Tipe-tipe Penataan Produk (Display)
Menurut Alma (2009), dalam penataan produk
dikenal tiga macam display, yaitu sebagai berikut.
1. Window Display
Window display adalah pemajangan barang dagang di etalase atau jendela
toko. Dengan window display, diharapkan calon pembeli akan
tertarik dengan pajangan tersebut dan mendorong mereka untuk masuk ke dalam
toko. Selain untuk menarik minat konsumen, window display dapat menjaga
keamanan barang dagang karena window display hanya
memperlihatkan barang dagang yang ditawarkan saja, tanpa dapat disentuh oleh
konsumen. Apabila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, konsumen
dipersilakan masuk ke dalam toko dan mencari informasi tentang produk tersebut.
Penataan window display harus dipersiapkan dengan baik agar
barang yang dipajang dapat dilihat dari kejauhan.
Manfaat window display di antaranya sebagai berikut.
a. Untuk menarik perhatian pengunjung atau orang yang lewat di
depan toko. Atau dengan kata lain, sekedar ngasih liat produk
kita, orang-orang yang sebelumnya cuma pengin lewat dan jalan-jalan, jadi
tertarik dan masuk ke toko kita.
b. Untuk menimbulkan minat beli terhadap barang yang dipajang.
c. Memperlihatkan jenis dan merek barang tertentu.
d. Untuk memperkenalkan barang baru atau produk andalan.
e. Menciptakan store image dan
menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko. Berhubung
posisinya ada di paling depan, window display ini jadi sangat
menentukan citra atau karakter toko. Apakah vintage, simple, ataukah minimalis, semua
tergantung penataan yang dilakukan toko.
f. Menimbulkan dorongan seketika untuk membeli (impulse
buying).
g. Menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan display produk di
dalam toko.
2. Interior Display
Interior display adalah pemajangan
barang dagang, gambar, kartu harga, dan simbol-simbol di dalam toko. Interior
display merupakan suatu metode memanfaatkan ruangan toko atau
area penjualan untuk menata produk dan semua elemen pelengkap display.
Interior display dikelompokan dalam
beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut.
a. Merchandise Display
Merchandise display pemajangan produk di
dalam toko. Bentuk pemajangan merchandise display antara lain
sebagai berikut.
1) Open Display
Yaitu pemajangan produk di tempat terbuka (konsumen dapat
menyentuh), sehingga calon pembeli dapat mengamati, memegang, dan
memilih barang tersebut tanpa bantuan pramuniaga. Contohnya,
barang-barang yang diletakan di rak dan gondola.
2) Closed Display
Yaitu pemajangan barang dagang di tempat tertutup (biasanya untuk
benda berharga/mewah), sehingga pengunjung hanya dapat mengamati
saja. Barang-barang tersebut tidak dapat dipegang oleh calon pembeli. Konsumen harus
dibantu pramuniaga untuk mengambil barang tersebut. Peralatan display
yang digunakan biasanya adalah showcase (lemari kaca) atau
etalase.
Tujuan closed display adalah sebagai berikut.
a) Untuk melindungi produk agar tidak mudah rusak. Contoh: jam
tangan.
b) Untuk menghindari risiko kehilangan dan pencurian. Contoh: perhiasan.
c) Untuk menjaga kebersihan produk. Contoh:
display kue dan makanan.
3) Architectural Display
Yaitu pemajangan barang dagang dengan memperlihatkan cara
penggunaan barang-barang tersebut. Contoh: kalung yang
dipajang dengan peraga bagian leher, kasur diletakan di kamar
tidur, kitchen set dipajang di sebuah ruangan menyerupai
dapur, meja tamu diletakan di ruangan menyerupai ruang tamu.
Tujuan dari architectural display adalah
memberikan gambaran pada konsumen mengenai fungsi dan kegunaan
produk, sehingga konsumen tertarik dan melakukan impulse buying (pembelian
spontan tanpa perencanaan).
b. Store Design and Decoration
Store sign decoration artinya adalah
“petunjuk toko”. Kalau kamu di supermarket pasti di bagian
tengah lorong ada papan yang digantung bertuliskan jenis barang di lorong itu.
Misalnya, “SUSU”, atau “KOPI”, atau “SCHOOL SHOP”. Si papan inilah yang
disebut store sign.
Store sign decoration dapat berupa tanda,
simbol, lambang, poster, gambar, semboyan, dan sebagainya disimpan di atas meja
atau digantung di dalam toko. Store design tersebut digunakan
untuk membimbing calon pembeli ke arah barang dagang dan memberi keterangan
kepada mereka tentang kegunaan barang-barang tersebut.
Sementara itu, decoration pada umumnya digunakan
dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada
saat-saat hari raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, dan
sebagainya.
c. Dealer Display
Dealer display adalah simbol atau petunjuk
penggunaan barang yang dibuat oleh produsen. Simbol dan petunjuk ini
memberi peringatan kepada para petugas penjualan agar
mereka memberikan keterangan yang sesuai.
3. Exterior Display
Exterior display adalah pemajangan
produk di tempat tertentu di luar toko dan di luar kegiatan usaha yang
biasa digunakan. Pemajangan ini banyak digunakan untuk tujuan promosi dan pengenalan
produk baru serta penjualan istimewa. Contoh: cuci
guudang, discount, pameran, dan sejenisnya. Exterior display hanya
tepat dipergunakan untuk kondisi penjualan tertentu.
Fungsi exterior display antara lain sebagai
berikut.
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan
ekonomis, atau jika ada kegiatan tertentu, seperti pameran.
b. Membantu produsen menyalurkan barangnya dengan
cepat dan ekonomis.
c. Berhubung menata barangnya di luar, tipe display ini
juga mempermudah koordinasi antara tim advertising dan merchandising sebuah
toko.
d. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat
sekitar, seperti dalam rangka Idul Fitri, atau ulang
tahun toko, misalnya.
4. Solari Display
Solari display yaitu pemajangan produk melalui media
lain dengan tujuan menarik perhatian calon konsumen terhadap produk
yang dipajang. Contoh: memajang pakaian model terbaru melalui boneka
model (manekin). Penggunaan media yang menarik, seperti manekin,
diharapkan dapat memancing perhatian pengunjung, tetapi juga memunculkan daya
tarik untuk membeli. Hal itu karena di mata calon konsumen, media itu dianggap
menjadi representasi konsumen serta menggambarkan
kualitas produk yang dipajang. Biasanya, produk yang menggunakan media
seperti manekin adalah produk unggulan.
Ingat, sekilas ini memang mirip dengan window
display, tapi sebenarnya beda jauh. Kamu harus perhatikan lokasi
tempat penataan produknya. Kalau mannequin-nya berada di
jendela muka, ya itu berarti window display ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar