Jumat, 21 Januari 2022

MANAJEMEN PEMASARAN BISNIS RITEL

Retail

Manajemen pemasaran pada dasarnya mengacu pada kegiatan dalam proses bisnis yang berupa penetapan tujuan pemasaran atas produk atau jasa yang ditawarkan berikut berbagai upaya pemasaran untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu agar produk atau jasanya dapat bersaing dengan competitor yang semakin bertambah setiap harinya. Keberhasilan manajemen pemasaran bisa menjadi kunci kesuksesan suatu bisnis ritel.

A. Tujuan Manajemen Pemasaran.

Dalam manajemen pemasaran, tujuan target dibuat sebelum memasrakan sebuah produk, sehingga kegiatan memasarkan produk tersebut dapat dengan mudah dipantau agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Keuntungan program perencanaan antara lain sebagai berikut:

  1. Membantu pengusaha bisnis ritel betprientasi ke masa depan,
  2. Adanya koordinasi keputusan,
  3. Adanya perencanaan yang menekankan tujuan organisasional.

B. Masalah masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan pemasaran.

Perencanaan pemasaran yang tidak matang dan tujuan/target yang tidak realistis dapat menimbulkan masalah masalah dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran. Berikut beberapa masalah yang teridentifikasi:

  1. Peluang peluang yang hilang untuk mendapatkan laba,
  2. Angka angka yang tak berarti dalam rencana jangka panjang bisnis ritel,
  3. Kurangnya informasi pasar yang dapat dilakukan,
  4. Perselisihan antarfungsional,
  5. Frustasi manajemen,
  6. Perkembangan produk dan pasar yang tidak sesuai target,
  7. Pengeluaran promosi yang sia-sia.

C. Batasan Manajemen Pemasaran

Ketika membuat sebuah rencana pemasaran bisnis ritel, pertama-tama seorang pengusaha harus mengetahui posisi awal bisnisnya. Dia harus memperhatikan latar belakang usaha bisnis ritelnya, kekuatan dan kelemahan usaha ynag dimiliki dari titik awal tersebut barulah ditentukan arah dan tujuan yang hendak dicapai. Berikut adalah daftar pertanyaan dasar yang dapat dijadikan acuan dan batasan ketika menetapkan sasaran marketing unutk masa yang akan datang.

  1. Kita telah berada di mana (where are we now ?)
  2. Kemana kita akan pergi (where do we go ?)
  3. Bagaimana cara mencapainya (how do we go ?)

D. Evolusi factor bauran rencana pemasaran.

Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan variable variable terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar yang disasar. Pada awalnya hanya dikenal dengan empat variable yang disebut 4 P (product, price, plece, promotion). Namun seiring perkembanggan zaman dan tuntutan pasar yang senantiasa berkembang dan berevolusi searah dengan perkembangan perilaku konsumen, kini usaha jasa dikenal dengan 7 variabel bauran pemasaran (the 7 P’s of marketing mix), yaitu product, price, place, promotion, process, people, dan physical environment. Variabel tersebut apabila dijabarkan maka, adalah sebagai berikut :

1. Product atau produk, adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi usaha bisnis ritel.

2. Price atau harga mengacu pada pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi produk dan layanan yang dijual atau ditawarkan oleh toko ritel. Penentuan harga produk didasarkan pada pasar, persaingan, marjin dan merek barang dagangan /produk. Beberapa strategi umum dalam penentuan harga produk yaitu EDLP (Every Day Low Price),EDFP (Every Day Fair Price ) dan harga Hi-Lo (High -Low ).

3. Place atau tempat mengacu pada manajemen area yang benar untuk menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan bisnis ritel.

4. Promotion atau aspek promosi merangkum semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif (periklanan, direct marketing) untuk membangun persepsi pelanggan atas layanan spesifik yang diberikan oleh usaha bisnis ritel.

5. People yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia yang bekerja pada took ritel (karyawan) dan terlibat dalam kegiatan menjual produk serta memberikan layanan (service production) kepada pelanggan.

6. Process di sini mengacu pada prosedur atau sistem atau serangkaian tindakan yang mengatur cara untuk menyajikan produk yang baik dan memberikan kemudahan layanan kepada konsumen bisnis ritel. Proses kegiatan tersebut meliputi system transaksi di kasir, sistem penanganan keluhan konsumen, sistem kartu anggota, system after sales.

7. Physical evidence adalah perangkat perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata layanan bisnis ritel guna menarik segmen dan target yang tepat dan mencapai posisi yang disasar.

Manajemen Sumber Daya Manusia (personalia) dalam bisnis ritel

Pada masa perdagangan bebas saat ini dan era globalisasi serta modernisasi, bisnis ritel di Indonesia semakin berkembang pesat. Perkembangan bisnis ritel tersebut berimplikasi langsung pada kebutuhan SDM yang handal. Sayangnya sumber daya manusia yang handal tidak tercipta dengan sendirinya, tetapi proses manajemen yang sistematis. Jadi intinya bisnis ritel membutuhkan manajemen perekrutan dan pengelolaan ritel yang baik. Manajemen sumber daya manusia nerupakan sistem pengaturan dan pengorganisasian dalam bisnis ritel yang menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

A. Sumber daya manusia dalam bisnis ritel.

Ritel sebagai sebuah unit bisnis tentunya tidak terlepas dari kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia yang professional sangat penting dalam bisnis ritel karena SDM yang baik akan mensukseskan usaha bisnis ritel tersebut. Begitupin sebaliknya sumber daya manusia yang tidak professional akan membuat usaha bisnis ritel bangkrut. Sumber daya manusia merupakan asset penting dan termahal dalam sebuah bisnis ritel.

B. Permasalahan strategis dalam pengelolaa SDM ritel

Manajemen Sumber daya manusia (karyawan) memiliki tantangan yang berbeda karena karakteristik nilai nilai kerja, sistem ekonomi dan penbaturan SDM ritel yang juga berbeda dari bisnis pada umumnya. Berikut adalah beberapa pokok permasalahan strategis yang harus dihadapi oleh HRD bisnis ritel :

  • Harus memiliki bentuk struktur organisasi yang mampu mebagi tanggung jawab dan otoritas dalam melaksanakan tugas pada bisnis unit beserta orang orangnya.
  • Harus mengkoordinasikan aktivitas berbagai departemen dan memotivasi karyawan unutk dapat bekerja kea rah keberhasilan perusahaan.
  • Harus memiliki program yang dapat digunakan untuk membangun komitmen dan mempertahankan nilai nilai SDM.

C. Membangun komitmen karyawan.

Dalam bisnis rotel, ketika seorang karyawan berhenti bekerja hal tersebut dapat menghambat kelancaran usaha bahkan bisa mnegurangi penjualan. Karyawan yang kurang berpengalaman, kurang pengetahuan akan barang dan kurang memahami kebijakan perusahaan, tidak dapat berinteraksi secara efektif dengan konsumen dan rekrutmen serta pelatihan karyawan baru akan meningkatkan pengeluaran biaya. Untuk meminimalisir masalah tersebut maka dibuat beberapa pendekatan yang dilakukan oleh peritel untuk membangun komitmen timbal balik dari karyawan. Bentuk pendekatan tersebut antara lain dengan :

  1. Meningkatkan keterampilan,
  2. Memberdayakan karyawan, dan
  3. Menciptakan hubungan kemitraan dalam karyawan.

Pada dasarnya terdapat 3 aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun dan mengembangkan komitmen melalui hubungan kemitraan, diantaranya yaitu:

  1. Mengurangi perbedaan status antar karyawan,
  2. Memberikan peluang promosi untuk karyawan lama, dan
  3. Diberikan flextime (sistem penjadwalan pekerjaan yang memungkinkan karyawan memilih waktu kerja) dan job sharing (dua karyawan yang secara sukarela bertanggung jawab atas suatu pekerjaan).

Pengertian, Fungsi dan Prinsip Manajemen Bisnis Ritel

Sebelum melangkah tentang manajemen bisnis ritel terlebih dahulu harus Anda pahami tentang apa itu Manajemen dan apa itu Ritel.

  1. Pengertian Manajemen bisnis ritel.
    Kata manejemen berasal dari Bahasa Perancis kuno management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen juga berasal dari Bahasa Italia maneggiare yang berarti mengendalikan. Dari kedua kata asal itu dapat kita simpulkan bahwa manajemen merupakan bagian yang merencanakan, mengelola dan menjalankan bisnis.
    Sementara itu, bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Namun bisnis juga merupakan kegiatan beresiko yang dapat memberikan kerugian, baik dari segi material maupun non material. Agar terhindar dari resiko bisnis tersebut, bisnis harus dijalankan dengan perencanaan yang tepat dan matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap. Secara umum dapat disimpulkan bahwa manajemen bisnis ritel adalah segala cara pengaturan menyeluruh untuk menjalankan usaha bisnis ritel secara professional serta dapat menghasilkan tujuan yang diimpikan.

2. Fungsi Manajemen Bisnis Ritel
Fungsi manajemen adalah elemen elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Henry Fayol mengemukakan lima fungsi manajemen yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima
fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu perencanaan, pengorganisasian dan
pengarahan.

  • Perencanaan. Dalam ilmu manajemen perencanaan diartikan sebagai kegiatan memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaa ,fungsi fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
  • Pengorganisasian. Perorganisasian dilaksanakan dengan cara membagi suatukegiatan besar menjadi kegiatan kegiatan yang lebih kecil. Sistem pengorganisasian dalam ilmu manajemen dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas tugas tersebut dikelompokkan,siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  • Pengarahan. Pengarahan diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

3. Prinsip Manajemen Bisnis Ritel.
Dalam menjalankan manajemen bisnis ritel ada prinsip prinsip umum manajemen
yang perlu diperhatikan karena dasar dasar inilah yang menjadi inti dari keberhasilan
sebuah manajemen.

