Kamis, 27 Januari 2022

Cara Meningkatkan Jumlah Pengunjung Toko Anda

Meningkatkan penjualan online adalah tujuan utama bagi kebanyakan bisnis, baik bisnis skala kecil maupun besar. Para pemilik bisnis yang sebelumnya hanya berjualan secara offline pun kini mulai berusaha menarik pelanggan di dunia maya melalui berbagai cara.

Kabar baiknya meningkatkan penjualan online tidak sesulit yang Anda bayangkan dan tidak semahal yang Anda perkirakan. Anda bisa meningkatkan penjualan online bahkan dengan modal minim sekalipun.

Banyak sekali tips yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan jumlah penjualan online. 

Berikut 5 cara yang dapat membantu meningkatkan penjualan yang perlu diterapkan dalam bisnis Anda:

1. Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis dengan Membuat program promosi

Promosi penjualan adalah salah satu strategi dalam bisnis untuk meningkatkan minat pelanggan untuk membeli produk perusahaan. Hal ini dilakukan agar penjualan meningkat sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang tinggi. Ada juga yang menggunakan promosi penjualan untuk memperkenalkan produk mereka kepada pelanggan. Menurut Ben M. Enis, penulis Marketing Principles dan Marketing Classics, pengertian dari promosi sendiri adalah promosi adalah sebuah komunikasi yang menginformasikan target pasar akan adanya produk. Selain itu, ‘membujuk’ calon pelanggan bahwa produk mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Promosi merupakan strategi dan usaha yang dilakukan oleh seorang marketer.

2. Personal Selling

Strategi personal selling ini dilakukan dengan cara menyampaikan informasi secara langsung kepada calon pelanggan agar merangsang niat langsung untuk membeli produk.cara ini adalah cara yang paling sederhana. Di era digital, cara ini dilakukan lewat platform komunikasi seperti whatsapp dan lainnya.

3. Pastikan toko fisik dan toko digital Anda bekerja dengan baik

Jika Anda memiliki toko online – sebaiknya Anda memilikinya – pastikan situs e-commerce Anda sesuai dengan toko fisik Anda. Perlu diingat, konsumen modern menggunakan banyak sarana dan perangkat sebelum mereka berbelanja. Selain mengunjungi toko, mereka menggunakan handphone atau komputer untuk meneliti dan membeli produk.

Alasan inilah mengapa penting bagi Anda untuk tidak hanya memiliki toko baik fisik maupun online, tetapi pastikan setiap sarana penjualan Anda dapat diakses oleh pelanggan untuk berbelanja. Bagaimana caranya?

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan dengan membiarkan pembeli mencari produk dan berbelanja pada toko online Anda di lokasi fisik Anda.

Hal ini bisa menjadi cara yang tepat untuk meningkatkan penjualan bisnis, terutama jika Anda memiliki beberapa toko atau gudang yang terpisah dan tidak menyediakan semua stok produk di satu tempat.

Memberikan pengalaman belanja online di toko fisik memungkinkan pelanggan untuk melihat produk atau varian yang mungkin tidak tersedia di tempat. Jika pelanggan melihat sesuatu yang mereka sukai, Anda bisa mengirimkan barang tersebut ke rumah mereka.

4. Lakukan “Retailtainment

Tren bisnis saat ini menuntut pebisnis memberikan hal yang berbeda untuk menarik pelanggan datang ke toko mereka. Tidak cukup hanya produk saja, tetapi juga perpaduan antara retail dan entertainment (penjualan dan hiburan)

Inilah yang disebut dengan retailtainment, usaha yang dilakukan sebuah bisnis untuk memberikan pengalaman unik dan menyenangkan kepada pelanggan yang akan meningkatkan penjualan mereka.

Apa jenis retailtainment yang akan Anda tawarkan? Tergantung dari jenis bisnis dan pelanggan Anda. Beberapa jenis bisnis bisa mendatangkan selebriti ahli sesuai bidang bisnis seperti mengundang chef terkenal ke restoran Anda, sehingga mendapat liputan media lokal.

Retailtainment juga berarti memberi orang sesuatu yang jarang dilihat orang seperti memberikan ‘Sale’ dan mengganti manekin dengan orang sungguhan sebagai model pakaian Anda. Daya tarik inilah yang dapat mendatangkan pengunjung karena Anda memberikan sesuatu yang berbeda di toko Anda.

5. Advertising atau Periklanan

Strategi lain yang cukup sederhana adalah membuat iklan. Iklan adalah cara yang paling mudah untuk mempromosikan produk kepada pelanggan. Anda hanya perlu mengetahui bagaimana cara mengiklankan produk Anda dengan baik. Di era digital, cara ini bisa dilakukan dengan beriklan di sosial media, google, dll.


