Rabu, 09 Februari 2022
Pengertian dan Unsur Website Yang Harus Anda Ketahui
Selasa, 08 Februari 2022
Contoh dan Perkembangan E-Commerce di Indonesia
Contoh
E-Commerce di Indonesia
Penikmat kegiatan
belanja online di Indonesia memang sangat tinggi.
Tidak mengherankan
kalau kemudian terus tumbuh e commerce baru, yang turut memeriahkan jagad
jualan di dunia maya.
Meskipun begitu, hanya
ada beberapa e commerce saja yang dapat bertahan dan maju di tengah ketatnya
persaingan.
Di bawah ini adalah
contoh e commerce yang berkembang pesat di Indonesia.
- Bukalapak
Startup e commerce
yang diluncurkan sejak 2010 silam ini, merupakan salah satu Unicorn yang ada di
Indonesia.
Mewadahi jutaan
pelapak dalam platformnya, Bukalapak memang cukup sukses dan diminati.
- Shopee
Meskipun bisa
dikatakan masih bau kencur apabila dibandingkan, dengan e commerce yang ada
sebelumnya, namun platform satu ini tidak bisa disepelekan.
Dengan beragam promosi
menarik mulai dari gratis ongkir, flash sale, cashback, hingga undian.
Shopee berhasil
menjadi salah satu e commerce dengan tingkat transaksi paling tinggi di
Indonesia.
- Lazada
E commerce ini
merupakan salah satu yang paling terkenal di tanah air. Sebagai salah satu
start up yang sudah berdiri sejak lama, Lazada memang berhasil mempertahankan
eksistensinya.
- Gojek
E business jenis
online to offline ini juga berkembang dengan cepat setelah diluncurkan. Bahkan
saat ini Gojek sudah masuk dalam daftar start up Unicorn di Indonesia.
Memiliki ribuan driver
yang tersebar di seluruh tanah air. Gojek memang menawarkan kemudahan
transportasi.
Perkembangan E Commerce di Indonesia
Jika disuruh
menjelaskan, perkembangan e commerce di Indonesia bisa dikatakan sangat pesat.
Apabila dibandingkan dengan negara lain yang ada di sekitar kita.
Seperti yang dapat
Anda lihat sendiri, kalau e commerce semakin menjamur seiring
dengan berjalannya waktu.
Tentunya hal ini juga
menyesuaikan dengan permintaan pasar yang semakin menggandrungi kegiatan
perbelanjaan online.
Secara umum, ada
beberapa jenis e commerce yang berkembang di tanah air.
Bagi Anda yang
tertarik untuk terjun ke dunia bisnis elektronik dengan membangun sebuah
e-komersial.
Di bawah ini akan
dibahas secara tuntas jenis-jenis e commerce yang ada di Indonesia.
- Business to
Business
Jenis e commerce satu
ini memiliki skala paling besar. Karena transaksi yang dilakukan adalah antar
perusahaan. Pada business to business, kegiatan transaksi di aplikasikan secara
fisik dan elektronik.
Dan konsumennya adalah
suatu kelompok yang juga menjalankan bisnis. Contohnya adalah distributor,
reseller, dan sebagainya.
- Business to
Consumers
Ini adalah jenis e
commerce yang paling terkenal, khususnya di Indonesia. Dimana produsen atau
perusahaan (pihak penjual), memasarkan produk secara langsung.
Dengan customer
(pengguna) sebagai mangsa pasar. Jadi, di ibaratkan seperti toko ritel berbasis
online. Dimana pembeli bisa membeli produk secara eceran, tanpa jumlah minimal
tertentu.
- Consumer to
Business
Dalam jenis consumer
to business, transaksi penjualan dilakukan oleh pihak konsumen. Sedangkan
perusahaan adalah target pasarnya.
Jadi, individu
memberikan penawaran mengenai sebuah produk berupa barang atau jasa.
Kepada
perusahaan-perusahaan yang memang membutuhkan. Misalnya saja desainer grafis
yang menawarkan skill-nya.
- Consumer to
Consumer
Jenis e commerce ini
dilakukan dari konsumen ke konsumen. Klasifikasinya terdiri dari 2 model, yaitu
classifed dan marketplace.
Kalau dalam
classified, buyer dan seller melakukan transaksi secara langsung.
Sedangkan dalam
marketplace, konsumen (penjual) memerlukan platform untuk tempat melakukan
transaksi. Contoh marketplace, adalah Shopee.
- Business to
Administration
Pada jenis e commerce ini,
pelaku bisnis menjual produk barang atau pun jasa dengan menjadikan lembaga
pemerintahan sebagai pasar.
Transaksi yang
dilakukan juga dalam bentuk tender.
- Online
to Offline
Di zaman modern
sekarang ini, jenis e commerce satu ini sangat populer.
Dimana pihak seller
melakukan kegiatan promosi, mencari pembeli, dan menyediakan produk dengan
memanfaatkan jaringan online sebagai media.
Namun pembeli memiliki option untuk dapat belanja langsung di toko offline.
Manfaat Website Sebagai
Platform E Commerce
Setelah Grameds sudah memahami bahwa
e-commerce adalah hal yang menguntungkan dan dapat dengan mudah memulai bisnis,
maka saatnya untuk melakukannya. Setidaknya ada tiga alat yang tersedia untuk
penjualan online.
Yakni, online marketplace (seperti
Tokopedia dan Bukalapak), website berpemilik, dan media sosial. Marketplace dan
media sosial tentu saja merupakan cara yang mudah. Untuk memulai, cukup buat
akun dan siapkan stan bisnis tersebut. Bahkan, tidak ada biaya operasional yang
harus dikeluarkan terlebih dahulu.
Ini bukan kesalahan, tetapi tetap penting
untuk memiliki situs web yang mewakili toko atau bisnis Grameds. Berikut ini
manfaat website yang lebih signifikan untuk e commerce yang sedang Grameds
jalani:
1. Membangun Kredibilitas
Media sosial, atau marketplace tentu
menjadi etalase online yang mudah digunakan. Namun, tidak banyak cara untuk
memperkenalkan diri di kedua platform. Dalam kebanyakan kasus, Grameds hanya
dapat menjelaskan secara singkat produk atau layanan yang ditawarkan.
Situasinya berbeda jika perusahaan
Grameds memiliki situs web sendiri. Situs web memberi Grameds kebebasan untuk
memutuskan desain dan fungsionalitas toko online tersebut. Misalnya, Grameds
dapat membuat iklan booth pameran dagang yang lebih sederhana dan mudah
dipahami pembeli.
Selain itu, menurut survei Verisign, 84%
konsumen percaya bahwa pengecer online yang menggunakan situs web lebih dapat
diandalkan daripada pengecer yang hanya menjual di media sosial. Oleh karena
itu, Grameds membutuhkan website untuk memasarkan brand Anda. Selain itu, 77%
pembeli potensial membaca ulasan produk secara online, dan situs web tersebut
adalah tempat yang tepat untuk menghubungi mereka.
2. Berfungsi Sebagai Katalog
Saat menjual barang di media sosial atau
marketplace, tidak ada pilihan untuk mendeskripsikan barang tersebut. Di sisi
lain, tampilan website bisa diatur sesuai kebutuhan. Misalnya, Grameds dapat
menampilkan produk yang berbeda dengan font untuk membantu calon pembeli
mengetahuinya.
3. Meningkatkan Pelayanan Kepada Pembeli
Marketplace dan media sosial memiliki
kemampuan chat atau messaging yang dapat Grameds akses kapan saja. Namun,
mengelola pesan masuk bisa jadi membosankan jika banyak orang sudah menunggu
untuk berkomunikasi dengan toko. Tentu saja, jangan sampai lupa menjawab
pertanyaan dari calon pembeli. Untuk mengatasi masalah ini, Grameds memerlukan
situs web dengan kemampuan obrolan atau tiket yang lebih berkualitas dan
terorganisir.
4. Lebih Mudah Menemukan Brand Di Mesin Pencarian
Menurut survei oleh GE Capital Retail
Bank, 81% orang menggunakan mesin pencari untuk mensurvei produk mereka sebelum
melakukan pembelian. Selain itu, 60% pembeli mengunjungi situs e-commerce yang
mereka temukan di mesin pencari sebelum membuat keputusan pembelian akhir.
Tentu
saja, dilihat dari fakta-fakta ini, menjual di pasar atau di media sosial tidak
menjamin eksposur merek yang cukup. Pertimbangkan untuk berdagang secara
independen dari situs web e-commerce daripada menggunakan platform perantara.
5.
Banyak Kompetitor Yang Menggunakan Website
Persaingan bisnis di Internet sangat
ketat, apalagi jika produk dan jasa yang Grameds jual ditawarkan oleh banyak
vendor lain. Saat Grameds masih berdagang di marketplace, banyak pesaing telah
mencap merek mereka di situs toko online, dan calon pembeli juga menggunakan
mesin pencari untuk menemukan merek yang dapat mereka percaya. Harap diingat
bahwa ada baiknya Grameds menggunakan situs web untuk memasarkan bisnis sebelum
persaingan menjadi sengit.
6.
Membuat Website Itu Mudah Dan Murah
Sebenarnya tidak mudah bagi banyak orang untuk memulai sebuah situs web. Nyatanya, prosesnya tidak serumit yang Grameds bayangkan. Sebelum membuat situs toko online pertama, Grameds hanya perlu membeli layanan hosting dan domain. Keduanya tidak membutuhkan banyak sumber dana.
Senin, 07 Februari 2022
Mengenal Definisi dan Macam Bukti Transaksi
Definisi Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah
bukti tertulis yang mencatat atau merekap seluruh kegiatan transaksi yang
terjadi pada suatu perusahaan atau sebuah bisnis. Bukti transaksi memiliki
peran penting dalam mencegah munculnya permasalahan dalam hal keuangan di waktu
yang akan datang.
Bukti transaksi yang sudah dicatat adalah pegangan untuk mempermudah tim akuntan perusahaan atau sebuah bisnis dalam menyusun laporan keuangan. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari adanya pencatatan bukti transaksi secara urut dan rutin. Selain bisa untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam sebuah transaksi yang sudah terjadi, bukti transaksi juga bisa mencegah terjadinya kesalahan dalam penghitungan finansial sebuah bisnis atau perusahaan.
Tujuan dan Manfaat Bukti Transaksi
Bukti transaksi yang sudah dicatat merupakan pegangan untuk mempermudah akuntan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Dari pencatatan tersebut dapat diketahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi, dan dapat menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan. Selain itu, bukti transaksi dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan transaksi dalam bentuk tulisan.
Jenis Bukti Transaksi
Terdapat dua jenis bukti
transfer, yaitu:
- Bukti Transfer Internal, yakni bukti transaksi yang
berasal dari dalam perusahaan. Transaksi tersebut dilakukan oleh personalia
perusahaan dan hanya mengikuti di dalam perusahaan. Transaksi internal
berorientasi kepada perubahan posisi keuangan yang terjadi pada lam
perusahaan. Baik transaksi yang dibuat maupun transaksi yang dikeluarkan
semua berasal dan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Bukti transaksi
internal dapat dicontohkan seperti memo dari pimpinan perusahaan kepada
karyawan kantor.
- Bukti Transaksi Eksternal, adalah bukti pencatatan
transaksi yang berlangsung antara pihak perusahaan dengan pihak luar
perusahaan. Bukti transaksi ada bermacam-macam, misalnya saja seperti
kwitansi, faktur, cek, nota kredit, nota debet, dan lain sebagainya.
Macam-macam Bukti Transaksi
Berikut adalah contoh
bermacam-macam bukti transaksi, di antaranya:
- Nota Kontan:
Bukti pembayaran atau dokumen pembayaran yang dikeluarkan oleh
penjual kepada pembeli sebagai bukti transaksi atas penjualan barang
secara tunai.
- Nota Kredit: Bukti
transaksi penerimaan barang yang telah dijual atau pengambilan barang.
Nota kredit yang dikeluarkan oleh penjual ini berfungsi sebagai alat
persetujuan dari penjual atas permohonan pengurangan harga yang diminta
oleh pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak
sesuai dengan apa yang dipesan oleh pembeli.
- Nota Debet: Dokumen
transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual atau
bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali
barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).
- Faktur: Pernyataan
tertulis mengenai barang yang telah dijual, baik dalam jumlah dan
harganya. Faktur dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Salah satu
fungsi dari faktur adalah sebagai bahan pertimbangan pembeli dalam
meneliti kembali akan barang-barang yang telah dibelinya.
- Kwitansi: Bukti
dari transaksi pada saat penerimaan sejumlah uang. Kwitansi ini dibuat dan
ditandatangani oleh pihak penerima uang lalu kemudian diserahkan kepada
yang melakukan pembayaran.
- Cek: Perintah
pembayaran yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di suatu bank,
dengan tujuan agar bank tersebut membayarkan sejumlah uang yang tertulis
kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis di surat cek
tersebut.
- Bukti Memorandum: Bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan
atau orang yang diberikan wewenang untuk suatu kejadian-kejadian yang
berlangsung di dalam internal perusahaan. Misalnya, seperti memo seperti
untuk mencatat gaji pegawai yang masih harus dibayar pada akhir
periode.
- Bilyet Giro: Surat
perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah suatu
bank ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet giro pada
bank yang sama atau pada bank lain.
- Rekening Koran: Bukti
untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank untuk para
nasabahnya.
- Bukti Setoran Bank: Catatan transaksi (slip setoran) yang disediakan oleh
pihak bank untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan setoran uang ke
bank, seperti untuk investasi.
- Bukti Kas Masuk: bukti
transaksi tertulis terkait penerimaan uang (kas) yang disertai oleh buktinya.
Bukti tersebut biasanya hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan
sekaligus sebagai data pengarsipan. Kas dapat berasal dari uang tunai yang
dibayarkan oleh customer bisa dalam bentuk cicilan, bunga, jenis
investasi, ataupun sebagainya. Contoh bukti kas masuk adalah kwitansi dan
nota.
- Bukti Kas Keluar: adalah bukti transaksi terkait pengeluaran kas maupun pembayaran. Kas biasanya dikeluarkan untuk membayar biaya perlengkapan, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan oleh kantor. Bukti transaksi kas ini harus memiliki keterangan lengkap, mulai dari tanggal, nama, keterangan kegiatan, dan ditandatangani oleh pihak yang memiliki otoritas keuangan di perusahaan. Bukti ini nantinya dapat digunakan akuntan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan dalam jumlah kecil. Contoh bukti kas keluar adalah nota kontan asli atau kwitansi dari kreditur.
Sabtu, 05 Februari 2022
Unsur - unsur Atribut Produk Yang Harus Anda Ketahui
Jumat, 04 Februari 2022
Manfaat dan Langkah Pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur)
Manfaat Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Menurut penjelasan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
(Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008), manfaat SOP secara umum bagi organisasi
adalah:
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.
2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak
tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan
pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan
tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan
pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi
usaha yang telah dilakukan.
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu
pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan
dikelola dengan baik.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit
pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian
pelayanan.
9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan
prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan
dalam berbagai situasi.
7 Langkah Menyusun SOP
SOP bukanlah sesuatu yang bisa dikerjakan dalam waktu
singkat dan oleh satu divisi saja. Pembuatan SOP membutuhkan kerja sama semua
bagian organisasi, dan itu tidak mudah. HRD harus memahami langkah penting yang
dapat menentukan keberhasilan pembuatan SOP. Berikut langkah-langkah yang bisa
dicoba:
1. Mulai dari Akhir
Mulailah dari mendefinisikan hasil akhir
apa yang ingin Anda harapkan dari SOP Anda.
Semua organisasi memiliki proses dan
prosedur yang berulang setiap hari, mingguan, dan bulanan. Tanyakan
pada diri Anda apakah ada alasan khusus mengapa tujuan ini harus disertai
dengan dokumen prosedur operasi standar.
Ketika Anda tahu apa yang ingin dicapai
dari SOP, jauh lebih mudah untuk menulis garis besar dan menentukan detailnya.
2. Pilih Format
Kemungkinan perusahaan Anda sudah memiliki
beberapa dokumen SOP yang telah ditulis sebelumnya. Anda cukup merujuk ke
dokumen-dokumen itu sebagai template dalam
menulis SOP.
Jika Anda tidak memiliki dokumen untuk
digunakan sebagai referensi, cobalah salah satu ide berikut:
Format langkah sederhana: Gunakan format
ini untuk prosedur rutin yang singkat dan mudah diikuti.
Format langkah hierarkis: Jika prosedur
Anda memiliki banyak langkah yang melibatkan beberapa keputusan.
Format diagram alur: Anda mungkin ingin
menggunakan diagram alur untuk memetakan dan merencanakan prosedur yang
mencakup banyak kemungkinan hasil.
3. Dapatkan Input dari Tim
Adakan rapat dengan tim-tim di organisasi
dan tanyakan bagaimana mereka mengerjakan pekerjaan mereka. Tim ini terdiri
dari orang-orang yang akan Anda minta untuk mematuhi SOP, jadi Anda ingin
memastikan bahwa mereka mengerti dan semua tugas yang diperlukan sudah termasuk
dalam SOP.
4. Tentukan Ruang Lingkupnya
Ada kemungkinan SOP yang Anda kerjakan
bergantung pada SOP lain dan tim di departemen lain agar bisa diselesaikan.
Oleh karena itu Anda perlu menentukan ruang lingkupnya, pihak atau departemen
mana saja yang akan terlibat atau bersinggungan dengan SOP yang Anda buat.
Mungkin Anda memerlukan diagram alur atau peta untuk secara jelas
mendefinisikan dependensi dan pihak yang bertanggung jawab.
5. Identifikasi Audiens Anda
Mengetahui audiens, akan membantu dalam
menentukan bagaimana Anda harus menulis dokumen SOP Anda. Pertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan ini:
Apa pengetahuan awal mereka? Apakah mereka
sudah familiar dengan organisasi dan prosedurnya? Apakah mereka sudah tahu
istilahnya?
Apa keterampilan bahasa mereka? Mungkin
audiens Anda tidak menggunakan bahasa yang sama dengan Anda. Jika demikian,
Anda mungkin dapat menggunakan lebih banyak gambar daripada kata-kata.
Apakah mereka karyawan baru? Saat
mendatangkan karyawan baru, dokumen SOP Anda harus sangat detail dan
berorientasi pada pelatihan.
Seberapa besar ukuran audiens Anda? Apakah
banyak orang dengan peran berbeda dalam perusahaan akan membaca dokumen SOP
tersebut? Jika demikian, Anda mungkin ingin menulis prosedur dengan cara yang
secara jelas mendefinisikan siapa, atau peran apa, yang melakukan setiap tugas.
6. Tulis SOP
Tulis draf prosedur operasi standar Anda
dan pertimbangkan untuk menyertakan beberapa elemen berikut:
Judul Halaman
Halaman ini dapat mencakup:
Judul prosedur
Nomor identifikasi SOP
Tanggal publikasi atau tanggal revisi
Nama jabatan, organisasi, divisi, atau
instansi tempat SOP berlaku
Nama dan tanda tangan dari mereka yang
menyiapkan dan menyetujui prosedur yang digariskan dalam SOP
Daftar Isi
Anda hanya memerlukan daftar isi jika
dokumen terdiri dari banyak halaman. Daftar isi memungkinkan akses mudah ke
area tertentu dari dokumen.