  • Pembagian kerja. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja dalam bisnis ritel harus
    rasional, objektif, tidak emosional.
  • Wewenang dan tanggung jawab. Setiap karyawan bisnis ritel memiliki wewenang untuk melakukan pekerjaan mereka dan setiap wewenang pasti diikuti dengan pertanggungjawaban. Porsi wewenang dan tanggung jawab harus seimbang.
  • Disiplin. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang.
  • Kesatuan pengarahan. Dalam melaksanakan tugas tugas dan tanggung jawabnya, karyawan bisnis ritel perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah.
  • Pemusatan. Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak pada orang yang memegang wewenang tertinggi. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab.
  • Hierarki. Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. Dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat upah.
  • Penggajian pegawai. Gaji atau upah bagi karyawan bisnis ritel merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidak sempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang.
  • Ketertiban. Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang.
  • Keadilan dan kejujuran. Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
  • Stabilitas kondisi karyawan. Dalam setiap kegiatan, kestabilan karyawan bisnis ritel harus dijaga sebaik baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya didiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
  • Prakarsa. Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik baiknya.
  • Semangat kesatuan dan semangat para karyawan ritel. Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. Manajer dengan jiwa kepemimpinan yang baik akan mampu melahirkan semangta kesatuan (esprit de corp ) sedangkan manajer yang suka memaksa dengan car acara yang kasar akan melahirkan perpecahan dalam kelompok (friction de corp ) danmembawa bencana.

Sejarah, Definisi, Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Ritel

Zaman sekarang, bisnis ritel adalah salah satu metode marketing yang tengah populer di kalangan pengusaha. Bahkan, usaha ini dinilai sebagai bisnis paling menjanjikan dan berpotensi mendatangkan keuntungan besar. Jika memang demikian, sudahkah Anda memahami dan mengerti lebih dalam apa itu bisnis retail?

Sejarah Perkembangan Bisnis Ritel

Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), mulai berkembang pada kisaran tahun 1930-an sering dengan mulai dikembangkannya perekonomian Indonesia.

a. Masa sebelum tahun 1960-an : Pada masa ini berkembang ritel tradisional jenis independen atau ritel yang dimiliki dan dikelola secara individu.

b. Tahun 1960-an : Pada masa ini, mulai beroperasi format ritel modern department store (mass merchandises) yang ditandai dengan beroperasioalnya Sarinah di Jl. Thamrin Jakarta.

c. Tahun 1970 sampai dengan 1980 : Bisnis ritel modern berkembang dengan format supermarket dan department store, serta drug store. Berdiri ritel modern berupa Matahari, Hero, Pasar Raya, dan Ramayana, serta drug store yaitu berdirinya apotek.

d. Tahun 1990-an : Masa ini merupakan masa perkembangan Convenience Store, High Class Departmet Store, Branded Boutique dan Cash and Carry. Convenience Store yang berkembang adalah Indomaret. High Class department Store dan High Fashion Outlet juga berkembang dengan berdirinya SOGO. Format cash and carry berkembang dengan berdirinya Makro, diikuti oleh retailer lokal dengan format serupa seperti Alfa.

e. Tahun 2000 sampai dengan 2010 : Ritel modern dengan format hypermarket mulai berkembang dan e-retailing juga mulai dikenal. Pada era ini hadir Carrefour dengan format hypermarket. Category Killer dan Factory Oulet berkembang sebagai imbas dari desakan kebutuhan akan barang kualitas tinggi dan harga murah sebagai akibat dari krisis ekonomi. Hadir lipposhop sebagai awal memperkenalkan e-retailing di Indonesia.

f. Tahun 2010 sampai dengan 2020: Era ini adalah era perkembangan hard discounter store dan catalog services. Format hard discounter menggantikan format hypermarket sebagai alternatif ritel yang lebih efisien di tengah persaingan harga yang semakin tajam.

Sehingga pada masa ini menjamur format hard discounter menggantikan format hypermarket yang menawarkan produk sejenis dengan harga 15-30% lebih murah dibandingkan format retail lainnya dan produk private label semakin terkenal.

Barang tahan lama fashion, appliances dan elektronik berkembang melalui format catalog services yang memungkinkan harga lebih rendah karena tidak ada biaya investasi dan operasional toko secara fisik. Perkembangan teknologi komputer memacu perkembangan catalog service melalui e-retailing.

g. Setelah tahun 2020:  Merupakan era perkembangan e-retailing dan specialty store. Keberadaan komputer, akses internet, dan smartphone yang semakin merata di Indonesia memacu perkembangan e-retailing yang lebih nyata. Pemesanan dan pembayaran produk dilakukan secara online melalui market place maupun media sosial yang dimiliki pejual. Specialty store juga cenderung berkembang dengan harga yang lebih bersaing.

Sekarang kita akan membahas definisi bisnis ritel

Apa Itu Bisnis Ritel?

Levy dan Weitz, mengumumkan bahwa bisnis ritel atau eceran adalah satu rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual pada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.

Pengertian bisnis ritel adalah kegiatan usaha yang melibatkan transaksi penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan maupun eceran untuk dikonsumsi pribadi dan tidak diperjualbelikan kembali.

Selain itu, sistem kerja yang biasa digunakan pada bisnis ritel adalah menghubungkan produsen utama (grosir besar) dengan konsumen yang melakukan pembelian barang dalam jumlah kecil maupun bentuk satuan.

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Ritel

Usaha eceran atau ritel memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kegiatannya.

1.Kelebihan usaha ritel yaitu :

  • Modal yang diperlukan cukup kecil,namun keuntungan yang diperoleh cukup besar.
  • Umumnya lokasi usaha ritel strategis.Mereka mendekatkan lokasi usaha dengan tempat berkumpul konsumen,seperti di dekat pemukiman penduduk,terminal bis atau kantor kantor
  • Hubungan antara peritel dengan pelanggan cukup dekat,karena adanya komunikasi dua arah antara pelanggan dengan peritel.

2. Kekurangan usaha ritel yaitu :

  • Keahlian dalam mengelola toko ritel berskala kecil kurang diperhatikan oleh peritel.Usaha berskala kecil terkadang dianggap hanyalah sebagai pendapatan tambahan sebagai pengisi waktu luang,sehingga peritel kurang memerhatikan aspek pengelolaan usahanya.
  • Administrasi (pembukuan)kurang atau bahkan tidak diperhatikan oleh peritel,sehingga terkadang uang atau modalnya habis tidak terlacak.
  •  Promosi usaha tidak dapat dilakukan dengan maksimal,sehingga ada usaha ritel yang tidak diketahui oleh calon pembeli atau pelanggan.

Business Plan: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Caranya

Sebelum memulai bisnis, kita perlu persiapan yang matang. Nah, salah satunya adalah membuat rencana bisnis atau business plan.

Business plan juga menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama para investor. Jika ingin mendapat suntikan dana dari investor, maka Anda tidak boleh sembarangan dalam menyusunnya. Yuk pelajari pengertian, jenis-jenis dan cara membuatnya berikut ini.

Apa itu Business Plan?

Rencana bisnis atau business plan adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan sifat bisnis Anda. Dalam dokumen ini harus mengandung strategi penjualan dan pemasaran secara rinci, kondisi keuangan, dan juga pendapatan serta pengeluaran selama menjalankan bisnis tersebut berjalan.

Business plan juga memuat tujuan atau goals agar perusahaan Anda capai, serta cara-cara untuk memastikan tujuan tersebut bisa tercapai dengan baik.

Pembuatan dokumen ini bertujuan untuk mencantumkan tujuan yang ingin diraih oleh perusahaan, serta cara untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik. Selain itu, suatu business plan juga bisa dijadikan arahan tentang bagaimana suatu perusahaan mampu menjawab berbagai masalah dan tantangan yang ada di masa depan.

Oleh sebab itu, pembuatan dokumen ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa dan harus disusun secara matang.

Tujuan Membuat Business Plan

Untuk memulai sebuah bisnis, menyusun business plan merupakan langkah awal yang sangat penting untuk dilakukan. Hal ini tentu akan menguntungkan perusahaan ke depannya serta memiliki tujuan-tujuan lain yang tak kalah penting.

Berikut beberapa tujuan membuat business plan di antaranya:

  • Membantu kita agar tetap fokus pada tujuan yang telah disepakati di awal ketika ingin membuka sebuah usaha.
  • Membantu kita memunculkan ide-ide baru yang berakar dari rencana-renaca yang telah ditetapkan.
  • Business plan memudahkan pelaku usaha untuk mengatur keuangan, karena di dalamnya telah tercatat secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan permodalan.
  • Sebagai alat komunikasi untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain, seperti: supplier (pemasok), konsumen, hingga investor. Business plan akan menjelaskan secara rinci tentang visi misi serta cara operasional bisnis kita.
  • Mempermudah dalam menjalankan bisnis dengan melihat langkah-langkah praktis dalam hal: menghadapi kompetitor, membuat promosi, dan sebagainya, sehingga bisnis akan menjadi lebih efektif untuk menghasilkan laba.
  • Mempermudah pengawasan jalannya operasional.
  • Menjadi bahan penyusunan strategi serta evaluasi bisnis.

Jenis-jenis Business plan

Sebelum memahami bagaimana cara menyusun business plan yang baik, kita harus memahami dulu tentang berbagai jenis business plan. Dirangkum dari berbagai sumber, sedikitnya ada lima jenis business plan yang bisa Anda pilih, yaitu:

  • Start-Up Business Plan

Jenis business plan ini akan menjelaskan perusahaan yang hendak didirikan. Start-up business plan memiliki kandungan produk atau jasa yang hendak Anda tawarkan pada publik, evaluasi kompetitor, evaluasi pasar, tim marketing, berbagai faktor risiko, serta sistem manajemen yang nantinya akan diterapkan.

Dalam dokumen ini ini juga terkandung berbagai proyeksi terkait keuntungan, pemasukan, pengeluaran, serta arus kas perusahaan. Business plan jenis ini bisa dibilang cukup lengkap, sehingga sangat sesuai untuk disajikan pada calon investor.

  • Strategic Business Plan

Strategic business plan adalah salah satu jenis business plan yang cukup rumit dibandingkan dengan jenis business plan sebelumnya. Dalam dokumen ini terdapat berbagai hal yang lebih spesifik dalam menjelaskan tujuan atau objektif yang hendak diraih oleh perusahaan.

Struktur yang ada dari dokumen ini bervariasi untuk setiap perusahaan, namun ada beberapa komponen yang dianggap paling penting yang harus dimasukan, komponen tersebut adalah visi bisnis, pernyataan misi perusahaan, faktor kritis, strategi dalam mencapai tujuannya, serta jadwal penerapan strategi perusahaan.

Strategic business plan ini mampu membantu pihak stakeholder dalam memahami tujuan perusahaan, sehingga mereka bisa ikut percaya dengan visi dan misi perusahaan.

  • Operations Business Plan

Operations Business plan adalah salah satu bisnis plan yang dibuat khusus untuk pihak internal perusahaan saja. Di dalam dokumen ini tercantum perencanaan dan peraturan tentang jalannya suatu perusahaan. Lebih lanjut lagi, dalam dokumen ini juga tercantum berbagai tanggung jawab untuk setiap orang yang berkepentingan di dalam perusahaan.

  • Development Business Plan

Development business plan adalah penjelasan lengkap terkait bisnis yang hendak di bangun. Di dalam bisnis plan ini terkandung seluruh kelengkapan terkait organisasi perusahaan, administrasi, serta pertanggungjawaban yang ditanggung oleh setiap karyawan. Untuk itu, dokumen ini bisa digunakan untuk pihak internal atau pihak eksternal.

  • Growth Business Plan

Growth Business plan adalah bisnis plan yang di dalamnya terkandung perencanaan pengembangan perusahaan di masa depan. Dokumen ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan internal maupun eksternal agar bisa mendapatkan lebih banyak modal dari investor.

Namun, jika bisnis plan ini dimanfaatkan untuk keperluan eksternal, maka dokumennya harus berisi penjelasan yang detail terkait perusahaan, struktur manajemen, serta pihak apa saja yang menduduki posisi penting.

Cara Membuat Business Plan

Setelah kita memahami pengertian business plan serta jenis-jenisnya. Maka saat ini kita akan belajar bersama tentang cara membuat dokumen bisnis plan yang baik. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Lakukanlah Lebih Banyak Riset Sebelum Membuat Business Plan

Hal pertama yang harus Anda siapkan adalah berbagai pertanyaan yang akan membantu Anda dalam menentukan produk apa yang terbaik. Anda bisa bertanya pada diri sendiri terkait unique selling point dari produk Anda, sehingga produk Anda bisa terlihat unggul di mata pelanggan.

Setelahnya, lakukanlah analisa pasar untuk mengetahui persaingan bisnis yang hendak Anda masuki. Analisa pasar atau riset pasar ini sangat penting untuk membuat strategi yang tepat untuk membuat suatu kebijakan yang baik atau yang buruk. Riset pasar ini juga bisa membantu Anda dalam menentukan tujuan perusahaan di masa depan.

2. Cobalah Untuk Membuat Company Profile

bisnis plan yang baik harus memiliki informasi lengkap perusahaan secara detail. Informasi ini bisa Anda tuangkan dalam suatu company profile yang di dalamnya terdapat nama perusahaan, alamat kantor, nama direksi atau komisaris, sejarah terbentuknya perusahaan, bidang industri, dan produk yang ditawarkan pada konsumen.

Company profile  ini juga bisa memuat aset perusahaan,visi dan misi perusahaan, serta target pasar. Dengan membuat company profile yang baik, maka perusahaan Anda akan memiliki nilai kredibilitas yang baik.

Artinya, company profile bisa Anda jadikan sebagai kesempatan untuk menjual perusahaan Anda pada para calon investor atau calon pelanggan. Untuk itu, sebaiknya tempatkan company profile ini pada bagian depan bisnis plan.

3. Tentukanlah Tujuan Bisnis Anda

Adanya pernyataan tujuan dalam dokumen bisnis plan mampu membuat para calon investor ataupun pihak stakeholder dalam memahami tujuan yang ingin diraih oleh perusahaan.

Tapi, Anda juga harus melengkapinya dengan cara atau langkah-langkah dalam meraih tujuan tersebut. Untuk itu, rumuskanlah berbagai langkah untuk meraih tujuan tersebut, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Adanya pernyataan ini juga berfungsi untuk mengamankan modal Anda dari calon investor. Namun, jelaskanlah tujuan yang mendasari pendanaan tersebut secara rinci, lalu bagaimana pendanaan itu mampu membuat bisnis Anda bisa berkembang.

4. Siapkanlah Seluruh Dokumen yang Dibutuhkan

Terdapat beberapa dokumen lain yang harus Anda butuhkan selain company profile untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan. Untuk itu, Anda memerlukan catatan laporan keuangan, arus kas, lisensi, dll. Berbagai dokumen tersebut akan menjadi perhatian penting bagi para investor sebelum akhirnya mereka mau menanamkan modalnya.

5. Jelaskan dengan Rinci Barang Atau Jasa Anda

Terdapat beberapa aspek yang harus Anda jelaskan dengan baik, yaitu penjelasan tentang cara kerja produk, pricing model dan alasan di balik model tersebut, target customer utama, alasan kenapa produk Anda lebih unggul dari produk sejenis lainnya, dan strategi pemasaran serta penjualan.

6. Buatlah Marketing Plan

Marketing plan berguna agar bisnis Anda mempunyai rencana pemasaran yang lebih solid. Dalam suatu marketing plan, Anda cukup menyertakan latar belakang proyek, visi dan misi, pernyataan masalah, tujuan dan objektif yang ingin diraih, serta target konsumen Anda.

Selain itu, Anda juga harus menjelaskan channel utilization terkait kanal pemasaran Anda, strategi komunikasi pada calon konsumen, serta timeline dalam memastikan proyek bisnis mampu berjalan tepat waktu.

7. Sesuaikan Pada Target Pembacanya

Setiap jenis bisnis plan ditujukan untuk pembaca yang berbeda-beda. Terdapat yang hanya untuk keperluan internal, ada juga yang dibuat khusus untuk para investor dan pimpinan perusahaan.

Untuk beberapa pihak tertentu, Anda hanya harus mencantumkan berbagai hal yang spesifik saja dalam dokumen ini. Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus dalam menekankan aspek tertentu saja yang memang harus dipahami oleh pembaca.

Dengan begitu, Anda bisa membuat beberapa versi bisnis plan. Hanya saja, Anda harus memastikan berbagai data faktual dalam bisnis plan tersebut guna menghindari adanya kekeliruan di kemudian hari.



Manfaat Media Sosial Untuk Mengembangkan Bisnis

Zaman sekarang banyak sekali media sosial yang digunakan untuk keperuluan bisnis. Semenjak pandemi Covid-19, banyak bisnis yang harus mulai beralih ke bisnis online Seperti, membuat website toko online, mempromosikan via media sosial. Kenapa? Sebab cara ini dianggap cara ampuh agar bisnis Anda bisa tetap bertahan.  

Beberapa contoh media sosial untuk bisnis diantaranya Facebook, Youtube, Blog, Instagram, Twitter, dan LINE.

Kehadiran media sosial ini sangat penting untuk meningkatkan pengunjung ke website bisnis online Anda. Di mana website Anda berfungsi sebagai media bisnis online dan media sosial berfungsi sebagai marketing channel atau kanal marketing.

Kegiatan memasarkan bisnis melalui media sosial yang dikenal juga dengan istilah online marketing ini nyatanya sangat baik untuk Anda para pengusaha IKM. Apa saja manfaatnya? Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Media sosial mampu menjangkau lebih banyak konsumen

Mayoritas masyarakat saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain media sosial. Melalui media sosial, Anda dapat menjangkau lebih banyak orang untuk mengetahui produk-produk yang Anda tawarkan yang mungkin tidak dapat dijangkau dengan media iklan lain. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan situasi tersebut dengan memasarkan bisnis Anda.

2. Media sosial membantu membangun reputasi bisnis

Reputasi tidak hanya berkaitan dengan citra saja, melainkan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Melalui media sosial, Anda dapat membangun reputasi bisnis dengan cara membuat konten yang baik serta menyiapkan tim media sosial yang cekatan untuk menjawab berbagai pertanyaan serta komentar dari masyarakat serta tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk pengembangan pelatihan sales karyawan. Sikap cepat tanggap serta informatif, akan membuat bisnis Anda memiliki citra yang baik di mata konsumen.

3. Dapat digunakan sebagai media untuk riset

Dalam menjalankan suatu bisnis, Anda tentu ingin produk/jasa yang diproduksi menjadi unggulan dan mengalahkan kompetitor. Untuk dapat mencapai semua itu, dibutuhkan riset untuk mengetahui keinginan konsumen dan mencari tahu kelemahan kompetitor. Jika dulu Anda membutuhkan banyak biaya untuk melakukan riset pasar, kini semua itu dapat dilakukan dengan media sosial.

4. Media sosial sebagai sarana rekrutmen

Tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan usaha Anda, media sosial juga dapat membantu fungsi HRD untuk melakukan rekrutmen. Dengan media sosial, Anda dapat mengunggah informasi lowongan pekerjaan sekreatif mungkin sehingga menarik calon karyawan potensial.

Sederhananya, rekrutmen media sosial adalah metode rekrutmen yang melibatkan penggunaan platform media sosial (Twitter, Facebook, Instagram dll) untuk berinteraksi dan memperoleh kandidat baru. Ini merupakan cara yang efektif dan hemat biaya untuk menjangkau para kandidat pasif.