Rabu, 26 Januari 2022

Alur Transaksi Penerimaan Kas

Pada dasarnya transaksi penerimaan kas berasal dari dua sumber, yakni penerimaan kas dari penjualan tunai dan dari penagihan piutang. Sumber penerimaan kas terbesar perusahaan dagang seperti took buku dan toko pakaian adalah dari transaksi penjualan tunai. Didalam perusahaan, uang tunai yang diterima dari konsumen merupakan salah satu bentuk asset yang paling likuid sehingga mudah untuk digunakan. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya tindakan penyelewengan ataupun resiko lainnya terhadap kas, pihak perusahaan perlu melakukan pengendalian internal. Salah satu pengendalian internal yang dapat dilakukan adalah dengan menentukan alur dan prosedur yang baku dalam transaksi penerimaan kas. Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, alur penerimaan kas dari penjualan tunai dapat dibedakan menjadi tiga yakni alur penerimaan kas dari over-the-counter sales, alur penerimaan kas dari cash-on-delivery sales (COD), dan alur penerimaan kas dari credit card sales. Berikut ini penjelasan masing-masing alur transaksi penerimaan kas tersebut.

1. Alur Penerimaan kas dari Over-The-Counter Sales

Dalam penjualan tunai ini, pembeli mendatangi langsung perusahaan dan melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, kemudian melakukan pembayaran dikasir dan menerima barang yang dibeli. Dalam penjualan tunai 0ver-the-counter sales ini, perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal chesk) atau pembayaran langsung dari pembeli melaui kartu kredit atau kartu debit. Alur transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai 0ver-the-counter sales sebagai berikut:

a. Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga atau penjaga toko dibagian penjualan.

b. Bagian kasir menerima pembayaran dari pembeli yang dapat berupa uang tunai, cek pribadi (personal chesk), atau pembayaran langsung dari pembeli melalui kartu kredit atau kartu debit.

c. Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.

d. Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

e. Bagian kasir menyetorkan kas yang diterima kie bank.

f. Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan.

g. Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.

Dalam alur ini perusahaan perlu memeriksa keabsahan uang tunai, cek pribadi (personal check) atau pembayaran langsung dari pembeli melalui kartu kredit atau kartu debit dan menghitung kebenaran jumlah transaksinya. Pihak perusahaan dapt menggunakan alat untuk menghitung uang tunai secara fisik dan memberikan buku transaksi berupa nota atau kuitansi kepada pembeli.

2. Alur Penerimaan Kas dari Cash-On-Delivery Sales (COD)

Dalam transaksi penjualan ini perusahaan melibatkan beberapa pihak seperti kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau perusahaan ekspediri dalam melakukan penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales ini merupakan salah satu sarana memperluas daerah pemasaran produk. Pada materi ini akan dipelajari alur penerimaan kas dari COD sales melalui pos. Sistem penjualan ini belum secara umum digunakian di Indonesia. Berikut ini alur penerimaan kas melalui penjualan tunai COD sales melalui pos.

a. Pembeli malakukan pemesanan barang melalui surat yang dikirim melalui kantor pos.

b. Penjual mengirimkan barang melalui kantor pos pengirim dengan cara mengisi formulir COD sales dikantor pos.

c. Kantor pos pengirim mengirim barang dan formulir COD sales sesuai dengan instruksi penjual kepada kantor pos penerima.

d. Kantor pos penerima akan memberitahukan kepada pembeli pada saat diterimanya barang kiriman dan formulir COD sales.

e. Pembeli membawa surat penggilan ke kantor pos penerima dan melakukan pembayaran sejumlah yang tercantuk alam formulis COD sales. Kantor pos penerima menyerahkan barang kepada pembeli dengan diterimanya kas dari pembeli.

f. Kantor pos penerima memberitahukan kantor pos pengirim bahwa COD sales telah dilaksanakan.

g. Kantor pos penerima memberitahukan pihak penjual bahwa COD sales telah selesai dilaksanakan, sehingga penjual dapat mengambil kas yang diterima dari pembeli.

3. Alur Penerimaan kas dari Credit Card Sales

Transaksi penjualan tunai dengan credir card sales merupakan penjualan dengan menggunakan kartu kredit sebagai sarana pembayarannya. Kartu kredit (credit card) digunakan bagi pembeli sebagai sarana pembayaran, sedangkan bagi penjual sebagai sarana penagihan. Penggunaan kartu kredit (credit card) saat ini sudah menjadi alternative bagi pembeli yang tidak ingin repot menggunakan uang tunai dalam pembayaran apapun. Terlebih apabila nominal pembayarannya cukup besar. Penjualan tunai dengan menggunakan kartu kredit sebenarnya dapat digunakan dalam pemjualan tunai over-the-counter-sales maupun dalan penjualan yang pengiriman barangnya dilakukan melalui jasa pos atau angkutan umum. Penjualan tunai over-the-counter-sales pembeli datang langsung keperusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, dan melakukan pembayaran dikasir dengan menggunakan kartu kredit (credit card). Namun dalam transaksi penjualan tunai yang melibatkan jasa pos angkutan umum, pembeli tidak perlu datang ke perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan tertulis menggunakan kartu kredit (creit card) dalam pembayaran harga barang atau produk sehingga perusahaan penjual melakukan penagihan kepada bank atau perusahaan penerbit kartu kredit. Kartu kredit (credit card) dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni sebagai berikut :

a. Kartu kredit bank (Bank Card )