Prosedur khusus
Ini adalah bagian terbesar dari dokumen
dan mencakup prosedur langkah demi langkah khusus yang perlu diikuti agar
berhasil mematuhi standar perusahaan dan peraturan keselamatan. Bagian ini juga
dapat mencakup:
Uraian tentang ruang lingkup dan tujuan
SOP, batasannya, dan cara penggunaannya. Anda dapat memasukkan standar,
persyaratan peraturan, peran dan tanggung jawab, serta input dan output.
Detail yang diperlukan dan tambahan yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap langkah.
Klarifikasi terminologi, termasuk akronim
dan frasa yang mungkin tidak familiar bagi audiens Anda.
Peringatan kesehatan dan keselamatan.
Peringatan ini harus dicantumkan di bagian terpisah, dan harus menyertai
langkah-langkah yang berlaku dalam proses.
Daftar lengkap semua peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan, di mana menemukannya, dan kapan masing-masing
akan dibutuhkan.
Bagian pemecahan masalah untuk membahas
hal-hal yang berjalan tidak baik dan hal apa yang dapat mengganggu hasil akhir
prosedur.
7. Tinjau, Uji, Edit, Ulangi
Setelah Anda menulis dokumen SOP, lakukan
hal berikut:
Kirim draft SOP kepada anggota tim untuk
ditinjau. Mintalah mereka mencatat kesalahan tata bahasa dan teknis.
Uji sendiri dokumen tersebut untuk
memastikan bahwa Anda mencapai hasil yang diinginkan.
Mintalah anggota tim lainnya menguji
prosedur untuk memastikan bahwa bahasanya jelas, dapat diikuti dengan mudah,
dan dapat diselesaikan dengan baik.
Sertakan pengeditan dan saran yang relevan
untuk menyempurnakan dokumen.
Ulangi langkah ini sampai dokumen disetujui
dan diterima oleh semua pemangku kepentingan.
Melaksanakan SOP nya. Buatlah SOP mudah
diakses oleh mereka yang membutuhkannya ketika melakukan pekerjaan mereka.
Anda harus meninjau SOP setiap enam hingga
dua belas bulan sekali atau seperlunya untuk mengidentifikasi area yang dapat
ditingkatkan.
Kamis, 03 Februari 2022
Langkah Penting untuk Memulai Bisnis di E-Commerce
Apa produk terakhir yang Anda beli? Dan yang paling penting, di mana Anda membelinya?
Biar kami tebak, pasti Anda membelinya di internet, bukan? Wajar saja, selama 5 tahun terakhir bisnis e-commerce berkembang sangat pesat dan tampaknya masih akan terus berkembang.
Jika Anda tertarik menyelami bisnis e-commerce dan ingin tahu cara berbisnis online, maka Anda sudah membuka artikel yang tepat!
Artikel kali ini akan memandu Anda menjalankan toko online dari awal sampai sukses.
Yuk, mulai simak langkah-langkahnya
1. Survei produk best seller
Lakukan survei mengenai jenis dan tipe produk-produk best seller di e-commerce. Biasanya produk-produk best seller dapat langsung ditemukan pada laman awal. Hal ini sama saja seperti mengecek keadaan pasar pada lapak e-commerce.
Survei tersebut juga dapat memudahkan anda untuk memilih tipe serta jenis produk yang akan anda tawarkan kepada konsumen.
2. Tentukan produk yang ingin ditawarkan
Setelah anda melakukan survei, tentunya anda akan mengetahui produk apa saja yang best seller pada lapak e-commerce. List dari produk-produk best seller tersebut dapat anda gunakan sebagai acuan pemilihan produk yang ingin anda tawarkan.
Pilihlah tipe atau jenis produk best seller yang sesuai dengan jumlah modal yang anda miliki. Pada saat anda sudah menentukan produk yang cocok, pikirkan juga tentang supplier produk tersebut.
Apabila produk tersebut ingin anda produksi sendiri, lakukan pertimbangan tentang kemudahan produksi, berapa banyak produk yang bisa anda hasilkan dalam kurun waktu tertentu dan modal produksi.
3. Daftarkan bisnis anda
Apabila produk sudah siap untuk dipasarkan, daftarkan bisnis anda di e-commerce yang anda pilih. Pendaftran bisnis di e-commerce tidak membutuhkan biaya tertentu, alias gratis!
Namun, pada saat pendaftaran pastikan anda memasukkan data diri dengan benar. Hal ini berguna untuk kenyamanan serta keamanan transaksi jual-beli.
4. Kemas tampilan laman bisnis anda
Pada saat sudah mendaftarkan bisnis anda, otomatis anda akan memiliki laman bisnis sendiri. Maksimalkan laman tersebut agar terlihat rapi dan menarik.
Misalnya saja, anda bisa memposting visualisasi produk berupa foto-foto real hasil jepretan anda sendiri. Jangan lupa serta deskripsi produk dengan detail agar konsumen merasa yakin dan nyaman untuk membeli produk anda tersebut.
5. Bangun jaringan sejak hari pertama mulai bisnis
Laman bisnis di sebuah e-commerce dapat anda share ke sosial media. Gunakan fitur tersebut sebaik mungkin. Misalnya, anda bisa share produk serta link bisnis tersebut di Instagram, Facebook atau Twitter pribadi anda.
Sejak hari pertama, anda juga harus pintrar untuk mengajak keluarga atau teman ikut serta dalam mempromosikan produk anda. Dengan demikian, akan terjadi peluasan informasi mengenak laman bisnis serta produk yang anda tawarkan di e-commerce tersebut.
6. Pantau secara aktif kegiatan di laman bisnis anda
Pastikan anda selalu aktif dan cepat dalam merespon kegiatan di laman bisnis anda. Hal ini berguna untuk mencegah konsumen lari ke lapak laman bisnis lain. Jangan biarkan konsumen menunggu balasan anda terlalu lama, karena itu dapat membuat ketertarikan konsumen menghilang.
Rabu, 02 Februari 2022
Pengertian, Jenis dan Manfaat E-Commerce
Kini sangat lumrah ketika seseorang membeli barang secara online, bukan karena barang tersebut hanya bisa didapat di toko online. Namun berbagai alasan, seperti tidak punya waktu untuk membeli berbagai kebutuhan bulanan di swalayan atau karena banyak potongan harga.
Hal tersebut juga terus menuntut para penjual kini setidaknya memiliki dua toko yaitu offline dan online, dan aktif bermain sosial media untuk melihat tren minat para konsumen.
Perdagangan elektronik atau e-niaga (terkadang ditulis sebagai e-commerce) adalah model bisnis yang memungkinkan perusahaan dan individu membeli dan menjual barang melalui internet.
E-niaga, yang dapat dilakukan melalui komputer, tablet, atau ponsel cerdas dapat dianggap sebagai versi digital dari belanja katalog pesanan melalui pos. Hampir setiap produk dan layanan yang dapat dibayangkan tersedia melalui transaksi e-commerce, termasuk buku, musik, tiket pesawat, dan layanan keuangan seperti investasi saham dan perbankan online.
Berikut selengkapnya tentang e-commerce:
Apa Itu Ecommerce?
Apa itu ecommerce? Electronic commerce atau ecommerce adalah segala aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media elektronik. Meskipun sarananya meliputi televisi dan telepon, kini ecommerce lebih sering terjadi melalui internet.
Karena pengertian e-commerce tersebut, terkadang ada kesalahpahaman tentang ecommerce dan marketplace. Istilah ecommerce digunakan untuk mendeskripsikan semua transaksi yang memakai media elektronik.
Marketplace sendiri adalah salah satu model ecommerce, di mana ia berfungsi sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Penjual yang berdagang di marketplace hanya perlu meladeni pembelian. Semua aktivitas lain seperti pengelolaan website sudah diurus oleh platform tersebut. Situs-situs seperti Shopee dan Lazada adalah dua contoh marketplace.
Apa Saja Jenis Ecommerce?