Pengertian, Tujuan, Jenis, Manfaat dan Kelebihan Digital Marketing

Di era serbadigital, istilah digital marketing cukup dikenali publik, terutama kalangan pebisnis zaman sekarang. Mungkin kamu pernah melihat suatu merek atau produk perusahaan yang melakukan kampanye online (digital campaign) melalui website, blog, dan media sosial suatu perusahaan.

Hal-hal demikian disebut dengan istilah digital marketing. Hampir semua perusahaan di dunia menggunakan strategi pemasaran ini. Alasannya, cara ini lebih cepat, lebih mudah, dan lebih luas menjangkau konsumen.

Sekarang kita akan mengenal lebih jauh tentang digital marketing.

Apa itu digital marketing?

Menurut ahli bernama Coviello, Milley and Marcolin, digital marketing adalah penggunaan internet dan penggunaan teknologi interaktif lain untuk membuat dan menghubungkan dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah teridentifikasi.

Jadi, secara umum digital marketing adalah upaya pemasaran menggunakan perangkat elektronik berbasis internet dengan beragam taktik pemasaran dan media digital di mana kamu dapat berkomunikasi dengan calon konsumen secara online demi menjangkau pasar yang lebih luas.

Tujuan dan Manfaat Digital Marketing

  1. Tujuan Digital Marketing

Sebagian besar digital marketing memiliki sasaran untuk mencapai berbagai tujuan, seperti:

  • Meningkatkan pangsa pasar.
  • Meningkatkan jumlah komentar pada sebuah blog atau website.
  • Meningkatkan pendapatan penjualan.
  • Mengurangi biaya, misalnya biaya distribusi atau promosi.
  • Mencapai tujuan merek, seperti meningkatkan kesadaran merek.
  • Meningkatkan ukuran database.
  • Mencapai tujuan Customer Relationship Management, seperti meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat referensi pelanggan.
  • Memperbaiki manajemen rantai suplai, seperti dengan meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra, atau mengoptimalkan tingkat persediaan.

2. Jenis-Jenis Digital Marketing

Ada beberapa jenis-jenis digital marketing yang harus kamu ketahui di antaranya:

Push digital marketing

Jenis digital marketing yang satu ini mengacu pada berbagai upaya mempromosikan produk atau jasa tanpa persetujuan awal dari calon konsumen. Beberapa strategi marketing yang masuk kategori ini adalah pembuatan blog, website, beriklan di berbagai website, pengiriman email promosi ke email konsumen dan pengiriman SMS berisi promosi produk ke nomor ponsel orang-orang.

Pull digital marketing

Tidak seperti jenis push digital marketing di mana calon konsumen berada pada sisi pasif atau hanya sebagai penerima, jenis pull digital marketing mengacu pada keaktifan calon konsumen dalam mencari informasi mengenai produk atau jasa yang mereka butuhkan

3. Manfaat Digital Marketing

Ada pun manfaat digital marketing, yaitu:

  • Menghubungkan dengan konsumen di Internet.
  • Menghasilkan penjualan yang tinggi.
  • Membuat pelaku lebih hemat.
  • Mengaktifkan layanan pelanggan real-time.
  • Menghubungkan pelaku dengan konsumen yang menggunakan perangkat mobile.
  • Membantu menghasilkan pendapatan tinggi.

Kelebihan Digital Marketing

1. Kecepatan Penyebaran

Strategi  pemasaran dengan menggunakan media digital dapat dilakukan dengan sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik. Selain itu, DM juga dapat diukur secara realtime dan tepat.

2. Kemudahan Evaluasi

Dengan menggunakan media online, hasil dari kegiatan pemasaran dapat langsung diketahui. Informasi seperti berapa lama produk Anda ditonton, berapa banyak orang yang melihat produk Anda, berapa persen konversi penjualan dari setiap iklan dan sebagainya.

Setelah mengetahui informasi-informasi macam itu, selanjutnya Anda dapat melakukan evaluasi mana iklan yang baik dan buruk. Sehingga Anda dapat memperbaiki untuk periode berikutnya.

3. Jangkauan Lebih Luas

Kelebihan berikutnya yaitu jangkauan geografis dari DM yang luas. Anda dapat menyebarkan brand atau produk ke seluruh dunia hanya dengan beberapa langkah mudah dengan memanfaatkan internet.

4. Murah dan Efektif

Dibandingkan dengan pemasaran tradisional, tentu saja digital marketing jauh lebih murah dan efektif. Biaya anggaran yang yang dihemat dapat sampai 40%, hal tersebut menurut Gartner’s Digital Marketing Spend Report.

Selain itu, survey juga menunjukkan bahwa 28% pengusaha kecil akan berpindah ke digital karena terbukti lebih efektif.

5. Membangun Nama Brand

Digital marketing membantu Anda membangun nama brand dengan baik. Eksistensi dunia maya dengan keberadaan brand Anda sangat penting karena orang akan melakukan pencarian online sebelum membeli produk Anda.

