Jumat, 21 Januari 2022

Pengertian, Fungsi dan Prinsip Manajemen Bisnis Ritel

Sebelum melangkah tentang manajemen bisnis ritel terlebih dahulu harus Anda pahami tentang apa itu Manajemen dan apa itu Ritel.

  1. Pengertian Manajemen bisnis ritel.
    Kata manejemen berasal dari Bahasa Perancis kuno management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen juga berasal dari Bahasa Italia maneggiare yang berarti mengendalikan. Dari kedua kata asal itu dapat kita simpulkan bahwa manajemen merupakan bagian yang merencanakan, mengelola dan menjalankan bisnis.
    Sementara itu, bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Namun bisnis juga merupakan kegiatan beresiko yang dapat memberikan kerugian, baik dari segi material maupun non material. Agar terhindar dari resiko bisnis tersebut, bisnis harus dijalankan dengan perencanaan yang tepat dan matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap. Secara umum dapat disimpulkan bahwa manajemen bisnis ritel adalah segala cara pengaturan menyeluruh untuk menjalankan usaha bisnis ritel secara professional serta dapat menghasilkan tujuan yang diimpikan.

2. Fungsi Manajemen Bisnis Ritel
Fungsi manajemen adalah elemen elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Henry Fayol mengemukakan lima fungsi manajemen yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima
fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu perencanaan, pengorganisasian dan
pengarahan.

  • Perencanaan. Dalam ilmu manajemen perencanaan diartikan sebagai kegiatan memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaa ,fungsi fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
  • Pengorganisasian. Perorganisasian dilaksanakan dengan cara membagi suatukegiatan besar menjadi kegiatan kegiatan yang lebih kecil. Sistem pengorganisasian dalam ilmu manajemen dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas tugas tersebut dikelompokkan,siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  • Pengarahan. Pengarahan diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

3. Prinsip Manajemen Bisnis Ritel.
Dalam menjalankan manajemen bisnis ritel ada prinsip prinsip umum manajemen
yang perlu diperhatikan karena dasar dasar inilah yang menjadi inti dari keberhasilan
sebuah manajemen.

  • Pembagian kerja. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja dalam bisnis ritel harus
    rasional, objektif, tidak emosional.
  • Wewenang dan tanggung jawab. Setiap karyawan bisnis ritel memiliki wewenang untuk melakukan pekerjaan mereka dan setiap wewenang pasti diikuti dengan pertanggungjawaban. Porsi wewenang dan tanggung jawab harus seimbang.
  • Disiplin. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang.
  • Kesatuan pengarahan. Dalam melaksanakan tugas tugas dan tanggung jawabnya, karyawan bisnis ritel perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah.
  • Pemusatan. Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak pada orang yang memegang wewenang tertinggi. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab.
  • Hierarki. Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. Dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat upah.
  • Penggajian pegawai. Gaji atau upah bagi karyawan bisnis ritel merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidak sempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang.
  • Ketertiban. Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang.
  • Keadilan dan kejujuran. Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
  • Stabilitas kondisi karyawan. Dalam setiap kegiatan, kestabilan karyawan bisnis ritel harus dijaga sebaik baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya didiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
  • Prakarsa. Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik baiknya.
  • Semangat kesatuan dan semangat para karyawan ritel. Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. Manajer dengan jiwa kepemimpinan yang baik akan mampu melahirkan semangta kesatuan (esprit de corp ) sedangkan manajer yang suka memaksa dengan car acara yang kasar akan melahirkan perpecahan dalam kelompok (friction de corp ) danmembawa bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?

  Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...