Kartu kredit bank atau lembaga lainnya. Kartu kredit bank banyak beredar adalah visa dan master card. Dengan menggunakan kartu kredit ini, sebenernya pembeli memperoleh kredit dari bank.

b. Kartu kredit perusahaan ( Company Card)

Kartu kredit perusahaan diterbitkan oleh perusahaan tertentu untuk para pelangannya. Pelanggan dapat menggunakan kartu kredit ini untuk melakukan pembelian barang hanya keperusahaan yang menerbitkan kartu kredit.

c. Kartu kredit bepergian dan hiburan ( Travel And Entertaiment Card)

Kartu kredit bepergian dan hiburan biasanya digunakan dalam bisnis restoran, hotel,dan motel misalnya American Express, Diner’s Club, dan Carte Blance. Namun banyak pula toko yang menerima kartu-kartu kredit tersebut sebagai alat pembayaran.

Selasa, 25 Januari 2022

Menganalisis Alur Transaksi Pada Perusahaan

Pada setiap perusahaan tentunya mempunyai alur aktivitas pembelian yang berbeda-beda, baik perusahaan barang dan jasa dalam menjalankan aktivitasnya selalu memerlukan barang-barang yang pengadaannnya harus dibeli dari pihak lain, misalnya perlengkapan kantor, bahan untuk dijual (barang dagangan) atau barang yang dibeli untuk diolah kembali (bahan baku).

Secara sederhana, pembelian menggambarkan transaksi barang atau jasa kepada pemasok yang kemudian terjadi penerimaan barang atau jasa yang dimaksud. 

Agar kita dapat mengetahui bagaimana alurnya, berikut beberapa alur transaksi pada perusahaan yang perlu Anda ketahui:

1. ALUR TRANSAKSI PENJUALAN TUNAI

Alur Transaksi Penjualan Tunai merupakan penjualan yang terbebas dari resiko kerugian akibat tak terbayarnya harga barang, oleh karenanya alur ini diusahakan dibuat senyaman mungkin bagi para pelanggan, diantaranya dengan tidak membuat alur penjualan yang rumit

Alur penjualan tunai dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Penjualan bermula dari permintaan pelanggan (baik lisan maupun tertulis)

2. Negosiasi

3. Membuat dan menandatangani surat perjanjian 

4. Membuat invoice

5. Memeriksa barang yang dijual

6. Menerima pembayaran

7. Membuat bukti transaksi

8. Mengirimkan barang yang dijual.

2. ALUR PENJUALAN KREDIT

Alur penjualan kredit adalah barang yang pembayarannya ditangguhkan sampai beberapa waktu sesuai dengan perjanjian penjualan. Dengan penjualan kredit berarti penjual mengeluarkan barang tanpa memperoleh kompensasi langsung dari pembeli.

Alur penjualan kredit dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Kredit dimulai dari permintan pembeli

2. Negosiasi

3. Menerima aplikasi kredit

4. Memeriksa formulir aplikasi kredit(sales)

5. Melakukan survei kepada calon pelanggan untuk mendapatkan kepastian bahwa calon pelanggan dapat memenuhi kewajibannya dimasa yang akan datang

6. Meneruskannya kepada kepala bagian kredit untuk mendapatkan persetujuan kredit dengan melampirkan bukti hasil survei sevagai bahan pertimbangan

7. Apabila ya, maka dilakukan proses penjualan, apabila tidak, maka dikembalikan kepada calon pelanggan

8. Membuat surat perjanjian penjualan kredit

9. Membuat bukti transaksi

10. Menyerahkan barang

3. ALUR TRANSAKSI PEMBELIAN

Alur transaksi pembelian adalah Suatu kegiatan untuk memperoleh barang atau jasa dengan memberikan balas jasa berupa sejumlah uang yang nilainya sama dengan barang atau jasa yang diperolehnya

Alur transaksi pembelian dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Proses pembelian akan dimulai dari permintaan bagian penjualan atau produksi. 

Barang yang akan dibeli dapat ditentukan dengan 3 cara : 

a. Intuitif

b. Penelitian pasar

c. Perhitungan stok barang

2. Melakukan survei pasar

3. Menerima berbagai penawaran dari berbagai perusahaan

4. Memutuskan supplier yang benar memberikan keuntungan terbaik dengan mempertimbangkan harga, kualitas, dan pelayanan purna jual

5. Membuat daftar barang yang akan dijual

6. Mengirimkan surat pesanan kepada perusahaan dengan penawaran terbaik

7. Membuat dan menandatangani surat perjanjian dengan supplier

8. Menerima barang

9. Memeriksa barang apakan yang sesuai dengan pesanan atau tidak (baik kualitas maupun kuantitas)

10 Membayar jumlah transaksi sesuai dengan prosedur pengeluaran kas.

4. ALUR TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

Harta kekayaan perusahaan yang paling mudah berubah adalah uang (kas), karena sifat perubahannya yang cepat tanpa diikuti oleh bukti kepemilikan maka uang tunai merupakan harta kekayaan perusahaan yang paling mudah diselewengkan. Oleh karenanya perlindunganterhadap uang tunai harus benar-benar ketat.

Alur penerimaan kas dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Penerimaan uang tunai dimulai dari terjadinya transaksi yang menyebabkan penerimaan seperti penjualan tunai, penerimaan pembayaran piutang

2. Memeriksa bukti transaksi yang dikeluarkan oleh bagian penjualan

3. Menghitung jumlah transaksi

4. Menerima pembayaran

5. Memeriksa keabsahan uang yang diterima kemudian

6. Membuat bukti transaksi 

5. ALUR TRANSAKSI PENGELUARAN KAS

Transaksi pengeluaran kas dilakukan tidak hanya untuk pembelian suatu barang, namun juga dilakukan pada saat pembayaran utang dan pembayaran biaya-biaya rutin seperti biaya listrik, biaya telepon, biaya air, dan biaya-biaya lainnya.

Alur pengeluaran kas dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Alur pengeluaran uang dimulai dari transaksi pembelian tunai, pembayaran utang dan pembayaran biaya-biaya

2. Menerima bukti pembelian atau bukti pengeluaran uang lainnya

3. Memeriksa keabsahan bukti

4. Melakukan pembayaran

5. Menerima bukti transaksi.

Alur transaksi pembelian baik tunai maupun non-tunai sebenarnya sama-sama bertujuan untuk mengadakan pemenuhan terhadap kebutuhan konsumen. Namun berbagai halbisa menjadi pertimbangan bagi Anda sekalian untuk memilih apakah pembelian dilakukan secara tunai ataukah kredit. 

Senin, 24 Januari 2022

Contoh Aplikasi Belanja Online Shope Termudah dan Terpercaya

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadi salah satu tantangan di masa pandemi virus corona atau Covid-19. Untuk memenuhi kebutuhannya, sebagian besar warga harus keluar rumah, berbelanja di pasar tradisional atau pusat perbelanjaan. Namun, kegiatan ini berpotensi menciptakan kerumunan. Perlu langkah pencegahan. Solusinya dengan membiasakan diri berbelanja secara online atau daring.

Apalagi, beberapa situs belanja online kian berjaya. Hampir setiap bulan selalu ada promo menarik, membuat setiap kalangan kian menggempari situs belanja online. Tidak sekadar untuk berbelanja saja, tapi sebagian juga ikut menjajakan dagangannya di situs belanja online.

Dengan semakin banyaknya aplikasi online shop seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Blibli, dan lainnnya orang-orang dapat mengurangi kontak langsung dengan orang lain, dengan berbelanja online, Anda hanya cukup berselancar melalui daring Anda hingga menemukan barang yang dicari. Lalu dengan mudah petugas kurir akan mengantarkan barang yang Anda beli ke rumah Anda.

Berikut merupakan 4 aplikasi belanja online murah terpercaya:

1. Shopee
Saat ini banyak orang lebih menyukai menggunakan aplikasi smartphone untuk melakukan kegiatan sehari-hari daripada website. Shopee sendiri sudah memiliki sendiri aplikasinya yang bisa di download melalui Play Store ataupun Apps Store. Aplikasi yang didominasi warna orange ini, mudah sekali untuk digunakan. Jadi buat yang belum pernah belanja di Shopee, tidak akan menemui kesulitan. Ketika digunakan, aplikasi Shopee cukup ringan sehingga tidak memakan banyak memori. Jangan khawatir jika smartphone yang digunakan memiliki memori kecil.

2. Tokopedia
Tokopedia memberikan beberapa jaminan sebagai keuntungan berbelanja di official store. Tokopedia memberi jaminan barang yang pasti orisinil atau asli. Jaminan ini disebut jaminan pasti ori. Apabila barang terbukti tidak asli, pembeli akan diberi kompensasi oleh official store. Tokopedia memberikan layanan pengiriman barang menggunakan Same Day Delivery untuk pelanggan yang berbelanja di official store sebelum jam 10:00 pagi. Ini adalah keuntungan bagi kamu yang membutuhkan barang secara mendesak. Customer service official store juga sangat cepat menanggapi pertanyaan dan komplain dari pelanggan. Ini adalah ciri official store yang terpercaya.