- Business to business (B2B) — Jenis e-commerce dimana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lainnya. Dalam model ecommerce ini, biasanya pembeli memesan barang dalam jumlah besar. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang membeli perlengkapan kantor dari sebuah produsen.
- Business to consumer (B2C) — Dalam jenis ecommerce ini, sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada konsumen. Pada umumnya, pelanggan dalam ecommerce B2C hanya mengecer. Jika anda pernah membeli dari suatu toko online, aktivitas tersebut termasuk dalam golongan ini.
- Consumer to consumer (C2C) — Pernah menjual barang bekas ke orang lain yang membutuhkannya melalui internet? Aktivitas tersebut termasuk dalam jenis e-commerce ini. Dengan kata lain, C2C adalah transaksi online antara dua individu.
- Consumer to business (C2B) — Berkebalikan dengan B2C, ecommerce C2B adalah skenario di mana seseorang menjual produk atau layanan kepada sebuah perusahaan. Seorang graphic designer, misalnya, menawarkan dan menjual logo buatannya kepada sebuah bisnis makanan.
- Business to public administration (B2A) — Model ecommerce ini mirip dengan B2B, tetapi pelakunya adalah bisnis dan lembaga pemerintah. Contoh B2A adalah jasa pembuatan website untuk sistem administrasi online.
- Consumer to public administration (C2A) — Jenis ecommerce satu ini berjalan seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh individu dan lembaga pemerintah. Ecommerce dengan model C2A jarang ditemui di Indonesia. Jenis transaksi yang terjadi biasanya berbentuk jasa.
Apa Manfaat Ecommerce?
Perkembangan industri ecommerce di Indonesia sangatlah pesat. Dengan banyaknya pelaku bisnis online, Anda tentunya bertanya-tanya, apa saja manfaat ecommerce? Berikut adalah beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan:
- Jangkauan yang luas — Sebagai pemilik toko konvensional, Anda hanya dapat menjangkau pembeli dari daerah yang sama. Lain halnya jika Anda memiliki sebuah website ecommerce. Manfaat e commerce yang pertama, pembeli dari berbagai penjuru negeri dapat melakukan transaksi di toko Anda.
- Tidak dibatasi oleh waktu — Toko di dunia nyata bisa beroperasi selama 24 jam setiap hari, tetapi biaya untuk mendukungnya pun akan sangat besar. Melalui internet, pembeli tetap dapat mengakses dan membeli dari toko walaupun Anda tertidur lelap. Manfaat e commerce satu ini tentu sangat membantu kita semua.
- Biaya yang lebih murah — Biaya operasional lapak online sangat rendah dibandingkan toko berbentuk bangunan. Setidaknya, Anda tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa bangunan, serta ongkos listrik.
- Tidak perlu stok barang sendiri — Dalam industri ecommerce, Anda bisa menjadi seorang dropshipper. Teknik pemasaran ini memungkinkan Anda berjualan tanpa memiliki stok barang. Ketika order datang, Anda tinggal meneruskannya kepada produsen barang yang diinginkan.
- Kemudahan mengelola transaksi dan pengiriman — Dengan memiliki toko online, Anda tidak perlu pusing memikirkan cara transaksi dan pengiriman barang. Kini sudah ada berbagai layanan pembayaran elektronik yang dilakukan melalui internet. Selain itu, barang kiriman dapat dilacak secara online.
- Anda mampu mempelajari kebiasaan pelanggan — Menjalankan bisnis online tanpa memahami perilaku pelanggan akan menyia-nyiakan investasi Anda. Saat ini sudah banyak tool analytic yang dapat digunakan untuk mempelajari data toko online Anda, seperti Goggle Analytics.
- Kerja dari manapun — Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, satu dari manfaat e commerce adalah dapat diakses kapanpun. Oleh karena itu, Anda pun dapat menjalankannya dari mana saja asal memiliki perangkat dan koneksi internet yang memadai.
Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?
Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...
-
Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...
-
Zaman sekarang, bisnis ritel adalah salah satu metode marketing yang tengah populer di kalangan pengusaha. Bahkan, usaha ini dinilai sebagai...