Strategi Pemasaran : Pengertian, Tujuan dan Langkah-langkah Penerapannya

 

Semua bisnis pasti punya impian untuk bisa berkembang pesat. Semua perusahaan pasti berharap agar target transaksi atau pendapatannya tercapai. Nah, untuk mencapai itu, kamu butuh yang namanya pemasaran dan strategi pemasaran.  

Tanpa adanya strategi pemasaran yang baik, maka cukup sulit untuk mengembangkan bisnis. Terlebih, risiko kalah saing pun sangat mungkin terjadi. Sehingga, mempelajari tentang ilmu pemasaran sangat penting dalam menjalankan suatu bisnis.

Apa Itu Strategi Pemasaran?

Strategi pemasaran adalah rangkaian perencanaan untuk menjangkau target pasar dan mengubah mereka menjadi konsumen produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan.

Namun secara umum, Pengertian strategi pemasaran merupakan salah satu cara dalam mengenalkan produk kepada konsumen, dan hal ini menjadi penting karena akan berhubungan dengan laba yang akan dicapai oleh perusahaan. Dan strategi pemasaran akan berguna secara optimal bila didukung oleh perencanaan yang terstruktur baik dalam segi internal maupun eksternal perusahaan.

Tujuan Strategi Pemasaran

Adapun strategi pemasaran memiliki beberapa tujuan, antara lain:

  • Mempercepat pertumbuhan perusahaan;
  • Membangun reputasi;
  • Meningkatkan brand awareness;
  • Membidik pangsa pasar yang tepat;
  • Memastikan perusahaan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.

Langkah-langkah Penerapan Strategi Pemasaran

Dalam beriwarusaha, semua harus direncanakan secara matang-matang. Kita harus jeli melihat peluang dan resiko yang akan kita hadapi. Hal ini bertujuan untuk produk kita bisa dipasarkan secara tepat sasaran. Maka dari itu, strategi dalam pemasaran adalah hal yang sangat-sangat krusial.

Berikut adalah langkah-langkah penerapan strategi pemasaran :

1. Melakukan Segmentasi Pasar

Sesuai namanya, segmentasi pasar adalah upaya untuk membagi pasar menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil. 

Pembagian kelompok ini dilakukan berdasarkan lokasi geografis, demografis, perilaku, dan psikografis.

Segmentasi pasar berdasarkan geografi paling mudah dilakukan. Anda bisa menentukan pembagian pasar berdasarkan kota dan desa, provinsi, hingga pulau. Bahkan untuk produk internasional, Anda bisa membagi dalam beberapa benua atau negara.  

Demografi terkait dengan dinamika penduduk. Segmentasi demografis meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan lainnya. Segmentasi ini juga relatif mudah dilakukan. Contohnya, Anda bisa menciptakan pembagian berupa pria dan wanita, dewasa dan anak-anak, hingga SMA dan kuliah. 

Di sisi lain, segmentasi perilaku mungkin sedikit rumit. Sebab, Anda harus mempelajari kebiasaan masyarakat dalam membeli sebuah produk. Misalnya, apa tujuan pembelian produk (kebutuhan atau gaya hidup), bagaimana cara membelinya (datang ke toko atau online), dan masih banyak lagi. 

Yang terakhir adalah segmentasi psikografi. Inilah yang paling rumit karena lebih spesifik. Segmentasi ini merupakan pengembangan dari demografi dan perilaku. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki tingkat penghasilan tinggi dan sering berbelanja online, tentu akan menyukai produk yang bisa dibeli melalui website, meskipun harganya sedikit lebih mahal. 

2. Menentukan Target Pasar (Market Targeting)

Setelah membagi pasar sesuai segmennya, langkah penerapan strategi pemasaran selanjutnya adalah menentukan target pasar. 

Target pasar adalah segmen tertentu yang dituju untuk melakukan penjualan suatu produk. 

Dengan memahami target pasar, akan lebih mudah untuk menentukan produk yang akan dijual dan langkah promosi yang akan dilakukan. Target pasar yang berbeda membutuhkan konten promosi dan cara komunikasi yang berbeda pula. 

Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengetahui peta persaingan dengan kompetitor Anda. Dengan demikian, Anda bisa melakukan perhitungan apakah menguntungkan untuk melakukan penetrasi pada target pasar tertentu.

3. Market Positioning

Bahkan pada target pasar yang spesifik pun, Anda bisa saja menemukan kompetisi yang ketat. Kondisi ini tentu akan menuntut Anda melakukan perang harga yang kurang menguntungkan. 

Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan strategi yang ketiga yaitu positioning. 

Secara sederhana, market positioning merupakan strategi pemasaran untuk menunjukkan produk Anda beda dari yang lain. Salah satu caranya adalah membangun kesadaran merek atau brand awareness.

Kesadaran akan merek dapat memberikan beberapa manfaat seperti kemudahan mendapatkan konsumen baru hingga menciptakan kelompok pelanggan yang loyal.

Mau Apa dan ke mana Setelah Lulusan SMK?

  Mau Apa dan ke mana Setelah Lulus SMK? Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap beker...