3. Bukalapak
Identik dengan warna merah tua, toko online atau e-commerce ini didirikan oleh Achmad Zaky pada 10 Januari 2010. Bukalapak juga cukup dikenal dengan iklan-iklannya yang unik dan menarik. Tidak berbeda jauh dengan e-commerce lainnya, Bukalapak juga sering memberikan promo menarik seperti flash sale serta program potongan harga lainnya. E-commerce ini juga memiliki kategori khusus yaitu BukaMall yang menyediakan barang-barang asli bergaransi dari berbagai merek dan BukaMart yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga serta kebutuhan sehari-hari selayaknya berbelanja di minimarket secara virtual. Dengan begitu, Bukalapak merupakan salah satu aplikasi belanja online yang murah dan terpercaya.

4. Blibli.com
Dengan lebih dari 3.2 juta barang yang terbagi menjadi 15 kategori, toko online atau e-commerce yang identik dengan warna biru ini bisa dibilang termasuk salah satu toko online terbesar di Indonesia. Banyak fitur yang ditawarkan oleh Blibli.com seperti pilihan pembayaran dengan cicilan 0% untuk membeli berbagai barang yang Anda inginkan. Selain itu, Blibli.com juga memiliki kategori khusus BlibliMart yang menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-hari selayaknya minimarket virtual dengan pilihan pembelian secara grosir untuk barang tertentu. Sehingga selain terjamin aman, Anda bisa membeli berbagai kebutuhan sehari-hari lebih terjangkau dengan pembelian secara grosir.
Segala hal mengenai syarat belanja di blibli com, panduan belanja di blibli com, cara belanja di blibli dengan cicilan, cara pembayaran blibli, cara membatalkan pesanan di blibli, live chat blibli, blibli.com promo, serta berbagai informasi penting lainnya sudah ada di blibli.com sehingga layak kalau situ belanja online ini dimasukkan ke salah satu Toko Online Terpercaya di Indonesia yang tidak menipu pelanggannya.


Sabtu, 22 Januari 2022

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Istilah Standar Operasional Prosedur (SOP) tentu sudah sering kamu dengar. Namun tahukah kamu pengertian Standar Operasional Prosedut (SOP)? Setiap perusahaan yang tengah berkembang dan ingin terus memajukan perusahaannya, pasti akan mengevaluasi berbagai kebijakan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan pada perusahaannya. Standar Operasional Prosedur (SOP) tersebut secara tidak langsung memberikan dampak bagi keteraturan dan kepatuhan karyawan dalam menjalankan setiap pekerjaannya.

1. PENGERTIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Oleh karena prosedur kerja tersebut bersifat rutin, tetap dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja tersebut dibakukan menjadi dokumen tertulis yang tersebut sebagai Standar Operasional Prosedur (SOP). Dokumen tertulis inilah yang kemudian dijadikan sebagai standar dalam prosedur kerja tertentu. 

Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam suatu organisasi atau perusahaan bertujuan agar organisasi atau perusahaan dapat menghadapi berbagai tantangan sebagai berikut :

a. Tingkat kesulitan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan semakin tinggi sehingga risiko terjadinya kesalahan atau penyimpangan juga semakin tinggi.

b. Semakin banyak peraturan perundangan yang harus dipatuhi oleh organisasi atau perusahaan.

c. Pelanggan yang semakin kritis dengan tuntutan mutu produk organisasi atau perusahaan yang konsisten dan semakin banyak.

2. SOP DALAM TRANSAKSI BISNIS

Kamu telah memahami jenis-jenis transaksi bisnis yang sering kali digunakan dalam perusahaan, yakni meliputi transaksi penjualan, pembelian, penerimaan kas dan pengeluaran kas. Sekarang kamu akan mempelajari mengenai SOP yang digunakan perusahaan dalam melaksanakan berbagai transaksinya. Bagaimana SOP yang diterapkan oleh perusahaan? Simaklah uraian materi berikut ini agar kamu dapat memahaminya.

A. SOP Administrasi Transaksi Penjualan

Berikut ini akan dijelaskan SOP yang secara umum digunakan perusahaan untuk penyelenggaraan administrasi transaksi penjualan baik secara tunai maupun penjualan secara kredit :

1). SOP untuk pelanggan dibuktikan dengan surat order pembelian dari calon pembeli.

a. Permintaan pelanggan dibuktikan dengan surat order pembelian dari calon pembeli.

b. Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa notulen (catata kesepakatan sementara).

c. Membuat dan menandatangani surat perjanjian dibuktikan dengan adanya surat perjanjian.

d. Faktur dibuat dengan benar dan teliti sehingga tidak merugikan perusahaan dan konsumen. Faktur dibuat beberapa rangkap untuk kepentingan administrasi.

e. Barang dagang sebelum dijual diperiksa apakah sudah sesuai dengan pesanan pembeli, tidak cacat dan sesuai dengan standar mutu perusahaan. Apabila barang pesanan sudah sesuai, maka barang dikirim kepada pembeli. Namun apabila barang pesanan tidak sesuai , barang dikembalikan lagi ke gudang.

f. Cocokkan antara faktur asli dan rangkapnya. Apabila sudah sesuai, terima pembayaran barang dan periksa uang tunai yang dibayarkan dengan teliti.

g. Buat bukti penerimaan uang (kuitansi) sesuai dengan jumlah uang yang diterima.

h. Kirimkan barang yang dijual dengan cepat kepada konsumen sebagai pelayanan yang memuaskan.

