Manfaat Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Menurut penjelasan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
(Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008), manfaat SOP secara umum bagi organisasi
adalah:
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.
2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak
tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan
pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan
tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan
pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi
usaha yang telah dilakukan.
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu
pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan
dikelola dengan baik.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit
pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian
pelayanan.
9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan
prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan
dalam berbagai situasi.
7 Langkah Menyusun SOP
SOP bukanlah sesuatu yang bisa dikerjakan dalam waktu
singkat dan oleh satu divisi saja. Pembuatan SOP membutuhkan kerja sama semua
bagian organisasi, dan itu tidak mudah. HRD harus memahami langkah penting yang
dapat menentukan keberhasilan pembuatan SOP. Berikut langkah-langkah yang bisa
dicoba:
1. Mulai dari Akhir
Mulailah dari mendefinisikan hasil akhir
apa yang ingin Anda harapkan dari SOP Anda.
Semua organisasi memiliki proses dan
prosedur yang berulang setiap hari, mingguan, dan bulanan. Tanyakan
pada diri Anda apakah ada alasan khusus mengapa tujuan ini harus disertai
dengan dokumen prosedur operasi standar.
Ketika Anda tahu apa yang ingin dicapai
dari SOP, jauh lebih mudah untuk menulis garis besar dan menentukan detailnya.
2. Pilih Format
Kemungkinan perusahaan Anda sudah memiliki
beberapa dokumen SOP yang telah ditulis sebelumnya. Anda cukup merujuk ke
dokumen-dokumen itu sebagai template dalam
menulis SOP.
Jika Anda tidak memiliki dokumen untuk
digunakan sebagai referensi, cobalah salah satu ide berikut:
Format langkah sederhana: Gunakan format
ini untuk prosedur rutin yang singkat dan mudah diikuti.
Format langkah hierarkis: Jika prosedur
Anda memiliki banyak langkah yang melibatkan beberapa keputusan.
Format diagram alur: Anda mungkin ingin
menggunakan diagram alur untuk memetakan dan merencanakan prosedur yang
mencakup banyak kemungkinan hasil.
3. Dapatkan Input dari Tim
Adakan rapat dengan tim-tim di organisasi
dan tanyakan bagaimana mereka mengerjakan pekerjaan mereka. Tim ini terdiri
dari orang-orang yang akan Anda minta untuk mematuhi SOP, jadi Anda ingin
memastikan bahwa mereka mengerti dan semua tugas yang diperlukan sudah termasuk
dalam SOP.
4. Tentukan Ruang Lingkupnya
Ada kemungkinan SOP yang Anda kerjakan
bergantung pada SOP lain dan tim di departemen lain agar bisa diselesaikan.
Oleh karena itu Anda perlu menentukan ruang lingkupnya, pihak atau departemen
mana saja yang akan terlibat atau bersinggungan dengan SOP yang Anda buat.
Mungkin Anda memerlukan diagram alur atau peta untuk secara jelas
mendefinisikan dependensi dan pihak yang bertanggung jawab.
5. Identifikasi Audiens Anda
Mengetahui audiens, akan membantu dalam
menentukan bagaimana Anda harus menulis dokumen SOP Anda. Pertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan ini:
Apa pengetahuan awal mereka? Apakah mereka
sudah familiar dengan organisasi dan prosedurnya? Apakah mereka sudah tahu
istilahnya?
Apa keterampilan bahasa mereka? Mungkin
audiens Anda tidak menggunakan bahasa yang sama dengan Anda. Jika demikian,
Anda mungkin dapat menggunakan lebih banyak gambar daripada kata-kata.
Apakah mereka karyawan baru? Saat
mendatangkan karyawan baru, dokumen SOP Anda harus sangat detail dan
berorientasi pada pelatihan.
Seberapa besar ukuran audiens Anda? Apakah
banyak orang dengan peran berbeda dalam perusahaan akan membaca dokumen SOP
tersebut? Jika demikian, Anda mungkin ingin menulis prosedur dengan cara yang
secara jelas mendefinisikan siapa, atau peran apa, yang melakukan setiap tugas.
6. Tulis SOP
Tulis draf prosedur operasi standar Anda
dan pertimbangkan untuk menyertakan beberapa elemen berikut:
Judul Halaman
Halaman ini dapat mencakup:
Judul prosedur
Nomor identifikasi SOP
Tanggal publikasi atau tanggal revisi
Nama jabatan, organisasi, divisi, atau
instansi tempat SOP berlaku
Nama dan tanda tangan dari mereka yang
menyiapkan dan menyetujui prosedur yang digariskan dalam SOP
Daftar Isi
Anda hanya memerlukan daftar isi jika
dokumen terdiri dari banyak halaman. Daftar isi memungkinkan akses mudah ke
area tertentu dari dokumen.
Prosedur khusus
Ini adalah bagian terbesar dari dokumen
dan mencakup prosedur langkah demi langkah khusus yang perlu diikuti agar
berhasil mematuhi standar perusahaan dan peraturan keselamatan. Bagian ini juga
dapat mencakup:
Uraian tentang ruang lingkup dan tujuan
SOP, batasannya, dan cara penggunaannya. Anda dapat memasukkan standar,
persyaratan peraturan, peran dan tanggung jawab, serta input dan output.
Detail yang diperlukan dan tambahan yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap langkah.
Klarifikasi terminologi, termasuk akronim
dan frasa yang mungkin tidak familiar bagi audiens Anda.
Peringatan kesehatan dan keselamatan.
Peringatan ini harus dicantumkan di bagian terpisah, dan harus menyertai
langkah-langkah yang berlaku dalam proses.
Daftar lengkap semua peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan, di mana menemukannya, dan kapan masing-masing
akan dibutuhkan.
Bagian pemecahan masalah untuk membahas
hal-hal yang berjalan tidak baik dan hal apa yang dapat mengganggu hasil akhir
prosedur.
7. Tinjau, Uji, Edit, Ulangi
Setelah Anda menulis dokumen SOP, lakukan
hal berikut:
Kirim draft SOP kepada anggota tim untuk
ditinjau. Mintalah mereka mencatat kesalahan tata bahasa dan teknis.
Uji sendiri dokumen tersebut untuk
memastikan bahwa Anda mencapai hasil yang diinginkan.
Mintalah anggota tim lainnya menguji
prosedur untuk memastikan bahwa bahasanya jelas, dapat diikuti dengan mudah,
dan dapat diselesaikan dengan baik.
Sertakan pengeditan dan saran yang relevan
untuk menyempurnakan dokumen.
Ulangi langkah ini sampai dokumen disetujui
dan diterima oleh semua pemangku kepentingan.
Melaksanakan SOP nya. Buatlah SOP mudah
diakses oleh mereka yang membutuhkannya ketika melakukan pekerjaan mereka.
Anda harus meninjau SOP setiap enam hingga
dua belas bulan sekali atau seperlunya untuk mengidentifikasi area yang dapat
ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar