Jumat, 25 Februari 2022

Tipe-tipe Penataan Produk (Display)

Menurut Alma (2009), dalam penataan produk dikenal tiga macam display, yaitu sebagai berikut.

1. Window Display

Window display adalah pemajangan barang dagang di etalase atau jendela toko. Dengan window display, diharapkan calon pembeli akan tertarik dengan pajangan tersebut dan mendorong mereka untuk masuk ke dalam toko. Selain untuk menarik minat konsumen, window display dapat menjaga keamanan barang dagang karena window display hanya memperlihatkan barang dagang yang ditawarkan saja, tanpa dapat disentuh oleh konsumen. Apabila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, konsumen dipersilakan masuk ke dalam toko dan mencari informasi tentang produk tersebut. Penataan window display harus dipersiapkan dengan baik agar barang yang dipajang dapat dilihat dari kejauhan.

Manfaat window display di antaranya sebagai berikut.

a. Untuk menarik perhatian pengunjung atau orang yang lewat di depan toko. Atau dengan kata lain, sekedar ngasih liat produk kita, orang-orang yang sebelumnya cuma pengin lewat dan jalan-jalan, jadi tertarik dan masuk ke toko kita. 

b. Untuk menimbulkan minat beli terhadap barang yang dipajang.

c. Memperlihatkan jenis dan merek barang tertentu.

d. Untuk memperkenalkan barang baru atau produk andalan.

e. Menciptakan store image dan menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko. Berhubung posisinya ada di paling depan, window display ini jadi sangat menentukan citra atau karakter toko. Apakah vintagesimple, ataukah minimalis, semua tergantung penataan yang dilakukan toko.

f. Menimbulkan dorongan seketika untuk membeli (impulse buying).

g. Menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan display produk di dalam toko. 

2. Interior Display

Interior display adalah pemajangan barang dagang, gambar, kartu harga, dan simbol-simbol di dalam toko. Interior display merupakan suatu metode  memanfaatkan ruangan toko atau area penjualan untuk menata produk dan semua elemen pelengkap display. 

Interior display dikelompokan dalam beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut.

a. Merchandise Display

Merchandise display pemajangan produk di dalam toko. Bentuk pemajangan merchandise display antara lain sebagai berikut.

1) Open Display

Yaitu pemajangan produk di tempat terbuka (konsumen dapat menyentuh), sehingga calon pembeli dapat mengamati, memegang, dan memilih barang tersebut tanpa bantuan pramuniaga. Contohnya, barang-barang yang diletakan di rak dan gondola.

2) Closed Display

Yaitu pemajangan barang dagang di tempat tertutup (biasanya untuk benda berharga/mewah), sehingga pengunjung hanya dapat mengamati saja. Barang-barang tersebut tidak dapat dipegang oleh calon pembeli. Konsumen harus dibantu pramuniaga untuk mengambil barang tersebut. Peralatan display yang digunakan biasanya adalah showcase (lemari kaca) atau etalase.

Tujuan closed display adalah sebagai berikut.

a) Untuk melindungi produk agar tidak mudah rusak. Contoh: jam tangan.

b) Untuk menghindari risiko kehilangan dan pencurian. Contoh: perhiasan.

c) Untuk menjaga kebersihan produk. Contoh: display kue dan makanan.

3) Architectural Display

Yaitu pemajangan barang dagang dengan memperlihatkan cara penggunaan barang-barang tersebut. Contoh: kalung yang dipajang dengan peraga bagian leher, kasur diletakan di kamar tidur, kitchen set dipajang di sebuah ruangan menyerupai dapur, meja tamu diletakan di ruangan menyerupai ruang tamu.

Tujuan dari architectural display adalah memberikan gambaran pada konsumen mengenai fungsi dan kegunaan produk, sehingga konsumen tertarik dan melakukan impulse buying (pembelian spontan tanpa perencanaan).

b. Store Design and Decoration

Store sign decoration artinya adalah “petunjuk toko”. Kalau kamu di supermarket pasti di bagian tengah lorong ada papan yang digantung bertuliskan jenis barang di lorong itu. Misalnya, “SUSU”, atau “KOPI”, atau “SCHOOL SHOP”. Si papan inilah yang disebut store sign.

Store sign decoration dapat berupa tanda, simbol, lambang, poster, gambar, semboyan, dan sebagainya disimpan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design tersebut digunakan untuk membimbing calon pembeli ke arah barang dagang dan memberi keterangan kepada mereka tentang kegunaan barang-barang tersebut.

Sementara itu, decoration pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada saat-saat hari raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, dan sebagainya.

c. Dealer Display

Dealer display adalah simbol atau petunjuk penggunaan barang yang dibuat oleh produsen. Simbol dan petunjuk ini memberi peringatan kepada para petugas penjualan agar mereka memberikan keterangan yang sesuai.

3. Exterior Display

Exterior display adalah pemajangan produk di tempat tertentu di luar toko dan di luar kegiatan usaha yang biasa digunakan. Pemajangan ini banyak digunakan untuk tujuan promosi dan pengenalan produk baru serta penjualan istimewa. Contoh: cuci guudang, discount, pameran, dan sejenisnya. Exterior display hanya tepat dipergunakan untuk kondisi penjualan tertentu.

Fungsi exterior display antara lain sebagai berikut.

a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis, atau jika ada kegiatan tertentu, seperti pameran.

b. Membantu produsen menyalurkan barangnya dengan cepat dan ekonomis.

c. Berhubung menata barangnya di luar, tipe display ini juga mempermudah koordinasi antara tim advertising dan merchandising sebuah toko.

d. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, seperti dalam rangka Idul Fitri, atau ulang tahun toko, misalnya.

4. Solari Display

Solari display yaitu pemajangan produk melalui media lain dengan tujuan menarik perhatian calon konsumen terhadap produk yang dipajang. Contoh: memajang pakaian model terbaru melalui boneka model (manekin). Penggunaan media yang menarik, seperti manekin, diharapkan dapat memancing perhatian pengunjung, tetapi juga memunculkan daya tarik untuk membeli. Hal itu karena di mata calon konsumen, media itu dianggap menjadi representasi konsumen serta menggambarkan kualitas produk yang dipajang. Biasanya, produk yang menggunakan media seperti manekin adalah produk unggulan.

Ingat, sekilas ini memang mirip dengan window display, tapi sebenarnya beda jauh. Kamu harus perhatikan lokasi tempat penataan produknya. Kalau mannequin-nya berada di jendela muka, ya itu berarti window display ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?

  Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...