2). SOP untuk penjualan kredit

a. Permintaan pelanggan dibuktikan oleh surat order pembelian dari pembeli.

b. Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa notulen (catatan kesepakatan sementara).

c. Melakukan pemeriksaan terhadap status kredit calon pembeli sebagai dasar pemberian otorisasi penjualan kredit. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan melakukan survei kepada calon pembeli dibuktikan dengan formulir bukti survey yang terisi lengkap. Berikan rekomendasi seperlunya.

d. Persetujuan dari bagian kredit dibuktikan dengan diotorisasikannya (ditandatanganinya) surat order pengiriman.

e. Setelah mendapatkan otoritas dari bagian kredit maka dilakukan proses penjualan. Namun jika tidak diotorisasi oleh bagian kredit maka fungsi penjualan memberitahukan kepada fungsi pengiriman untuk membatalkan pengiriman barang kepada calon pembeli.

f. Kesepakatan pembelian dibuktikan dengan surat perjanjian yang dibuat sesuai dengan standar perusahaan.

g. Buat faktur (invoice) untuk diserahkan kepada pembeli dan bagian akuntansi.

h. Kirimkan barang yang dijual dengan cepat kepada konsumen sebagai pelayanan yang memuaskan.

B. SOP Administrasi Pembelian

Berikut ini akan dijelaskan SOP yang secara umum digunakan perusahaan untuk penyelenggaraan administrasi transaksi pembelian baik pembelian secara tunai maupun pembelian secara kredit .

1. SOP untuk transaksi pembelian tunai

a). Bagian penjualan, bagian gudang atau bagian lainnya yang membutuhkan barang, mengajukan permintaan pembelian yang dilampiri dengan surat permintaan.

b). Bagian pembelian memproses permintaan pembelian tersebut. Untuk pembelian barang yang sifatnya berulang (repetitive), bagian pebelian menentukan pemasok yang akan dipilih. Namun apabila barang yang diminta bukanlah barang yang diminta bukanlah barang yang sifatnya berulang (repetitive), maka bagian pembelian melakukan survey pasar dengan mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada beberapa perusahaan untuk memperoleh harga dan kuantitas barang terbaik.

c). Setelah menentukan pemasok (supplier), selanjutnya buat surat order pembelian yang ditandatangani oleh manajer bagian pembelian.

d). Buat perjanjian dengan pemasok (supplier) yang memberikan perlindungan terhadap barang yang dibeli seperti garansi, pengembalian atau retur barang, dan sebagiannya.

e). Setelah barang yang dipesan dating, buat laporan penerimaan barang dengan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesesuaian barang yang dating dengan pesanan (baik kuantitas maupun kualitas) . Apabila telah sesuai dengan pesanan, maka barang dimasukkan ke gudang, bila tidak maka barang dikembalikan kepada pemasok (supplier) melalui system retur pembelian.

f). Selanjutnya lakukan pembayaran sesuai jumlah transaksi dengan mengeluarkan bukti kas keluar.

2. SOP untuk Transaksi pembelian kredit

a). Bagian penjualan, bagian gudan atau lainnya yang membutuhkan barang, mengajukan permintaan yang dilampiri degan surat permintaan pembelian.

b). Bagian pembelian memproses permintaan pembelian tersebut untuk pembelian barang yang sifatnya berulang (repetitif) bagian pembelian menentukan pemasok yang akan dipilih. Namun apabila barang yang diminta bukanlah barang yang sifatnya berulang (repetitive), maka bagian pembelian melakukan survey pasar dengan mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada beberapa perusahaan untuk memperoleh harga dan kualitas barang terbaik.

c). Setelah menentukan pemasok (supplier) selanjutnya buat surat order pembelian yang ditandatangani oleh manajer bagian pembelian.

d). Pihak penjual memberikan otorisasi atas pembelian kredit tersebut. Setelah diotorisasi, maka proses pembelian dapat dilakukan. Buat perjanjian dengan pemasok (supplier) yang memberikan perlindungan terhadap barang yang dibeli seperti garansi, pengembalian atau retur barang dan sebagainya.

e). Setelah barang yang dipesan datang, buat laporan penerimaan barang dengan terlenbih dahulu melakukan pemeriksaan kesesuaian barang yang datang dengan pesanan(baik kuantitas maupun kualitas). Apabila telah sesuai dengan pesanan, maka barang dimasukkan ke gudang, bila tidak maka barang dikembalikan kepada pemasok ( supplier) melalui system retur pembelian.

f). Pesanan barang yang sudah datang disertai faktur penjualan dari pihak penjual.

g). Pihak penjual memberikan faktur (invoice) yang selanjutnya digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat kewajiban atau utang yang timbul atas transaksi tersebut.

