sering terjadi dalam situasi perekonomian yang bersifat monopolistic. Contoh: beras murah, BBM, obat generik dll.

b. Merek yang dipakai sebagai referensi (brand as reference) 

Pada tahap ini sudah terjadi persaingan sedikit-sedikit, meskipun tingkatnya belum begitu ketat. Persaingan ini merangsang produsen untuk membuat diferensiasi produk yang dihasilkan. Tujuannya adalah agar produk yang ia hasilkan memiliki perbedaan dari produk perusahaan lain. Contoh: sepatu olahraga, sepatu ke kantor, buku tulis, buku gambar dll.

c. Merek sebagai personality 

Pada tahap ini, diferensiasi antar merek berdasarkan atribut fungsi menjadi semakin sulit menjadi semakin sulit dilakukan. Karena hampir sebagian perusahaan melakukan kegiatan yang sama. Untuk membedakan produk yang dihasilkan dari produk pesaing, perusahaan melakukan tambahan nilai-nilai personality pada masing-masing merek. Contoh: sabun mandi kesehatan, sabun mandi untuk bayi dll.

d. Merek sebagai simbol (icon) 

Pada tahap ini, Merek menjadi milik pelanggan. Pelanggan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai merek yang ia gunakan. Pada umumnya merk yang masuk pada tahap ini sudah bersifat internasional dan pelanggan yang menggunakan merk ini dapat mengekspresikan dirinya atau dapat menunjukkan jati dirinya. Contoh: rokok Marlboro.

e. Merek sebagai sebuah perusahaan 

Iklan pada tahap ini memiliki identitas yang sangat kompleks dan lebih bersifat interaktif, sehingga pelanggan dapat dengan mudah menghubungi merek. Karena merek perusahaan tersebut merupakan wakil perusahaan sehingga merek=perusahaan, semua direksi dan karyawan memiliki persepsi yang sama tentang merek yang dimilikinya. Komunikasi yang keluar dari perusahaan telah terintegrasi ke semua lini kegiatan operasional, sehingga informasi mengalir secara lancar baik dari manajemen ke pelanggan maupun sebaliknya, dari pelanggan ke manajemen. Contohnya, Microsoft Software dimana pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung setiap saat melalui internet dengan perusahaan, begitu juga sebaliknya perusahaan dapat menginformasikan produknya kepada pelanggan kapan saja.

f. Merek sebagai kebijakan moral 

Saat ini hanya ada beberapa perusahaan yang telah berada pada tahap ini, yaitu perusahaan yang telah mengoperasikan kegiatannya secara transparan baik mulai dari bahan baku yang digunakan, proses produksi, dan operasionalnya sampai produk maupun jasa dan pelayanan purna jualnya kepada pelanggan. Informasi disampaikan secara transparan, jelas dan tidak ada yang ditutup-tutupi secara etika bisnis, sosial maupun politisnya. Contohnya adalah iklan Body Shop dan Benetton.


Senin, 21 Maret 2022

 Pengertian Merek atau Brand

Brand (merek) dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional serta berpengalaman adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek yang akan dipasarkan maupun yang telah dipasarkan. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Merek (Brand) serta bagian dan jenisnya.

Definisi merek

Berikut definisi dan pengertian merek dari beberapa sumber buku:

  • Menurut Kotler dan Armstrong (2008), merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing. 
  • Menurut Tjiptono (2008), merek adalah logo, instrument legal (hak kepemilikan), perusahaan, shorthand notation, risk reducer, positioning, kepribadian, rangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi dan evolving entity.
  • Menurut Simamora (2001), merek adalah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasinya yang ditunjukan untuk mengidentifikasi dan mendefenisi barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain. 
  • Menurut Rangkuti (2002), merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu.
  • Menurut Alma (2007), merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.

Bagian-bagian Merek 

Menurut Kotler dan Keller (2009), suatu merek umumnya terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  1. Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek dan yang diucapkan. 
  2. Tanda merek (brand merk), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal, tetapi tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf, atau warna khusus.
  3. Tanda merek dagang (trademark), adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan sesuatu yang istimewa. 
  4. Hak cipta (copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi undang-undang untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis, karya musik, atau karya seni.

Fungsi dan Manfaat Merek 

Merek berfungsi untuk memberi identitas pada barang atau jasa dan berfungsi menjamin kualitas suatu barang dan jas bagi konsumen. Merek juga berfungsi sebagai penbeda dari produk barang atau jas yang dibuat oleh seseorang atau badan hukum dengan produk barang atau jasa yang dibuat oleh seseorang atau badan hukum lain. Menurut Saidin (2004), fungsi merek antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Fungsi indikator sumber. Merek berfungsi untuk menunjukkan bahwa suatu produk bersumber secara sah pada suatu unit usaha dan karenanya juga berfungsi untuk memberikan indikasi bahwa produk itu dibuat secara profesional. 
  2. Fungsi indikator kualitas. Merek berfungsi sebagai jaminan kualitas khususnya dalam kaitan dengan produk-produk bergengsi. 
  3. Fungsi sugestif. Merek memberikan kesan akan menjadi kolektor produk tersebut.
Menurut Tjiptono (2005), manfaat merek adalah sebagai berikut:
  1. Sarana identifikasi untuk mempermudah proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi.
  2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa diproteksi melalui merek dagang terdaftar (registered trade marks), proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta (copyrights) dan desain. Hak-hak properti intelektual ini memberikan jaminan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek yang dikembangkannya dalam meraup manfaat dari riset bernilai tersebut. 
  3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. Loyalitas merek seperti ini menghasilkan predictability dan security permintaan bagi perusahaan dan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan perusahaan lain untuk memasuki pasar. 
  4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing. 
  5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik untuk yang terbentuk dalam benak konsumen. 
  6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.

Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?

  Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...