C. SOP Administrasi Transaksi Penerimaan Kas

1. Penerimaan uang tunai dimulai dari terjadinya transaksi yang menyebabkan penerimaan kas seperti penjualan tunai, penerimaan pembayaran piutang dan sebagainya.

2. Hitung jumlah transaksi penerimaan kas dengan benar.

3. Periksa uang yang diterima dengan benar. Gunakan alat untuk memeriksa uang secara fisik. Apabila pembeli membayar menggunakan cek, maka periksa keabsahan cek dan buat konfirmasi keabsahan cek kepada bank yang mengeluarkan cek tersebut.

4. Setelah dilakukan pembayaran atas transaksi penjualan tunai dari pembeli, berikan atau kirimkan barang sesuai dengan pesanan pembeli.

5. Buatkan bukti transaksi penerimaan kas dengan tepat. Buat nota kontan atas pembayaran dari pembeli yang dilakukan secara tunai. Buat kuitansi atas diterimanya pembayaran piutang dari pembeli.

D. SOP Administrasi Transaksi Pengeluaran Kas

1. Pengeluaran uang dimulai dari transaksi pengeluaran kas seperti pembelian tunai, pembayaran utang, dan pembayaran biaya-biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

2. Periksa surat permintaan pengeluaran kas yang diminta oleh pihak yang bersangkutan. Apabila telah sesuai bagian kas melakukan pengeluaran dana secara tunai atau melalui bank dengan menggunakan cek.

3. Terima bukti transaksi atas pengeluaran kas yang telah dilakukan (nota atau kuitansi), kemudian buatlah bukti kas keluar.

Jumat, 21 Januari 2022

Sistem Informasi Manajemen Bisnis Ritel

SISTEM

Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang diolah sehingga bermanfaat bagi penggunanya.

Suatu sistem informasi yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan teknologi terpadu pada peralatan sistem mekanisasi pengolah data. Fungsinya untuk menyediakan informasi yang menunjang segala aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasional manajemen, analiss, dan dalam hal pembuatan keputusan.

Sistem informasi manajemen ritel (SIMR)

Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan yang terorganisasi baik manusia, perangkat software, prosedur, database, dan perangkat dengan tujuan menghasilkan informasi untuk para manajer dan pengambil keputusan.

Elemen sistem informasi ritel :

1. Perangkat Keras 

2. Perangkat Lunak

3. Database

4. Prosedur

5. SDM Kompeten.

Sistem informasi meliputi:

1st (Operation Support System) Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional

2nd (Management Support System) Sistem Informasi Pengambilan Keputusan

3rd (Retail Management System) Sistem Informasi Manajemen Ritel.

Peran Sistem Informasi Bagi Bisnis

1. Untuk memproses transaksi bisnis

2. Mengontrol proses industri, dan

3. Mendukung komunikasi serta produktiitas bisnis ritel secara efisien.

Sistem Informasi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Manajemen

1. Information reporting System

2. Decision support system

3. Executive information system

4. Knowledge-based information system

5. End user computing system

6. Business function information system

7. Strategic information system

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Pengertian, Tujuan, Perlindungan dan Penyebabnya

Seiring perkembangan teknologi perusahaan ritel pun mengalami perkembangannya. Teknologi berkembang dengan tujuan mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja manusia. Namun, perkembangan teknologi yang ada belum tentu dapat dipahamu oleh pekerja. Ketidaktahuan pekerja dalam mengoperasikan alat tertentu atau berperilaku dalam lingkungan kerja dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh sebab itu, dibuatlah sebuah aturan perundang-undangan. (Undang-undang no.1 Tahun 1970 pasal 1 Tentang Keselamatan Kerja)

Perusahaan harus menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Selain karena bentuk pertanggungjawaban dan jaminan perusahaan dalam memberikan rasa aman bagi lingkungan kerja untukdapat melakukan berbagikegiatan yang produktif. Namun, penting untuk diketahui bahwa upaya menjaga K3 ini bukan saja menjadi tanggung jawab perusahaan semata, setiap pekerja atau semua pihak yang terlibat harus berusaha untuk menerapkan K3 ini.

  1. Kesehatan Kerja

Pengertian lain mengenai kesehatan kerja adalah menciptakan suatu kondisi & Kesehatan yang baik bagi pekerja secara jasmani, rohani, dan sosial melalu iupaya pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan kesehatan di Lingkungan kerja maupun penyakit umum. Pelayanan kesehatan kerja adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan berikut. 

  • Memberikan bantuan kepada pekerja baik secara fisik maupun mental untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
  • Melindungi pekerja dari setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
  • Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan fisik pekerja.

2. Keselamatan Kerja

Menurut Mondy (2008), keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari potensi kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Keselamatan kerja berkaitan dengan kondisi yang bebas dari risiko kecelakaan, misalnya kondisi bangunan, mesin, peralatan keselamatan, serta kondisi dan aturan bagi pekerja yang harus memenuhi standar keselamatan kerja. Keselamatan kerja harus selalu dipatuhi selama proses produksi atau pekerjaan berlangsung. Keselamatan lebih merujuk pada perlindungan terhadap pekerja.

3. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Tujuan pelaksaaan K3 berdasarkan undang-undang no 1 tahun 1970 antara lain sebagai berikut:

  1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kera dan orang lain di tempat kerja.
  2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
  3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.

4. Perlindungan Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Perlindungan terhadap tenaga kerja dikelompokkan menjadi tiga yaitu sebagai berikut.

  1. Perlindungan sosial, yaitu perlindungan yang berkaitan dengan jaminan bagi kebutuhan para pekerja dan anggota keluarganya yang disediakan oleh perusahaan.
  2. Perlindungan teknis, yaitu upaya perlindungan untuk menjaga agar pekerja terhindar dari bahaya kecelakaan yang ditimbulkan oleh alat-alat kerja atau bahan yang digunakan untuk bekerja.
  3. Perlindungan ekonomis, yaitu upaya perlindungan bagi pekerja dengan memberikan upah/penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarganya.

5. Penyebab Kecelakaan Kerja

A. Faktor Manusia

Faktor manusia sebagai penyebab kecelakaan kerja, meliputi sebagai benkut.

1. fisik (human error)

Lemahnya kondisi fisik seseorang berpengaruh pada menurunnya tingkat konsentrasi dan motivasi dalam bekerja. Contoh penyebab dari faktor fisik antara lain kelelahan, menderita suatu penyakit, dan pengambilan risiko yang tidak tepat.

2. Masa kerja (overtime effect)

Terdapat keterkaitan antara rentang waktu lamanya bekerja dan kinerja seseorang dalam perusahaan, baik positif maupun negatif. Pengaruh negatif dapat muncul, seperti kejenuhan dan hilangnya motivasi.

3. Tingkatan Pendidikan

Latar belakang pendidikan banyak memengaruhi tindakan seseorang dalam bekerja. Contohnya, melakukan pekerjaan dengan risiko tinggi tetapi tidak diimbangi dengan, pemakaian peralatan keselamatan kerja yang memenuhi Standar sehingga menimbulkan kecelakaan kerja.

4. Psikologis

Faktor psikologis yang terganggu dapat meningkatkan resiko kecelakaan kena karena akan mengganggu konsentrasi pekerja. Beberapa contoh faktor psikologis yang dapat memengaruhi konsentrasi antara lain sebagai berikut.

  • Masalah-masalah dalam rumah tangga atau keluarga yang terbawa hingga ke tempat kerja.
  • Suasana kerja yang tidak kondusif.
  • Terjadi kesalahpahaman dan masalah dengan rekan kerja atau tim.
  • Mendapat teguran keras dari atasan.

B. Faktor Teknis

Faktor teknis sebagai penyebab kecelakaan kerja, meliputi sebagai berikut.

  1. Tempat kerja

Kondisi tempat kerja harus memenuhi syarat bagi keselamatan pekerja. Contoh: suhu udara yang sesuai.

2. Kondisi peralatan

Mesin dan peralatan dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Oleh sebab itu, pemberian pelindung atau pengecekan rutin mesin maupun operator harus dilakukan sesuai prosedur agar tidak membahayakan.

3. Bahan dan peralatan yang bergerak

Pemindahan barang yang berpotensi membahayakan harus dilakukan sesuai prosedur dan pertimbangan yang matang untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

4. Transportasi

Kecelakaan kerja yang diakibatkan penggunaan alat transportasi kerap terjadi. Upaya untuk mengatasi kecelakaan kerja akibat transportasi adalah memastikan jenis transportasi yang tepat dan aman serta melaksanakan operasi sesuai SOP.

5. Peralatan

Pengecekan dan peremahaan secara rutin setiap peralatan yang digunakan akan meminimalkan kecelakaan kerja.

C. Faktor Nonteknis

Faktor nonteknis sebagai penyebab kecelakaan kerja, meliputi sebagai berikut:

  1. Kurangnya pemahaman tenaga kerja terhadap seluk-beluk alat/mesin yang digunakan dalam mengoperasikan mesin dan peralatan lainnya, diperlukan pengetahuan yang cukup. Oleh sebab itu, pihak operator dan teknisi harus memahami kondisi mesin dan peralatan sebelum memulai pekerjaannya. Salah dalam mengoperasikan mesin dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
  2. Tidak adanya/kurangnya training atau pelatihan, pengembangan keterampilan pada setiap bagian pekerja diperlukan untuk mengurangi kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perusahaan harus memberi fasilitas training atau pelatihan yang memadai.

D. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat meliputi berbagai gangguan yang berada di lingkungan pekerjaan seperti kebisingan, penerangan, lantai licin, bau, dan keamanan.

  • Pencegahan Kecelakaan Kerja
  • Peraturan
  • Standarisasi
  • Pengawasan
  • Pendidikan
  • Pelatihan
  • Persuasi
  • Asuransi

Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?

  Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...